Pemotongan PPh Pasal 21 atas Honorarium NotarisPPAT

50 apa pun sehubungan dengan pekerjaanjabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi; 6. Perusahaan, badan termasuk bentuk usaha tetap, yang membayarkan honorarium atau imbalan lain kepada peserta pendidikan, pelatihan, dan pemagangan. 50 Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan yang melakukan pemotongan PPh Pasal 21 terhadap honorarium yang diterima oleh NotarisPPAT adalah badan termasuk bentuk usaha tetap yaitu PT, CV, BUMN, BUMD, Fa, Kongsi, Koperasi, Dana Pensiun, Persekutuan, Perkumpulan, Yayasan, Ormas, Orsopol, Lembaga, Bank, dan Badan lainnya. Kewajiban Pemotong PPh Pasal 21 adalah menghitung, memotong, menyetorkan dan melaporkan PPh Pasal 21 yang terutang untuk setiap bulan kalender, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat 4 Peraturan Menteri Kuangan No.252PMK.032008. Pemotong pajak juga diwajibkan utuk mendaftarkan diri terlebih dahulu ke Kantor Pelayanan Pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, diatur dalam Pasal 22 ayat 1 Peraturan Menteri Kuangan No.252PMK.032008.

3. Pemotongan PPh Pasal 21 atas Honorarium NotarisPPAT

UU PPh telah menegaskan bahwa setiap pemotong pajak wajib memotong PPh Pasal 21 atas honorarium yang dibayarkannya kepada NotarisPPAT, namun 50 http:www.pajak.netinfoPPh21.htm5, Pajak Penghasilan Pasal 21, diakses tanggal 10 Nopember 2010. Universitas Sumatera Utara 51 dalam pelaksanaannya di Medan, tidak semua badan sebagai pemotong pajak melakukan pemotongan PPh Pasal 21, yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel II.1. Pemotongan PPh Pasal 21 oleh Badan yang Membayarkan Honorarium kepada NotarisPPAT di Kota Medan n = 7 No. Jawaban Responden Jumlah Persentase 1. Semua badan melakukan pemotongan PPh Pasal 21 5 71,43 2. Tidak semua badan melakukan pemotongan PPh Pasal 21 2 28,57 Jumlah 7 100 Berdasarkan hasil penelitian dengan tujuh responden Notaris PPAT di kota medan, 5 orang responden atau sebesar 71,43 menyatakan semua badan PT, CV, BUMN, BUMD, Fa, Kongsi, Koperasi, Dana Pensiun, Persekutuan, Perkumpulan, Yayasan, Ormas, Orsospol, Lembaga, Bank, dan Badan lainnya yang membayarkan fee atau honorarium atau imbalan sehubungan dengan jasa yang telah di berikan NotarisPPAT melakukan pemotongan PPh Pasal 21 dari jumlah yang dibayarkannya. Sedangkan 2 orang responden atau sebanyak 28,57 menyatakan tidak semua badan yang membayarkan fee atau honorarium atau imbalan sehubungan dengan jasa yang telah di berikan NotarisPPAT, melakukan pemotongan PPh Pasal 21 dari jumlah yang dibayarkannya. Universitas Sumatera Utara 52 Berdasarkan jumlah persentase sebesar 28,57 pada tabel II.1, Badan yang melakukan pemotongan PPh Pasal 21 atas honorarium yang diberikan kepada NotarisPPAT di kota Medan hanya berkisar antara 50 sampai dengan 75. Dengan demikian persentase Wajib Pajak Badan yang melakukan pemotongan PPh Pasal 21 atas honorarium yang dibayarkannya kepada NotarisPPAT di kota Medan, hanya sampai dengan 75, padahal di tahun 2010 dan 2011, KPP Pratama Medan Petisah pernah melakukan penyuluhan mengenai PPh Pasal 21 sebanyak 4 kali, dengan materi penyuluhan mengenai kewajiban pemotong PPh Pasal 21, hak-hak pemotong PPh Pasal 21, dan SPT Masa PPh Pasal 21. 51 KPP Pratama Medan Kota juga pernah melaksanakan penyuluhan mengenai PPh Pasal 21. Pada tahun 2010 telah dilaksanakan sebanyak 6 kali,dan di tahun 2011 sebanyak 2 kali. Dengan materi penyuluhan mengenai kewajiban pemotong PPh Pasal 21, hak-hak pemotong PPh Pasal 21, dan SPT Masa PPh Pasal 21. 52 Dengan telah dilaksanakannya penyuluhan mengenai PPh Pasal 21, seharusnya badan sebagai pemotong pajak sudah mengetahui kewajibannya sebagai pemotong pajak dan melakukan pemotongan PPh Pasal 21 atas honorarium yang dibayarkannya kepada NotarisPPAT di Kota Medan. 51 Wawancara dengan Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV atas nama Kepala KPP Pratama Medan Petisah pada tanggal 27 Oktober 2011 52 Wawancara dengan Account Representative KPP Pratama Medan Kota pada tanggal 24 Oktober 2011 Universitas Sumatera Utara 53

4. Penghitungan PPh Pasal 21 atas Honorarium NotarisPPAT

Dokumen yang terkait

Analisis Perhitungan, Pemotongan Dan Pelaporan Pajak Penghasilan (PPH) Pasal 21 Atas Pegawai Negeri Sipil Pada Sekretariat Pemko Tebing Tinggi

24 183 88

Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Atas Penghasilan yang Diterima Pegawai Tetap di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

0 51 78

Analisis Yuridis Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 Atas Honorarium Yang Diterima Notaris/PPAT (Studi Penelitian Di Kota Medan)

10 72 192

Pelaksanaan Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 Karyawan PT. Asuransi Parolamas Cabang Medan

0 42 87

Prosedur Penghitungan Pemotongan Pajak Penghasilan (PPh PASAL 21) Atas Pegawai Tetap (Studi Penelitian : PT.Rajawali Nusindo Medan)

6 159 62

Tata Cara Pemotongan dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 Atas Gaji KaryawanTetap pada PT. Indonesia Asahan Aluminium

2 89 70

Sistem Pemotongan Dan Perhitungan Pajak Penghasilan (Pph) Pasal 21 Atas Pegawai Negeri Sipil (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam)

0 75 63

Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Atas Penghasilan Yang Diterima Pegawai Tetap Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

0 40 73

Tinjauan Atas Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 Setelah Penyesuaian Penghasilan Tidak Kena Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia

2 74 70

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 Final Atas Penghasilan Honorarium Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Pendapatan Dan Pengelolaan Keuangan Daerah Cilegon Dengan menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQ

3 16 257