Penghitungan PPh Pasal 21 atas Honorarium NotarisPPAT

53

4. Penghitungan PPh Pasal 21 atas Honorarium NotarisPPAT

Untuk dapat melakukan pemotongan dengan benar tentu saja pemotong pajak harus melakukan penghitungan PPh Pasal 21 yang terutang. Dalam menghitung PPh Pasal 21 yang terutang harus lebih dulu diketahui dan dipahami penerima penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21, penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21, dasar pengenaan PPh Pasal 21 dan tarif pemotongan PPh Pasal 21. Berdasarkan ketentuan PPh Pasal 21, penerima penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 adalah : a. Pegawai tetap b. Tenaga lepas seniman, olahragawan, pencera-mah, pemberi jasa, pengelola proyek, peserta perlombaan, petugas dinas luar asuransi, distributor MLMdirect selling dan kegiatan sejenis.Penerima pensiun, mantan pegawai, termasuk orang pribadi atau ahli warisnya yang menerima Tabungan Hari Tua atau Jaminan Hari Tua. c. Penerima honorarium. d. Penerima upah e. Tenaga ahli Menurut ketentuan tersebut diatas, yang dimaksud dengan tenaga ahli antara lain Pengacara, Akuntan, Arsitek, Dokter, Konsultan, Notaris, PPAT, Penilai, dan Aktuaris. Universitas Sumatera Utara 54 Dalam Pasal 5 ayat 1 Peraturan Menteri Keuangan No. 252PMK.03 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan Pajak Atas Penghasilan Sehubungan Dengan Pekerjaan, Jasa Dan Kegiatan Orang Pribadi ditentukan bahwa Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 adalah: 1. Penghasilan yang diterima atau diperoleh Pegawai tetap, baik berupa penghasilan yang bersifat teratur maupun tidak teratur; 2. Penghasilan yang diterima atau diperoleh Penerima pensiun secara teratur berupa uang pensiun atau penghasilan sejenisnya; 3. Penghasilan sehubungan dengan pemutusan hubungan kerja dan penghasilan sehubungan dengan pensiun yang diterima secara sekaligus berupa uang pesangon, uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua atau jaminan hari tua, dan pembayaran lain sejenis; 4. Penghasilan pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas, berupa upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan atau upah yang dibayarkan secara bulanan; 5. Imbalan kepada bukan pegawai, antara lain berupa honorarium, komisi, fee, dan imbalan sejenis dengan nama dan dalam bentuk apapun sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan; Universitas Sumatera Utara 55 6. Imbalan kepada peserta kegiatan, antara lain berupa uang saku, uang representasi, uang rapat, honorarium, hadiah atau penghargaan dengan nama dan dalam bentuk apapun, dan imbalan sejenis dengan nama apapun. Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat 1 di atas, termasuk pula penerimaan dalam bentuk natura danatau kenikmatan lainnya dengan nama dan dalam bentuk apapun. Berdasarkan uraian diatas penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 bagi NotarisPPAT adalah berupa honorarium atas jasa yang telah dilakukannya. Dasar pengenaan dan pemotongan PPh Pasal 21 bagi NotarisPPAT adalah 50 lima puluh persen dari jumlah penghasilan bruto yang diterimanya. Hal ini sebagaimana diatur dalam Pasal 9 ayat 1 huruf c Per-31PJ2009. Tarif pemotongan atas PPh Pasal 21 adalah tarif pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat 1 huruf a. Dengan demikian dasar pengenaan dan besarnya tarif pajak PPh Pasal 21 yang dipotong dari penghasilan NotarisPPAT adalah tarif pasal 17 ayat 1 huruf a UU PPh x 50 x penghasilan bruto. Dalam prakteknya di kota Medan, tarif pajak dan dasar pengenaan PPh Pasal 21 atas Honorarium NotarisPPAT adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 56 Tabel II.2. Tarif Pajak dan Dasar Pengenaan PPh Pasal 21 Atas Honorarium NotarisPPAT n = 7 No. Jawaban Responden Jumlah Persentase 1. 15 x 50 x Penghasilan Bruto - - 2. Tarif Pasal 17 ayat 1 huruf a UU PPh x 50 x Penghasilan bruto 7 100 Jumlah 7 100 Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa dalam hal besarnya tarif pajak dan dasar pengenaan pajak PPh Pasal 21 umumnya NotarisPPAT mengetahui pengenaan tarif PPh Pasal 21 ini sesuai dengan Pasal 17 ayat 1 huruf a UU PPh. Besarnya PPh Pasal 21 atas penghasilan yang dibayarkan kepada tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas dihitung dengan cara menerapkan tarif Pasal 17 atas jumlah kumulatif jumlah kumulatif 50 lima puluh persen dari jumlah penghasilan bruto yang dibayarkan atau terutang dalam 1 satu tahun kalender. Jika dibandingkan dengan ketentuan sebelum tahun 2009, dimana besarnya tarif efektif PPh Pasa1 21 atas penghasilan yang dibayarkan kepada tenaga ahli adalah sebesar 7,5 dari Penghasilan Bruto, terlihat bahwa perhitungan PPh Pasal 21 atas imbalan tenaga ahli sebelum tahun 2009 jauh lebih sederhana dibandingkan dengan yang saat ini berlaku. Universitas Sumatera Utara 57 Dalam menghitung besarnya PPh Pasal 21 yang terutang dan harus dipotong, pihak pemberi penghasilan selaku pemotong pajak tidak perlu menghitung berapa jumlah kumulatif penghasilan yang telah dibayarkan kepada tenaga ahli yang bersangkutan dalam satu tahun kalender. Perhitungan kumulatif hanya diperlukan pada saat pemotong pajak melaporkan SPT Tahunan PPh Pasal 21. Mulai tahun 2009, Pada saat menghitung PPh 21 yang terutang, untuk dapat menerapkan tarif yang benar, pemotong pajak harus mengetahui jumlah kumulatif penghasilan yang telah dibayarkan kepada tenaga ahli tersebut sampai dengan saat pemotongan. Contoh penghitungan PPh Pasal 21 NotarisPPAT - Hariadi, SH , MKN Approved Notaris PPAT PT Bank XXX, menerima pembayaran berbagai jasa profesi Notaris PPAT dari PT Bank XXX sebagai berikut : o Januari 2009 Rp 20.000.000 o Februari 2009 Rp 10.000.000 o Maret 2009 Rp 40.000.000 o April 2009 Rp 20.000.000 o Mei 2009 Rp 30.000.000 o Juni 2009 Rp 16.000.000 Total Rp 136.000.000 Universitas Sumatera Utara 58 Tabel II.3. Perhitungan PPh Pasal 21 bulan Januari - Juni 2009 Bulan PhB DPP 50 x Phb DPP Kumulatif Tarif Pasal 17 ayat 1 PPh Pasal 21 Januari 20.000.000 10.000.000 10.000.000 5 500.000 Pebruari 10.000.000 5.000.000 15.000.000 5 250.000 Maret 40.000.000 20.000.000 35.000.000 5 1.000.000 April 20.000.000 10.000.000 45.000.000 5 500.000 Mei 10.000.000 20.000.000 5.000.000 10.000.000 50.000.000 60.000.000 5 15 250.000 1.500.000 Juni 16.000.000 8.000.000 68.000.000 15 1.200.000 Total 136.000.000 58.000.000 _ _ 5.200.000

