65
menggunakan SSP sejumlah pajak terutang dalam mata uang asing yang dikonversikan ke mata uang rupiah dengan menggunakan nilai kurs Menteri
Keuangan pada saat pembayaran.
60
SSP berfungsi sebagai bukti pembayaran pajak apabila telah disahkan oleh pejabat kantor penerima pembayaran yang berwenang atau apabila telah mendapatkan
validasi. SSP dianggap sah apabila telah divalidasi dengan Nomor Transaksi Penerimaan Pajak NTPN.
2. Tempat penyetoran PPh Pasal 21
Pembayaran dan penyetoran pajak dilakukan di kantor pos atau bank yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan, bukan ke Kantor Pelayanan Pajak. Direktorat
Jenderal Pajak tidak diperbolehkan menerima setoran pajak dari Wajib Pajak. Pembayaran dan penyetoran pajak harus dilakukan dengan menggunakan Surat
Setoran Pajak SSP atau sarana administrasi lain yang disamakan dengan SSP. Adapun syarat PT Pos Indonesia untuk dapat menerima penyetoran
penerimaan pajak adalah : a. Memiliki jaringan sistem informasi yang terhubung langsung secara online
antara kantor pusat dan seluruh atau sebagian besar Unit Pelaksana Teknis di daerah;
60
Pasal 5 ayat 2 dan 3 KMK No. 533KMK.042000.
Universitas Sumatera Utara
66
b. Memiliki jaringan sistem informasi yang terhubung langsung secara online dengan DJP dan DJA;
c. Mendapatkan pertimbangan tertulis dari Direktur Jenderal Pajak.
61
Sedangkan syarat bank agar ditunjuk menjadi Bank Persepsi adalah : a. Berstatus sebagai bank umum;
b. Memenuhi kriteria tingkat kesehatan selama 12 dua belas bulan terakhir minimal tergolong cukup sehat;
c. Didukung dengan peralatan yang memadai; d. Bersedia mematuhi ketentuan yang berlaku;
e. Bersedia diperiksa atas pelaksanaan pengelolaan setoran penerimaan negara yang diterima.
62
Setiap Bank tidak dapat menerima penyetoran penerimaan pajak, Bea Masuk, Cukai, denda administrsi, bunga dan pajak impor. Untuk dapat dapat menerima
penyetoran penerimaan pajak, Bank Persepsi harus memenuhi syarat tambahan, yaitu: a. Memiliki jaringan sistem informasi yang terhubung langsung secara online
antara kantor pusat dan seluruh atau sebagian besar kantor cabangnya; b. Memiliki jaringan sistem informasi yang terhubung langsung secara online
dengan DJP dan DJA;
61
Pasal 2A KMK No.439KMK.031996 stdtd KMK No. 538KMK.032002.
62
Pasal 2 ayat 3 angka 1 KMK No. 5KMK.011993 stdtd KMK No. 296KMK.012003.
Universitas Sumatera Utara
67
c. Mendapatkan pertimbangan tertulis dari Direktur Jenderal Pajak.
63
3. Jatuh tempo penyetoran PPh Pasal 21