Rehabilitasi Sosial Rehabilitasi keagamaan

kesehatan khusus untuk Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Pematangsiantar belum ada sehingga pelayanan kesehatan kurang terlaksana dengan baik, selain itu perlengkapan klinik dalam Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Pematangsiantar untuk mendukung pelayanan kesehatan belum terpenuhi.

2. Rehabilitasi Sosial

Rehabilitasi sosial adalah suatu tindakan pembinaan yang bertujuan untuk bimbingan narapidana mengembangkan sikap kemasyarakatan dan menanamkan sikap prososial agar nantinya dapat kembali ke masyarakat dan tidak mengulanginya kembali penyalahgunaan narkoba setelah bebas. Program rehabilitasi di sini dipadukan dengan metode yang relevan, adanya modifikasi komunikasi secara individu atau kelompok yang bersifat kekeluargaan. Petugas Lapas berperan aktif untuk mengadakan pendekatan supaya mereka membuka diri untuk mencetuskan permasalahan yang mereka hadapi. Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Pematangsiantar sebagai salah satu Lapas yang mempunyai warga binaan khusus penyalahguna narkotika dapat melaksanakan komunikasi antara petugas dengan warga binaan pada saat warga binaan tersebut dipekerjakan.

3. Rehabilitasi keagamaan

Penanggulangan penyalahgunaan narkoba dapat dilakukan dengan pendekatan keagamaan. Nilai-nilai keagamaan ditanamkan untuk meningkatkan Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa supaya narapidana dapat meninggalkan kebiasaan Universitas Sumatera Utara buruk dengan menggunakan narkoba, sehingga setelah kembali nantinya kemasyarakat dapat menjadi orang baik-baik. Lembaga Pemasyarakatan pada umumnya telah dapat melaksanakan kegiatan keagamaan dengan rutin sesuai jadwal. Pelaksanaan kegiatan tersebut telah bekerja sama dengan pihak swasta ataupun instansi terkait seperti Kementerian Agama. Di dalam Lembaga Pemasyarakatan Narkotika untuk melaksanakan ini telah dilengkapi dengan sarana ibadah. Rehabiliatasi keagamaan dalam Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Pematangsiantar melaksanakan dalam bentuk ceramah yang dilakukan tidak secara rutin sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Kondisi ini disebabkan oleh lokasi yang jauh dari kota, kurangnya sosialisasi keberadaan Lapas Narkotika Klas IIA Pematangsiantar terhadap masyarakat setempat di Kabupaten Simalungun sebagai Lapas yang baru lahir. Petugas yang berhubungan dengan bimbingan kemasyarakatan belum dapat melaksanakan tanpa bantuan dari luar sebagai penceramah, disamping kuantitas petugas yang masih minim dan kurang kualitas petugas untuk melakukan ceramah. Pelaksanaan rehabilitasi keagamaan ini kurang berjalan dengan efektif juga disebabkan oleh kurangnya niat dari warga binaan itu sendiri untuk mendukung kegiatan keagamaan. Ceramah untuk beragama Islam dilaksanakan oleh petugas yang beragama Islam yang dibantu oleh pihak luar dan pelaksanaannya hanya terealisasi pada hari Jumat dan pada hari-hari yang ditentukan sesuai jadwal tidak terlaksana dengan sempurna. Universitas Sumatera Utara Tabel II. Jadwal Kegiatan Agama Islam Narapidana Narkotika Di Lapas Narkotika Klas IIA Pematangsiantar. NO HARI PUKUL KETERANGAN 1 Senin

