Gambaran Perilaku Memperbaiki Saluran Air Yang Tidak Lancar Gambaran Perilaku Memasang Kawat Kasa Berdasarakan Tingkat

penularan demam berdarah serta mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypti. Oleh sebab itu, diharapkan kepada masyarakat untuk memasang kawat kasa pada setiap ventilasi yang terdapat di dalam rumah untuk meminimalisasi masuknya nyamuk Aedes aegypti dewasa ke dalam rumah. Hal tersebut harus dilakukan untuk mengurangi kontak antara nyamuk dengan penghuni rumah. Menurut Reyes-Villanueva 2004 yang dikutip oleh Chanbang 2012 Aedes aegypti betina memiliki sayap berkisar 2,23- 2,76 mm dengan demikian dibutuhkan kawat kasa dibawah ukuran tersebut. Ukuran kawat yang dgunakan pada peneltian Chanbang 2012 terdapat 3 tipe yaitu wire 1,2 mm 1,8 mm x 2,1 mm, wire 0,9 mm 1,6 mm x 1,8 mm dan wire 0,8 mm 1,5 mm x 1,6 mm. 77

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di RW 01 Kelurahan Pamulang Barat, Tangerang Selatan dapat disimpukan; 1. Gambaran tingkat densitas telur nyamuk Aedes aegypti pada ovitrap di RW 01 Kelurahan Pamulang Barat yang dikategorikan tinggi adalah sebanyak 110 rumah 46.8. 2. Gambaran perilaku pemberantasan sarang nyamuk PSN DBD di RW 01 Kelurahan Pamulang Barat meliputi; a. Responden yang tidak menguras tempat penampungan air sebanyak 84 orang 35.7. b. Responden yang tidak menutup rapat penampungan air sebanyak 57 orang 24.3. c. Responden yang tidak mengubur barang bekas sebanyak 78 orang 33.2. d. Responden yang tidak memperbaiki saluran air yang rusak sebanyak 35 orang 14.9. e. Responden yang tidak memasang kawat kasa sebanyak 79 orang 33.6. 3. Pelaksanaan PSN DBD yang berhubungan dengan tingkat densitas nyamuk Aedes aegypti pada ovitrap adalah perilaku menguras tempat penampungan air p value 0.000 dan perilaku menutup tempat penampungan air p value 0.045. 4. Pelaksanaan PSN DBD yang tidak berhubungan dengan tingkat densitas telur nyamuk Aedes aegypti pada ovitrap adalah perilaku mengubur barang bekas p value 0.266, perilaku memperbaiki saluran air yang tidak lancar p value 0.101 dan perilaku memasang kawat kasa p value 0.099.

7.2 Saran

Berkaitan dengan hasil dari penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut;

7.2.1 Masyarakat

1. Masyarakat perlu meningkatkan pelaksanaan PSN DBD dengan tepat sebagai upaya memutus siklus nyamuk Aedes aegypti sehingga dapat terhindar dari resiko DBD. 2. Masyarakat sebaiknya dalam menguras TPA tidak hanya membuang air yang lama dengan air yang baru, namun harus melakukan pengurasan TPA dengan menggosok dari dinding TPA agar telur nyamuk Aedes aegypti juga ikut terbuang. Selain itu, pengurasan dilakukan minimal satu minggu sekali untuk memotong siklus hidup nyamuk Aedes aegypti. 3. Masyarakat harus menutup tempat yang dijadikan sebagai tempat penampungan air. Keadaan tutup tersebut harus rapat agar nyamuk Aedes aegypti tidak dapat masuk ke dalam TPA karena nyamuk Aedes aegypti mencari genangan air untuk berkembang biak. Selain itu, setelah mengambil air dari TPA tersebut maka masyarakat harus memastikan kembali bahwa keadaan tutup TPA telah tertutup dengan rapat.

