Gambaran Perilaku Memasang Kawat Kasa Berdasarkan
pemasangan perangkap telur atau oviposition trap ovitrap.Pengukuran kelimpahan atau kepadatan jumlah telur pada ovitrap dapat dihitung dengan
mengetahui rata-rata jumlah telur nyamuk per satuan ovitrap Fatmawati, 2014.
Ovitrap yang digunakan dalam penelitian ini dilengkapi dengan air rendaman jerami karena menurut WHO 2004, ovitrap yang dilengkapi
dengan rendaman jerami telah terbukti sebagai metode surveilans Aedes aegypti yang sangat reproduktif dan efisien di wilayah perkotaan. Selain itu,
penggunaan perangkap telur juga telah terbukti untuk mengevaluasi program pengendalian WHO, 2004.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Polson 2002 nyamuk Aedes aegypti betina lebih menyukai ovitrap yang berisikan berisikan
rendaman jeramirumput kering dibandingkan dengan ovitrap yang berisi air keran.Presentasi ovitrap yang positif menginformasikan tingkat paparan
nyamuk Aedes aegypti.Jumlah telur digunakan untuk estimasi populasi nyamuk betina dewasa Morato et al. 2005 dalam Fatmawati, 2014.Telur
yang telah terperangkap pada ovitrap akan dihitung jumlahnya. Telur Aedes berikuran kecil ± 50 mikron, berwarna hitam, tampak bulat panjang dan
berbentuk oval.Telur tersebut menempel pada dinding wadahtempat perindukan kertas saring dan terletak satu per satu di permukaan air.
Telur nyamuk Aedes aegypti merupakan cikal bakal nyamuk dewasa. Semakin banyak telur nyamuk akan semakin banyak pula nyamuk dewasa,
sehingga resiko penularan DBD akan semakin besar. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Sukamto 2007 menyatakan bahwa kepadatan telur nyamuk berhubungan dengan kejadian DBD.
Menurut Hadinegoro 1999, genangan air bersih merupakan tempat berkembangbiak bagi nyamuk Aedes aegypti betina. Selain itu, keberadaan
dari nyamuk Aedes aegypti tersebut adalah disekitar rumah dimana manusia tinggal. Oleh karena itu peletakan ovitrap dilakukan di sekitar rumah yaitu
di dalam dan di luar rumah dekat dengan habitat nyamuk Aedes aegypti. Lama pemasangan ovitrap disesuaikan dengan siklus hidup dari nyamuk
Aedes aegypti. Lama pemasangan ovitrap pada penelitian ini yaitu selama tiga hari untuk memperkecil kemungkinan telur menjadi larva karena telur
akan menetas menjadi larva dalam waktu ± 2 hari setelah telur terendam air. Menurut Kemenkes RI 2013, habitat perkembangbiakan Aedes
aegypti ialah tempat-tempat yang dapat menampung air di dalam, di luar atau sekitar rumah serta tempat-tempat umum. Tempat penampungan air
TPA tersebut antara lain, drum, tempayan, bak mandi, ember, tempat minum hewan, vas bunga, tempat pembuangan kulkasdispenser, dan
barang-barang bekas ban, kaleng, dan botol bekas. Selain itu, nyamuk Aedes aegypti dapat masuk ke dalam rumah melalui ventilasi rumah yang
tidak terpasang kawat kasa. Oleh karena itu, perlunya pelaksanaan PSN untuk menghilangkan habitat nyamuk, sehingga dapat memutuskan siklus
perkembangbiakan nyamukAedes agypti. Sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan oleh Riyadi, dkk 2012 menyatakan bahwa tindakan PSN-DBD
berhubungan dengan densitas larva Aedes aegypti.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa terdapat 110 rumah 46.8 dari 235 rumah yang menjadi sampel di RW 01 Kelurahan
Pamulang Barat dikategorikan mempunyai tingkat densitas telur nyamuk Aedes aegypti yang tinggi. Rumah yang termasuk kategori tingkat densitas
telur nyamuk Aedes aegypti yang tinggi memiliki kriteria seperti tidak terpasangnya kawat kasa pada setiap ventilasi yang terdapat di dalam rumah,
tidak menguras TPA, keadaan TPA tidak tertutup dengan rapat, selain itu pada sekitar rumah tersebut terdapat barang bekas yang dapat menampung
air hujan. Nyamuk Aedes aegypti membutuhkan genangan air untuk menetaskan telurnya.
Dari hasil penelitian tersebut peneliti berasumsi bahwa masih kurangnya kesadaran masyarakat mengenai perilaku pemberantasan sarang
nyamuk, sehingga pemutusan siklus hidup nyamuk Aedes aegypti belum maksimal. Menurut Kemenkes RI 2000 PSN merupakan alternatif utama
pengendalian vektor DBD. Sasaran dari PSN adalah semua tempat potensial pekembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Oleh karena itu pemberantasan
sarang nyamuk sebaiknya dilakukan setiap minggu sehingga terjadi pemutusan rantai pertumbuhan pra dewasa nyamuk agar tidak menjadi
dewasa. Pada daerah penelitian terdapat kegiatan bank sampah yang dikelola
oleh masyarakat setempat. Pengadaan bank sampah tersebut merupakan salah satu carauntuk meniadakan barang-barang bekas yang berpotensi
menampung air selain dengan cara mengubur barang-barang bekas ke dalam tanah. Menurut peneliti kegiatan bank sampah sebaiknya dibarengi dengan