PENGERTIAN PENGGUNA NARKOTIKA PELAKSANAAN REHABILITASI TERHADAP PENGGUNA NARKOTIKA

BAB III PELAKSANAAN REHABILITASI TERHADAP PENGGUNA NARKOTIKA

BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA.

A. PENGERTIAN PENGGUNA NARKOTIKA

Kecanduan narkoba kembali merupakan kondisi yang sangat mungkin terjadi bila pecandu tidak secara aktif melakukan tindakan pencegahan dengan memperkokoh kepribadian, disertai dengan usaha yang sungguh-sungguh untuk menjalani hidup yang sehat dan bersih. 85 Kecanduan narkoba memiliki intensitas yang lebih hebat sehubungan adanya zat-zat kimia yang dikomsumsi berdampak mempengaruhi cara kerja otak. Sebuah hormon yang mendatangkan kenikmatan dipaksa untuk keluar dengan zat-zat tertentu dan pada akhirnya mempengaruhi tingkah laku secara keseluruhan. Ada suatu tradisi panjang yang menghubungkan kepribadian dengan zat-zat adiktif lainnya. Proses pemulihan dari ketergantungan narkoba bukan merupakan yang mudah dicapai. Proses pemulihan disamping waktu yang lama, juga memerlukan kesadaran niat dari sipemakai narkoba. 86 85 . Terapi Rehabilitasi Komprehensif Bagi Pecandu Narkoba Dilihat Dari Sisi Psikososial, Op Cit hal 148 Kepribadian yang cenderung terhadap pecandu adalah mereka yang lemah, tidak bisa dipercaya, jahat, keji, tidak menyenangkan, menakutkan dan sebagainya. Sebab pada prisipnya narkoba membawa pengaruh terhadap prilaku seseorang pengguna, jika 86 . http:kampung benar .wordpress.com diakses tgl 28 Nopember 2011. Universitas Sumatera Utara semakin sering dikomsumsi apalagi dalam jumlah yang berlebihan maka akan merusak kesehatan tubuh, kejiwaan dan fungsi sosial dalam masyarakat. Proses pecandu untuk sembuh merupakan sebuah perjuangan berat, namun bukan merupakan akhir dari sebuah perjalanan panjang yang masih harus ia tempuh. Ini justru sebuah awal yang baru yang harus ia perjuangkan, bagaimana memperjuangkan pekerjaan yang layak, memulai karir atau membina keluarganya. Dalam hal penegakan terhadap pengguna narkoba yang bersifat ketergantungan, maka ketergantungan ini dipandang sebagai perbuatan kriminal yang telah menyalahgunakan pemakaian narkoba. Alasan kriminal yang utama dari tindak pidana ini terlihat dalam pertimbangan sub c Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1976 tentang Tindak Pidana Narkotika yaitu bahwa perbuatan penyimpangan, pengedaran dan penggunaan narkotika tanpa pembatasan dan pengawasan yang seksama dan berentangan dengan peraturan yang berlaku merupakan kejahatan: 87 1. Yang merugikan perorangan dan masyarakat 2. Merupakan bahaya di bidang politik, keamanan, ekonomi, sosial, budaya serta ketahanan nasional bangsa Indonesia yang sedang membangun. Dalam penjelasan Undang-Undang tersebut antara lain diungkapkan bahwa penyalahgunaan narkotika itu. 88 1. Dapat menimbulkan akibat sampingan yang sangat merugikan bagi perorangan yang dapat menyebabkan yang bersangkutan menjadi 87 . Barda Nawawi, Kebijakan Legislatif Dalam Penanggulangan Kejahatan Dengan Pidana Penjara, Op Cit, hal 74 88 . Ibid, hal 75 Universitas Sumatera Utara tergantung pada narkoba untuk kemudian senantiasa berusaha agar senantiasa memperoleh narkotika itu dengan segala cara tanpa mengindahkan norma-norma sosial, agama maupun hukum yang berlaku. 2. Dapat menimbulkan bahaya bagi kehidupan serta nilai-nilai kebudayaan . 3. Merupakan salah satu sarana dalam rangka kegiatan subversi. Penyalahgunaan dalam penggunaan narkoba dalam hal ini dapat diartikan dengan pemakaian obat-obatan atau zat-zat berbahaya dengan tujuan bukan untuk pengobatan dan penelitian serta digunakan tanpa mengikuti aturan atau dosis yang benar. Dalam kondisi yang cukup wajar atau sesuai dengan dosis yang dianjurkan dalam dunia kedokteran saja maka pengguna narkoba secara terus menerus akan mengakibatkan ketergantungan, depensi, adiksi dan kecanduan. Akibat dari ketergantungan ini apabila dihentikan secara tiba-tiba akan menimbulkan gejala fisik dan psikis yang khas. Dalam ilmu kedokteran ketergantungan narkoba adalah suatu jenis penyakit atau “disease etity” 89 Ketergantungan narkoba secara klinis memberi gambaran yang berbeda dan tergantung dengan banyak faktor-faktor antara lain: 90 1. Jumlah dan jenis zat yang digunakan 2. Keparahan severity gangguan dan sejauh mana level fungsi kepribadian terganggu 3. Kondisi psikiatri dan medis umum. 4. Kemampuan strength pasien dan kepekaannya. 