7.2.2 Puskesmas Pamulang

1. Memberikan himbauan atau penyuluhan mengenai pelaksanaan PSN terutama pada cara menguras TPA dengan tepat, menutup TPA dengan rapat dan selalu memastikan tutup TPA telah rapat kembali setelah membukamenggunakan TPA tersebut. 2. Dapat menggunakan metode survei telur dengan ovitrap sebagai salah satu program sebagai upaya memantau kepadatan populasi dari nyamuk betina Aedes aegypti agar dapat menentukan program atau tindakan untuk menurunkan angka kejadian DBD.

7.2.3 Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

Dapat memasukan penggunaan ovitrap dalam program pengendalian kejadian DBD di Kota Tangerang Selatan untuk pemantauan populasi nyamuk Aedes aegypti betina dan untuk memutus siklus kehidupan nyamuk Aedes aegypti. DAFTAR PUSTAKA Adyatma, dkk. 2011. Hubungan Antara Lingkungan Fisik Rumah, Tempat Penampungan Air Dan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian DBD Di Kelurahan Tidung Kecamatan Rappocini Kota Makassar. Bagian Kesehatan Lingkungan Universitas Hasanuddin. Ariawan, Iwan. Besar dan Metode Sampel pada Penelitian Kesehatan.Jurusan Biostatistik dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Ayuningsih, Elni Putri, dkk. 2014. Karakteristik Lingkungan Rumah dengan Kepadatan Nyamuk Aedes aegypti Indeks Ovitrap di Kelurahan Antang Makassar.Jurnal Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. Budiarto, Eko. Anggraeni.Dewi. 2001.Pengantar Epidemiologi, E2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Departemen Kesehatan RI. 2007. Tata Laksana Demam Berdarah Dengue DBD. Desniawati, Faradillah. 2014. Pelaksanaan 3M Plus Terhadap Keberadaan Larva Aedes aegypti di Wilayah Kerja Puskesmas Ciputat Kota Tangerang Selatan Bulan Mei-Juni tahun 2014. Skripsi. Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.Jakarta. Dinas Kesehatan Kota tangerang Selatan. 2014. Data Pengendalian Demam Berdarah Dengue Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2014. Fatmawati, Titi, dkk. 2014. Distribusi dan Kelimpahan Populasi Aedes aegypti di Kelurahan Sukorejo Gunungpati Semarang Berdasarkan Peletakan Ovitrap. Unnes J Life Sci 32 2014.ISSN 2252-6277. Ginanjar, Genis. 2008. Apa yang Dokter Anda Tidak Katakan TentangDemam Berdarah. Bandung: PT. Mizan Publika. Ginanjar, Genis. 2008. Demam Berdarah : A Survival Guide. B-First.PT. Bentang Pustaka; anggota IKAPI. Hadi, Upik Kesumawati, dkk. 2006. Studi Perilaku Berkembangbiak Nyamuk Aedes aegypti Diptera: Culicidaepada Berbagai Tipe Habitat. Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan masyarakat Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Dokumen yang terkait

Hubungan Kondisi Perumahan dengan Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabaru Kecamatan Keritang Kabupaten Inderagiri Hilir Riau Tahun 2012

1 59 132

Pengukuran Kepadatan Nyamuk Aedes aegypti Berdasarkan Indeks Ovitrap Di Pelabuhan Biang Lancang Lhokseumawe Tahun 2004

2 40 69

Hubungan Tempat Perindukan Nyamuk dan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Kelurahan Benda Baru Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

3 26 120

Hubungan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan Tingkat Densitas Telur Nyamuk Aedes Aegypti Pada Ovitrap Di RW 01 Kelurahan Pamulang Barat Tahun 2015

1 13 116

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PERSEPSI DENGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE (PSN DBD) DI KOTA KEDIRI

0 11 146

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP KEPALA KELUARGA TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE (PSN DBD) DI RW I KELURAHAN MEDONO KECAMATAN PEKALONGAN BARAT KOTA PEKALONGAN.

1 1 3

Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Kepala Keluarga tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) Di RW I, Kelurahan Medono, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan.

0 0 109

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU MAHASISWA TENTANG PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) TERHADAP KEBERADAAN JENTIK AEDES AEGYPTI

0 0 5

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE (PSN DBD)

0 0 10

HUBUNGAN PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE

0 0 15