9.00 sd 10.30 Ceramah

2 Rabu

9.00 sd 10.30 Ceramah

3 Jumat

9.00 sd 10.30 Ceramah

Sumber dari Kasubsi Bimbingan dan Kemasyarakatan Lapas Narkotika Kls IIA Pematangsiantar Tgl 02 mei 2012 Penjadwalan ini dilakukan supaya ada ketertiban dan penatalaksanaan kegiatan supaya berjalan dengan baik, karena di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika kegiatan keagamaan perlu disesuaikan berdasarkan keragaman beragama dan supaya terjalinya kerukunan beragama. Keadaan ini terjadi disebabkan oleh letak bangunan tempat ibadah saling berdekatan sehingga tidak memungkinkan dilakukan kegiatan keagamaan secara bersama-sama sesuai dengan agama narapidana yang ada di Lapas Narkotika Klas IIA Pematangsiantar. Penjadwalan ini juga untuk mengkondisikan tenaga di bidang pembinaan yang minim supaya petugas pembinaan dapat secara bergantian mendampingi dan mengawasi narapidana untuk mengikuti kegiatan keagamaan di Lapas Narkotika Klas IIA Pematangsiantar. Bimbingan keagamaan terhadap narapidana narkotika yang beragama Kristen di panggil dari Gereja setempat. Pelaksanaan bimbingan agama Kristen dibuat pengaturan jadwal pelaksaanaan, namun tidak terlaksana kegiatan tersebut sebagai kegiatan rutin dengan efektif sesuai dengan yang ditentukan. Universitas Sumatera Utara Tabel III. Jadwal Kegiatan Agama Kristen Narapidana Narkotika di Lapas Narkotika Kls II A Pematangsiantar. NO HARI PUKUL KETERANGAN 1 Selasa

9.00 sd 10.30 Wib Kebaktian dan Tanya Jawab 2

Kamis 9.00 sd 10.30 Wib Pendalaman Alkitab 3 Sabtu

9.00 sd 10.30 Wib Ibadah bersama pegawai 4

Minggu 9.00 sd 11.00 Wib Ibadah Minggu Sumber dari Kasubsi Bimbingan dan Kemasyarakatan Lapas Narkotika Kls IIA Pematangsiantar Tgl 02 Mei 2012 Kebaktian dan tanya jawab dilaksanakan oleh pengurus gereja setempat yang diundang oleh pihak Lapas Narkotika Klas IIA Pematangsiantar dan untuk pendalaman Alkitab diundang Pendeta untuk memberi pemahaman secara mendalam. Ibadah bersama pegawai dilaksanakan secara bersama-sama oleh narapidana dan pegawai. Ibadah Minggu dilaksanakan oleh narapidana itu sendiri secara bersama- sama. Kegiatan keagamaan bagi narapidana yang beragama Budha dan Hindu belum terlaksana sehubungan belum ada narapidana yang beragama Buhda dan Hindu, tetapi sarana dan prasarana sudah tersedia. Narapidana narkotika yang tidak dapat mengikuti kegiatan keagamaan baik yang beragama Islam dan Kristen sesuai dengan jadwal yang ditentukan akibat dari unsur kesengajaan seperti malas, melawan dan tidak mengindahkan ketentuan jadwal kegiatan ini, maka terhadap narapidana yang bersangkutan akan diterapkan peraturan Universitas Sumatera Utara hukuman disiplin dengan berpedoman kepada tahap-tahap pembinaan dan pengaturan hukuman disiplin sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 1995 tentang UUP. Penerapan hukuman disiplin terhadap narapidana narkotika selalu memperhatikan tingkat kesalahannya. Pelanggaran dari ketentuan ini apabila sudah sering dan sama sekali tidak mengindahkan program ini maka narapidana tersebut tidak mendapat proses pembinaan lanjutan seperti usulan pembebasan bersyarat, cuti bersyarat yang diputuskan oleh TPP Tim Pengamat Pemasyarakatan. Tujuan penegakan disiplin bagi narapidana adalah untuk dapat menertibkan diri sendiri dan supaya program pembinaan dapat tercapai untuk menjadikan narapidana menjadi manusia yang baik dan berguna.

4. Rehabilitasi Bidang Ketrampilan