BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa dari hasil kerja mereka. Kompensasi sangat penting bagi karyawan itu sendiri
sebagai individu, karena besarnya kompensasi merupakan pencerminan atau ukuran nilai pekerjaan karyawan itu sendiri. Sebaliknya besar kecilnya kompensasi dapat
mempengaruhi prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja karyawan. Apabila kompensasi diberikan secara tepat dan benar para karyawan akan memperoleh
kepuasan kerja dan termotivasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Akan tetapi bila kompensasi yang diberikan tidak memadai atau kurang tepat, prestasi kerja,
motivasi dan kepuasan kerja karyawan akan menurun Notoatmodjo, 2003:153. Kompensasi dibedakan menjadi dua yaitu: kompensasi langsung
direct compensation berupa gaji, upah, dan upah insentif Hasibuan. M, 2000:117. kompensasi tidak secara langsung sebagai contoh:
tunjangan hari raya, tunjangan pensiun, tunjangan kesehatan dan termasuk fasilitas- fasilitas dan pelayanan yang diberikan perusahaan Sofyandi, 2008.
Pengertian upah menurut PP o.81981, suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada karyawan untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan
dilakukan dan dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang ditetapkan atas dasar suatu persetujuan atau peraturan perundang-undangan serta dibayarkan atas dasar suatu
Universitas Sumatera Utara
perjanjian kerja antara pengusaha dengan karyawan itu sendiri maupun untuk keluarganya Sumarsono, 2003: 112.
Premi atau work premium merupakan bayaran lebih yang diberikan karena pegawai harus bekerja ekstra keras untuk berbagai keadaan atau kondisi kerja di atas
standar. Premi dapat di peroleh dari waktu kerja normal, lembur dan waktu kerja shift. Premi disediakan perusahaan sebagai direct compensation atau imbalan jasa
yang langsung terkait dengan prestasi kerja dan produktivitas pegawai yang mendapatkannya harus mampu menunjukkan usaha keras, luar biasa atau extra effort
dalam bekerjanya Wungu, 2003: 102. Tyas, 2008 Menyatakan bahwa tujuan dari pemberian premi adalah untuk:
1. Memberikan penghargaan kepada pekerja apabila hasil kerjanya diatas
standart yang ditentukan basis borong. 2.
Mendorong kenaikan output 3.
Memupuk rasa tanggung jawab pekerja terhadap tugasnya Premi di berikan oleh perusahaan untuk merangsang gairah peningkatan
produktivitas. PTPN IV mengadakan Perjanjian Kerja Bersama PKB tingkat PTPN IV PERSERO, berisikan ketentuan tentang premi pasal 21 sebagai berikut:
“Premi diberikan kepada karyawan yang tugas dan pekerjaannya dilaksanakan berdasarkan basis borongolah. Ketentuan premi yang dikaitkan
dengan produktivitas kerja diatur sebagai berikut PTPN IV PERSERO, 2010: 21 : a.
Dalam menghitung premi untuk suatu jangka waktu maka uang diambil sebagai standar hanya prestasi pada hari-hari kerja dan tidak pada hari-
hari mangkir yang tidak beralasan
Universitas Sumatera Utara
b. Prestasi yang diberikan seorang karyawan pada hari-hari hujan yang
dibawah prestasi standar, harus dianggap sesuai dengan jumlah prestasi standar, apabila ia melaksanakan kewajibannya sesuai dengan ketentuan
dalam peraturan kerja diwaktu hujan. c.
Dalam hal pihak Direksi dan pihak karyawan menyatakan keinginan perubahan dari sistem dan pembayaran premi maka harus diadakan lebih
dahulu perundingan antara kedua pihak. Selambat-lambatnya dalam tempo 2 dua minggu harus sudah selesai. Jika tidak tercapai suatu
persetujuan maka masalahnya dapat dimajukan pada instansi Penyeleaian Perselisihan Ketenagakerjaan setempat”.
Dewan produktivitas nasional memberikan rumusan produktivitas yang berbunyi sebagai berikut:
“Suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini”
Menurut Ruky 2002:2 rumusan tersebut sebenarnya lebih menggambarkan tujuan atau hasil yang ingin dicapai melalui peningkatan produktivitas itu sendiri dan juga
menegaskan sikap mental dan kerangka berfikir yang harus kita gunakan dalam usaha meningkatkan produktivitas.
Produktivitas tenaga kerja pertanian dapat ditingkatkan melalui berbagai cara pendidikan
dan latihan
untuk meningkatkan
mutu dan
hasil kerja
Mubyarto, 1985:109. Produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dapat dicapai dengan keseluruhan sumberdaya yang dipergunakan per satuan waktu.
Peningkatan produktivitas tenaga kerja merupakan sasaran yang strategis karena
Universitas Sumatera Utara
peningkatan produktivitas faktor-faktor lain sangat tergantung pada kemampuan tenaga manusia yang memanfaatkannya Sumarsono, 2003:62.
Menurut Pasal 1 undang-undang no. 14 tahun 1969, tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan
kerja, guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tenaga kerja harus memenuhi persyaratan peraturan pemerintah seperti batas usia
tertentu Hasibuan. M, 2000:27. Karyawan merupakan unsur yang sangat penting yang berperan aktif didalam
kegiatan organisasi atau perusahaan. Salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan karyawan adalah dengan melaksanakan program pelayanan
kesejahteraan kepada seluruh karyawannya. Kesejahteraan karyawan juga dikenal sebagai benefit mencakup semua jenis penghargaan berupa uang yang tidak
dibayarkan secara langsung kepada karyawan Panggabean, 2004. Kesejahteraan kalau diartikan secara harfiah mengandung makna yang luas
dan mencakup berbagai segi pandangan atau ukuran-ukuran tertentu tentang suatu hal yang menjadi ciri utama dari pengertian tersebut. Kesejahteraan bermula dari kata
sejahtera yang berarti aman, sentosa dan makmur, selamat terlepas dari segala macam gangguan, kesukaran tak kurang satu apapun. Sedangkan kesejahteraan
adalah keamanan atau keselamatan kesenangan hidup; kemakmuran. Poewadarminta 1976; 887 dalam Hasibuan, B. 2007:12.
Kesejahteraan sosial mencakup berbagai tindakan yang dilakukan manusia untuk mencapai tingkat kehidupan masyarakat yang lebih baik. Kesejahteraan sosial
juga mencakup berbagai usaha yang dikembangkan untuk meningkatkan taraf hidup
Universitas Sumatera Utara
manusia baik dibidang fisik, mental, emosional, sosial, ekonomi ataupun kehidupan spritual.
Pada hakekatnya konteks kesejahteraan sosial juga meliputi kesejahteraan karyawan, meskipun dalam hal ini pengertian kesejahteraan karyawan berbeda dari
pengertian kesejahteraan sosial. Kesejahteraan karyawan adalah balas jasa pelengkap material dan nonmaterial yang berisikan berdasarkan kebijaksanaan. Tujuannya
adalah untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktivitas kerjanya meningkat Hasibuan. M, 2003:185.
2.2 Landasan Teori