Kerangka Konsep KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

40

3.1 Definisi Operasional

Berikut merupakan definisi operasional dari variabel penelitian ini; Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Tingkat Densitas Telur Nyamuk Aedes aegypti Pada Ovitrap Tingkat kepadatan telur nyamuk yang menempel pada kertas saring yang dipasang pada ovitrap Ovitrap Menghitung kepadatan telur dengan menggunakan rumus 0. Rendah : rata-rata jumlah telur ≤ nilai median. 1. Tinggi : rata-rata jumlah telur ≥ nilai median. Ordinal Perilaku Menguras Tempat Penampungan Air Membuang seluruh air yang terdapat di dalam tempat penampungan air pada bak mandi, tempayan, ember, drum, vas bunga, tempat minum hewan, penampungan air kulkas, dan dispenser lalu membersihkannya dengan cara menggosok atau menyikat permukaandinding tempat penampungan air tersebut yang dilakukan minimal seminggu sekali. Kuesioner Wawancara 0. Ya: Jika responden menguras seluruh TPA. 1. Tidak: Jika responden tidak menguras salah satu dari TPA. Ordinal 41 Perilaku Menutup Tempat Penampungan Air Memberi tutup yang rapat pada tempayan, ember, dan drum sehingga tidak memungkinkan nyamuk masuk 1. Kuesioner 2. Lembar Observasi 1. Wawancara 2. Observasi 0. Ya : Jika responden menutup seluruh TPA. 1. Tidak: Jika responden tidak menutup salah satu dari TPA. Ordinal Perilaku Mengubur Barang Bekas Memasukkan botol, kaleng bekas, atau ban bekas yang berpotensi menampung air sehingga dapat menjadi tempat perindukan nyamuk ke dalam lubang lalu menutupnya kembali dengan tanah dengan rata. Kuesioner Wawancara 0. Ya: Jika responden mengubur seluruh barang bekas. 1. Tidak : Jika responden tidak mengubur salah satu dari barang bekas. Ordinal Perilaku Memperbaiki Saluran air yang Tidak Lancar Memperbaiki saluran air di sekitar rumah yang terbuka selokan dan tidak lancar sehingga menyebabkan air tergenang. Kuesioner Wawancara 0. Ya 1. Tidak Ordinal Perilaku Memasang Kawat Kasa Memasang kawat kasa pada setiap ventilasi rumah. 1. Kuesioner 2. Lembar Observasi 1. Wawancara 2. Observasi

0. Ya 1. Tidak

Ordinal

3.3 Hipotesis

1. Ada hubungan antara perilaku menguras tempat penampungan air dengan tingkat densitas telur nyamuk Aedes aegypti pada ovitrap di RW 01 Kelurahan Pamulang Barat Tahun 2015. 2. Ada hubungan antara perilaku menutup tempat penampungan air dengan tingkat densitas telur nyamuk Aedes aegypti pada ovitrap di RW 01 Kelurahan Pamulang Barat Tahun 2015. 3. Ada hubungan antara perilaku mengubur barang bekas dengan tingkat densitas telur nyamuk Aedes aegypti pada ovitrap di RW 01 Kelurahan Pamulang Barat Tahun 2015. 4. Ada hubungan antara perilaku memperbaiki saluran air yang tidak lancar dengan tingkat densitas telur nyamuk Aedes aegypti pada ovitrap di RW 01 Kelurahan Pamulang Barat Tahun 2015. 5. Ada hubungan antara perilaku memasang kawat kasa dengan tingkat densitas telur nyamuk Aedes aegypti pada ovitrap di RW 01 Kelurahan Pamulang Barat Tahun 2015. 43

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain studi cross sectional. Pemilihan desain tersebut dilakukan karena dalam melihat variabel independen yang meliputi perilaku menguras TPA, perilaku menutup TPA, perilaku mengubur barang bekas, perilaku memperbaiki saluran air yang tidak lancar dan perilaku memasang kawat kasa dengan variabel dependen yaitu tingkat densitas telur nyamuk Aedes aegypti pada ovitrap yang diamati dalam waktu yang bersamaan.

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah di lakukan di RW 01 Kelurahan Pamulang Barat, Tangerang Selatan. Lokasi ini dipilih karena kelurahan tersebut merupakan kelurahan yang mempunyai kasus DBD tertinggi di Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan yaitu sebanyak 33 kasus IR 71,94 per 100.000 penduduk pada periode Januari-Desember 2014 selain itu juga mempunyai kepadatan penduduk yang cukup diantara kelurahan lainnya yaitu 45.869 penduduk. Dari 25 RW yang terdapat di Kelurahan Pamulang Barat, nilai ABJ terendah ditemukan di RW 01.Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November-Desember 2015.

Dokumen yang terkait

Hubungan Kondisi Perumahan dengan Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Kotabaru Kecamatan Keritang Kabupaten Inderagiri Hilir Riau Tahun 2012

1 59 132

Pengukuran Kepadatan Nyamuk Aedes aegypti Berdasarkan Indeks Ovitrap Di Pelabuhan Biang Lancang Lhokseumawe Tahun 2004

2 40 69

Hubungan Tempat Perindukan Nyamuk dan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Kelurahan Benda Baru Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

3 26 120

Hubungan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan Tingkat Densitas Telur Nyamuk Aedes Aegypti Pada Ovitrap Di RW 01 Kelurahan Pamulang Barat Tahun 2015

1 13 116

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PERSEPSI DENGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE (PSN DBD) DI KOTA KEDIRI

0 11 146

(ABSTRAK) HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP KEPALA KELUARGA TENTANG DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE (PSN DBD) DI RW I KELURAHAN MEDONO KECAMATAN PEKALONGAN BARAT KOTA PEKALONGAN.

1 1 3

Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Kepala Keluarga tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) Di RW I, Kelurahan Medono, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan.

0 0 109

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU MAHASISWA TENTANG PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) TERHADAP KEBERADAAN JENTIK AEDES AEGYPTI

0 0 5

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE (PSN DBD)

0 0 10

HUBUNGAN PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE

0 0 15