5. Pemberian Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 atas Honorarium NotarisPPAT

Dokumen yang terkait

Analisis Perhitungan, Pemotongan Dan Pelaporan Pajak Penghasilan (PPH) Pasal 21 Atas Pegawai Negeri Sipil Pada Sekretariat Pemko Tebing Tinggi

24 183 88

Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Atas Penghasilan yang Diterima Pegawai Tetap di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

0 51 78

Analisis Yuridis Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 Atas Honorarium Yang Diterima Notaris/PPAT (Studi Penelitian Di Kota Medan)

10 72 192

Pelaksanaan Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 Karyawan PT. Asuransi Parolamas Cabang Medan

0 42 87

Prosedur Penghitungan Pemotongan Pajak Penghasilan (PPh PASAL 21) Atas Pegawai Tetap (Studi Penelitian : PT.Rajawali Nusindo Medan)

6 159 62

Tata Cara Pemotongan dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 Atas Gaji KaryawanTetap pada PT. Indonesia Asahan Aluminium

2 89 70

Sistem Pemotongan Dan Perhitungan Pajak Penghasilan (Pph) Pasal 21 Atas Pegawai Negeri Sipil (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam)

0 75 63

Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Atas Penghasilan Yang Diterima Pegawai Tetap Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

0 40 73

Tinjauan Atas Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Setelah Penyesuaian Penghasilan Tidak Kena Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

2 74 70

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 Final Atas Penghasilan Honorarium Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Daerah Cilegon Dengan menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQ

3 16 257