1 Angka Bebas Jentik ABJ
ABJ adalah presentase pemeriksaan jentik  yang dilakukan di semua desakelurahan setiap tiga bulan oleh petugas puskesmas pada
rumah-rumah penduduk yang diperiksa secara acak.
2 House Indeks HI
HI  adalah  presentasi  jumlah  rumah  yang  ditemukan  jentik yang  dilakukan  di  semua  desakelurahan  oleh  petugas  puskesmas
setiap tiga bulan pada rumah-rumah yang diperiksa secara acak.
3 Container Indeks CI
CI  adalah  presentase  pemeriksaan  jumlah  container  yang diperiksa  yang ditemukan jentik  pada  container  di  rumah penduduk
yang dipilih secara acak.
4 Breteau Indeks BI
BI  adalah  presentase  pemeriksaan  jumlah  container  yang diperiksa  yang  ditemukan  jentik  di  rumah  penduduk  yang  dipilih
secara acak.
C. Survei Nyamuk
Survei nyamuk dilakukan dengan cara menangkap nyamuk  yang hinggap  di  badan  human  landing  collection  HLC  dan  hinggap  di
dinding  dalam  rumah  atau  tempat  lainnnya  seperti  baju  yang menggantung,  kelambu,  horden  dan  sebagainya.  Hasil  penangkapan
nyamuk  dianalisis  dengan  angka  kepadatan  nyamuk  perorang  perjam man  hour  densityMHD,  angka  kepadatan  nyamuk  perorang  perhari
man  bitting  rate  MBR,  dan  angka  hinggap  di  dinding    resting  rate RR seperti;
1 Man Hour DensityMHD
2 Man Bitting Rate MBR
3 Resting Rate RR
2.5 Kepadatan Telur Nyamuk Aedes Aegypti
Kerapatan  populasi  adalah  besarnya  populasi  dalam  hubungannya dengan  beberapa  satuan  ruangan.  Umumnya  dinyatakan  sebagai  jumlah
individu  atau  biomas  populasi  per  satuan  aeral  atau  volume.  Kerapatan populasi  juga  sering  dipakai  untuk  mengetahui  apakah  populasi  sedang
berubah  berkurang  atau  bertambah  Sudarsono,  2008.  Pengukuran kelimpahan atau kepadatan jumlah telur pada ovitrap dapat dihitung dengan
mengetahui  rata-rata  jumlah  telur  nyamuk  per  satuan  ovitrap  Fatmawati, 2014 yaitu;
2.6 Pengertian Perilaku
Perilaku manusia merupakan aktivitas atau kegiatan dari manusia itu sendiri.  Kegiatan  tersebut  merupakan  hasil  hubungan  antara  stimulus  dan
respon  terhadap  stimulus  tersebut.  Jadi,  dapat  diartikan  bahwa  perilaku adalah  kegiatan  atau  aktivitas  manusia  itu  sendiri  yang  dapat  diamati
Notoatmodjo, 2007.
2.7 Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN DBD
Perilaku  pemberantasan  sarang  nyamuk  PSN  DBD  biasa  dikenal dengan kegiatan 3M namun kegiatan tersebut telah diintensifkan sejak tahun
1992  dan  pada  tahun  2000  dikembangkan  menjadi  3M  Plus.  Menurut Kemenkes  RI  2013,  pengendalian  fisik  PSN  3M  merupakan  alternatif
utama  pengendalian  vektor  DBD  melalui  upaya  pemberantasan  sarang nyamuk  PSN  dengan  cara  menutup,  menguras,  dan  menguburmendaur
ulang  3M.  PSN  sebaiknya  dilakukan  setiap  minggu  sehingga  terjadi pemutusan  rantai  pertumbuhan  pra  dewasa  nyamuk  tidak  menjadi  dewasa.
Sasaran  dari  PSN  3M  adalah  semua  tempat  potensial  pekembangbiakan nyamuk Aedes, antara lain tempat penampungan air TPA untuk keperluan