89 . Terapi dan Rehabilitasi, Op Cit, hal. 3 90 . Ibid Universitas Sumatera Utara 5. Konteks sosial dan lingkungan pasien dimana dia berdomisili dan diharapkan disembuhkannya. Ketergantungan disebut sebagai penyakit dan perbuatannya disebut sebagai suatu pelanggaran hukum atau merupakan kejahatan maka kedua-duanya menjadi suatu hal yang dilematis yang membutuhkan penanganan yang serius. Sedangkan dilihat dari pertumbuhan penggunaan narkoba memerlukan perhatian besar dari pemerintah karena tingkat perkembangan penyalahgunaan narkoba begitu pesat yang tidak hanya pada orang tertentu saja. Bahkan Sekjen PBB dalam pidatonya di sidang economic and social council pada tanggal 24 Mei 1985, menyatakan bahwa sudah tiba waktunya bagi masyarakat internasional untuk memperluas dan meningkatkan kegiatannya dalam suatu usaha global yang lebih terpadu dan lebih meluas dibidang ini. 91 Hari Sasangka mengutip hal-hal yang berhubungan dengan penyalahgunaan narkotika drug abuse adalah: 92 a. Drug Additiction KecanduanKetagihan Obat b. Drug Habituation Kebiasan terhadap obat c. Drug Dependence Ketergantungan obat Ad.a. Drug Addiction yaitu Suatu keadaan yang terjadi setelah penggunaan narkoba secara berkala dan terus menerus apabila pemberian atau penggunaan obat terebut dihentikan maka menimbulkan gejala ketergantungan psikis dan jasmani Ad.b. Drug Habituation Kebiasaan terhadap obat adalah akibat suatu obat yang digunakan beberapa waktu, organisme menjadi kurang peka terhadap obat tertentu. Hari sasangka dalam kutipannya Menurut Tan Hoan Tjai dan Kirana Raharja habituasi dapat terjadi melalui beberapa cara. 91 . Cmprehensive multidisciplinary out line CMOGaris Besar Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Secara Komprehensif dan Mulitidisiplin disunting BNN oleh Holil Sulaiman Konsultan Ahli BNN, 2006, Hal 8 92 . Hari Sasangka, Op Cit, Hal 20 Universitas Sumatera Utara 1. Induksi enzim misalnya barbital dan feninbuthazon menstimulir terbentuknya enzim yang menguraikan obat-obat tersebut. 2. Reseptor-reseptor sekunder yang dibentuk ekstra oleh obat tertentu misalnya Morfin. Dengan demikian jumlah molekul obat yang menempati reseptor dimana efek terjadi akan menurun. Dengan meningkatkan dosis obat terus menerus pasien dapat menderita keracunan, karena efek sampingnya lebih kuat. Habituasi dapat diatasi dengan menghentikan pemberian obat dan pada umumnya tidak menimbulkan gejala-gejala penghentian Abstinensi seperti halnya pada adiksi. Juga menurut Tan Hoan Tjai dan Kirana bahwa Habituasi dan Adiksi berbeda. Adiksi terdapat ketergantungan jasmaniah dan rohaniah serta penghentian pengobatan menimbulkan efek hebat secara fisik dan mental gejala-gejala abstinensi. Ad.c. Drug Depedence ketergantungan obat adalah suatu keadaan yang timbul karena penggunaan jenis-jenis narkoba secara berkala dan terus-menerus yang berakibat merusak diri si pemakai. Dalam hal ketergantungan narkoba merusak psikis dan pisik secara khas maka kedua- duanya mempunyai tujuan : 1. Ketergantungan psikis adalah bahwa seseorang menggunakan narkoba adalah untuk menghindari persolan hidup yang dihadapi, melepaskan diri dari suatu keadaan atu kesulitan hidup. 2. Ketergantungan fisik menimbulkan gejala-gejala abstinensia rangkaian suatu gejala yang hebat misalnya turunan morfin mengakibatkan ketakutan, berkeringat, mata berair gangguan lambung dan usus, sakit perut. Penyalahgunaan narkoba berpengaruh pada tubuh dan mental-emosional para pemakainya. Jika semakin sering dikomsumsi apalagi dalam jumlah yang berlebihan maka akan merusak kesehatan tubuh, kesehatan dan fungsi sosial dalam masyarakat. Pengaruh narkoba pada remaja bahkan dapat berakibat lebih fatal,karena menghambat perkembangan kepribadiannya. Narkoba dapat merusak potensi diri sebab dianggap sebagai cara yang wajar bagi seseorang dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan hidup sehari-hari. Universitas Sumatera Utara Penyalahgunaan narkoba merupakan suatu pola penggunaan yang bersifat patologik dan harus menjadi perhatian segenap pihak. Meskipun sudah terdapat banyak informasi yang menyatakan dampak negatif yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan dalam mengkomsumsi narkoba, tapi hal ini belum memberi angka yang cukup signifikan dalam mengurangi tingkat penyalahgunaan narkoba. Penyalahgunaan narkotika bukan karena tidak ada sebab atau faktor yang mengakibatkan seseorang, bahkan kecenderungan tentang kejahatan pada dekade ke 20 ini bahwa kejahatan merupakan hasil interaksi antara individu dan lingkungan . 