Penghambatan Serangan Jamur pada Ikan Uji secara In Vivo

disubkultur ke media SDA untuk dimurnikan, kemudian diamati di bawah mikroskop. Alur kerja uji patogenitas dapat di lihat pada Lampiran 5.

3.8 Penghambatan Serangan Jamur pada Ikan Uji secara In Vivo

Ikan uji yang dipergunakan adalah ikan nilayang berasal dari pembenihan tradisional di Tuntungan dengan ukuran 3-5cm, wadah yang digunakan adalah aquarium kaca dengan ukuran 20X30X50 cm 3 . Tiap aquarium kaca diisi ikan sebanyak 10 ekor. Isolat bakteri kitinolitik ditumbuhkan pada media agar MGMK pada suhu 28- 30 C selama 48 jam. Sebanyak 1 ml kultur bakteri kitinolitik yang setara dengan 10 8 selml ditambahkan kedalam 10L air di aquarium kaca.Kelompok perlakuan yaitu terdiri atas pemberian kandidat bakteri kitinolitik dengan dosis pemberian bakteri yaitu 10 8 selml. Suspensi bakteri yang telah dimasukkan ke dalam aquarium kaca dibiarkan selama 48 jam, dan setelah 48 jam dilakukan uji tantang dengan pemberian isolat suspensi jamur.Kelompok kontrol negatif yaitu ikan uji yang tidak diberikan bakteri kitinolitik dan tidak diinfeksi jamur dan kontrol positif yaitu ikan uji dengan pemberian suspensi bakteri. Setiap perlakuan dan kontrol dibuat 5 ulangan. Infeksi ikan uji dapat dilakukan dengan menggunakan suspensi jamur. Koloni jamur umur 2 hari dipotong dengan menggunakan cork borer No.2 dengan diameter 5,5 mm dan ditempatkan di cawan petri yang terdapat 20 mlGYA kemudian diinkubasi pada suhu 28-30 o C selama 24-48 jam. Miselium yang dipotong dibilas dengan akuadest steril selama 3 kali kemudian dipindahkan ke dalam medium GYB dan diinkubasi pada suhu 28-30 o C selama 48 jam untuk produksi konidia. Konidia diamati di bawah mikroskop kemudian jumlah konidia dihitung dengan menggunakan haemocytometer. Tahap evaluasi dilakukan untuk melihat pengaruh bakteri kitinolitik terhadap infeksi jamur pada ikan uji. Parameter yang akan diamati adalah jumlah ikan yang tidak terinfeksi no mortality rate, jumlah ikan yang bertahan survival rate dan jumlah ikan mati mortality rate pada ikan nila Osman et al., 2008. Universitas Sumatera Utara 3.9Pengamatan Perlekatan Bakteri pada Ikan Nila Sampel untuk pengamatan perlekatan bakteri pada ikan nila secara mikroskopis diambil dari beberapa bagian ikan seperti sisik dan insang. Masing-masing bagian tersebut dimsukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian difiksasi dengan menggunakan glutaraldehid 2,5dan 1M potassium buffer posfat, difiksasi 1 malam pada suhu 4 o C. Hasil fiksasi dibilas dengan buffer fosfat 5 ml pada suhu ruang selama 15 menit sebanyak 3 kali. Preparat didehidrasi dengan 5 ml etanol dengan konsentrasi 35, 50, 70 dan 95 selama 10 menit untuk masing-masing konsentrasi, selanjutnya didehidrasi dengan 5 ml etanol absolut 96 selama 15 menit sebanyak 3 kali. Sampel difoto dengan menggunakan Scanning Electron Microscope SEM JEOL JSM 5310 LV di LaboratoriumScanning Electron Microscope bidang Zoologi Puslit Biologi- LIPI . Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Isolasi dan Karakterisasi Jamur

Dokumen yang terkait

Perbandingan Lebar Enam Gigi Anterior Rahang Atas Dengan Jarak Interkantal Dan Lebar Interalar Pada Mahasiswa Indonesia Fkg Usu Angkatan 2011-2014

13 120 137

Perbedaan Proporsi Lebar Gigi Anterior Rahang Atas dengan Konsep Golden Proportion dan Konsep Recurring Esthetic Dental (RED) Proportion pada Mahasiswa FKG USU Angkatan 2010-2013

12 114 122

Lebar Mesiodistal Gigi Permanen Rahang Atas dan Rahang Bawah Pada Mahasiswa Malaysia FKG USU

2 83 79

Perbedaan Proporsi Lebar Gigi Anterior Rahang Atas Terhadap Konsep Golden Proportion, Preston’s Proportion, dan RED Proportion pada Mahasiswa Indonesia FKG USU Angkatan 2011 – 2014

5 45 82

Perbedaan Proporsi Lebar Gigi Anterior Rahang Atas Terhadap Konsep Golden Proportion, Preston’s Proportion, dan RED Proportion pada Mahasiswa Indonesia FKG USU Angkatan 2011 – 2014

0 0 4

Perbedaan Proporsi Lebar Gigi Anterior Rahang Atas Terhadap Konsep Golden Proportion, Preston’s Proportion, dan RED Proportion pada Mahasiswa Indonesia FKG USU Angkatan 2011 – 2014

0 0 6

PERBANDINGAN LEBAR ENAM GIGI ANTERIOR RAHANG ATAS DENGAN JARAK INTERKANTAL DAN LEBAR INTERALAR PADA MAHASISWA INDONESIA FKG USU ANGKATAN 2011-2014

0 0 42

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemilihan Anasir Gigitiruan Anterior Rahang Atas - Perbandingan Lebar Enam Gigi Anterior Rahang Atas Dengan Jarak Interkantal Dan Lebar Interalar Pada Mahasiswa Indonesia Fkg Usu Angkatan 2011-2014

0 0 22

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Perbandingan Lebar Enam Gigi Anterior Rahang Atas Dengan Jarak Interkantal Dan Lebar Interalar Pada Mahasiswa Indonesia Fkg Usu Angkatan 2011-2014

0 1 6

PERBANDINGAN LEBAR ENAM GIGI ANTERIOR RAHANG ATAS DENGAN JARAK INTERKANTAL DAN LEBAR INTERALAR PADA MAHASISWA INDONESIA FKG USU ANGKATAN 2011-2014

0 0 18