93 Terdapat 3 tiga faktor alasan sebagai pemicu seseorang dalam penyalahgunaan narkoba. Ketiga faktor tersebut adalah faktor diri, faktor lingkungan dan faktor kesediaan narkoba. 94 1. Faktor diri a. Keinginan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau berfikir panjang tentang akibatnya di kemudian hari b. Keinginan untuk mencoba-coba karena penasaran c. Keinginan untuk bersenang-senang. d. Keinginan untuk dapat diterima komunitas atau lingkungan tertentu e. Workaholic agar terus beraktifitas maka menggunakan stimulant perangsang f. Lari dari masalah, kebosanan dan kegetiran hidup 93 . Romli Atmasasmita, Teori dan Kapita Selekta Kriminologi, Bandung : Rafika Aditama, 2007, hal 60 94 . http:kampungbenar.wordpress.com, Op Cit Universitas Sumatera Utara g. Kecenderungan merokok dan minuman keras, dua hal ini merupakan gerbang kearah penyalahgunaan narkoba h. Karena ingin menghibur diri dan menikmati hidup sepuas-puasnya i. Menderita kecemasan dan kegetiran hidup j. Mengalami kesalahan dan menurunnya semangat belajar k. Upaya untuk menurunkan berat badan atau kegemukan dengan menggunakan obat penghilang rasa lapar yang berlebihan l. Merasa tidak dapat perhatian, tidak diterima atau tidak disayangi dalam lingkungan keluarga atau lingkungan pergaulan m. Ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan n. Ketidaktahuan tentang dampak dan bahaya penyalahgunaan narkoba o. Pengertian yang salah bahwa mencoba narkoba sekali-kali tidak akan menimbulkan masalah p. Tidak mampu menghadapi tekanan dari lingkungan atau kelompok pergaulan untuk menggunakan narkoba. q. Tidak dapat atau tidak mampu berkata tidak pada narkoba. 2. Faktor Lingkungan Faktor-faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan hidup baik disekitar rumah, sekolah, teman sebaya maupun masyarakat. Faktor keluarga terutama faktor orang tua yang ikut menjadi penyebab seorang anak atau remaja menjadi penyalahguna napza. 95 95 . Ibid Universitas Sumatera Utara a. Lingkungan keluarga menjadi faktor penyumbang dalam penyalahgunaan napza. Hal ini dapat terjadi apabila dalam keluarga terdapat beberapa permasalahan antara lain: 1. Komunikasi orang tua-anak kurang efektifbaik 2. Hubungan keluarga kurang harmonisdisfungsi dalam keluarga 3. Orang tua bercerai, berselingkuh atau kawin lagi. 4. Orang tua terlalu sibuk atau tidak acuh. 5. Orang tua otoriter atau serba melarang. 6. Orang tua yang serba memperbolehkan permisif 7. Orang tua kurang perduli atau tidak tahu masalah napza. 8. Tata tertib atau disiplin keluarga yang selalu berubah kurang konsisten 9. Kurangnya kehidupan beragama dan menjalankan ibadah dalam keluarga 10. Orang tua atau anggota keluarga menjadi penyalahguna napza. b. Lingkungan sekolah dapat menjadi penyebab terjadinya penyalahgunaan nnarkoba adalah sebagai berikut ; 1. Sekolah yang kurang disiplin 2. Sekolah yang terletak dekat dengan tempat hiburan atau penjual napza. 3. Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri sendiri secara kreatif dan positif 4. Adanya murid pengguna napza. 5. Lingkungan teman sebaya juga menjadi penyebab penyalahgunaan narkoba apabila berteman dengan penyalahguna dan tekanan atau ancaman dari teman kelompok atau pengedar. Universitas Sumatera Utara 6. Lingkungan masyarakatsosial terjadi apabila penegakan hukum lemah, situasi politik dan ekonomi yang kurang mendukung. 3. Faktor Ketersediaan Narkoba. Mudahnya mendapatkan napza dan dengan harga murah memberi kesempatan yang baik bagi pengguna. Selain itu banyak iklan-iklan minuman beralkohol dan rokok yang menarik untuk dicoba. Khasiat napza yang menenangkan, menghilangkan rasa nyeri, menidurkan, membuat euphoriaflytonehighteller memang tidak selalu membuat seseorang menjadi penyalahguna napza akan tetapi besar kemungkinan menjadikan seseorang penyalahguna napza. Penyebab penyalahgunaan narkotika harus dipelajari kasus demi kasus sehingga untuk melaksanakan upaya penanggulangan dengan pelayanan terapi dan rehabilitasi lebih mudah dilaksanakan sehingga tercapai tujuan yang diharapkan.

B. AKIBAT PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA