85
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri
Tujuan aktivitas :
Peserta didik dapat memahami laku bakti secara benar.
Poin inti penjelasan :
Laku bakti adalah pokok kebajikan, dari situlah ajaran agama berkembang. Hubungan suci antara orang tua dan anak adalah kodrat
kemanusiaan yang paling dekat. Dari hubungan orang tua dan anak berkembang cinta kasih yang tulus di antara keduanya. Sebagai orang
tua berhenti pada sikap kasih sayang. Orang tua sedih kalau anaknya sakit. Apapun akan dilakukan oleh orang tua demi kesembuhan
anaknya, bahkan rela berkorban jiwa dan raga. Sebagai anak berhenti pada sikap bakti. Kita lahir ke dunia ini lewat perantara kedua orang
tua kita. Orang tua kita telah bersusah payah merawat dari bayi hingga saat ini, jasa orang tua tak ternilai. Oleh karena itu, dikatakan orang
tua adalah wali Tian di atas dunia ini. Apabila hubungan antara orang tua dan anak dapat terjaga dengan baik, akan berkembang hubungan
kemanusiaan yang lain.
Apabila hubungan antara orang tua dan anak tidak baik tetapi hubungan kemanusiaan yang lain dapat berkembang dengan baik,
inilah yang dinamakan kebajikan terbalik. bagaimana kita dapat mengasihi orang lain, kalau terhadap orang tua yang telah sangat
berjasa kepada diri kita tidak dapat mengasihi. Bagaimana kita bisa hormat kepada pemimpin, kalau terhadap orang tua sendiri tidak
dapat mengindahkannya. Hubungan suci antara orang tua dan anak adalah hubungan terdekat umat manusia dan wajib kita jaga. Darinya
akan berkembang berjuta-juta kebajikan. Sebaliknya, jika tidak terjaga akan merusak kebajikan dan berjuta-juta perkara di dunia ini.
Oleh karena itu dikatakan laku bakti adalah pokok kebajikan dan dari situlah agama berkembang.
2. Aktivitas Bersama Diskusi Kelompok
Ceritakan pengalamanmu dalam hal memberi peringatan kepada orang tua ketika kamu merasa ada yang salah dari orang tua
Petunjuk kegiatan :
Bagi peserta didik dalam kelompok kecil 5-6 orang, beri waktu 10-15 menit untuk berdiskusi. Setiap ketua kelompok atau yang mewakili
menyampaikan presentasi sekitar 3-5 menit, kelompok yang lain diberi kesempatan untuk memberi tanggapan, masukan, atau pertanyaan.
Diunduh dari
http:bse.kemdikbud.go.id
86
Buku Guru Kelas XI SMASMK
Tujuan aktivitas :
Peserta didik dapat lebih instropeksi diri ketika merasa dirinya benar dan dapat berlaku sopan terhadap orang tua.
Poin inti penjelasan :
Pedoman dalam menasihati orang tua adalah seperti yang terdapat dalam ayat-ayat berikut ini:
a. Nabi bersabda,”… Terhadap hal yang tidak di dalam kebenaran, seorang anak tidak boleh tidak menyanggahmemperingatkan
ayahnya, seorang menteri tidak boleh tidak menyanggah pimpinannya. Maka, terhadap hal yang tidak di dalam kebenaran,
orang wajib menyanggah. Bagaimanakah sikap mengikuti saja perintah ayah dapat dinilai berlaku bakti?” Xiaojing XV : 2
b. Nabi bersabda,”Di dalam melayani ayah-bunda boleh mem- peringatkan tetapi hendaklah lemah lembut. Jika tidak diturut,
bersikaplah lebih hormat dan jangan melanggar. Meskipun harus bercapai lelah, janganlah menggerutu.” Lunyu IV : 18
3. Aktivitas Bersama Tugas Kelompok
Carilah referensi ayat suci dari kitab Sishu, Li Ji, dan Xiaojing terkait dengan perilaku-perilaku berikut:
1 Melakukan yang baik, meninggalkan yang buruk. 2 Menjaga kesehatan jasmani dan rohani.
3 Menghadapi orang tua yang khilaf.
Petunjuk kegiatan :
Bagi peserta didik dalam kelompok kecil 5-6 orang, beri waktu 10-15 menit untuk berkordinasi dan mulai mencari ayat dalam kitab Sishu.
Setiap ketua kelompok atau yang mewakili menyampaikan hasil ayat yang diketemukan sekitar 3-5 menit, kelompok yang lain diberi
kesempatan untuk mencocokkan dengan ayat yang diperolehnya. Selanjutnya diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan,
masukan, atau pertanyaan.
Tujuan aktivitas :
Mengenalkan lebih dekat peserta didik kepada kitab suci dan membiasakan mencari referensi dari kitab suci dalam pemecahan
masalah kehidupannya.
Diunduh dari
http:bse.kemdikbud.go.id
87
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri
Poin inti penjelasan :
1 Melakukan yang baik, meninggalkan yang buruk.
a. “Menegakkan diri hidup menempuh Jalan Suci, meninggalkan nama baik di kemudian hari sehingga memuliakan ayah bunda,
itulah akhir Laku Bakti.” Xiaojing I:5 b. Mengzi bersabda,”yang tidak berbakti pada zaman ini ada lima
hal: 1. Malas keempat anggota tubuhnya dan tidak memperhatikan
pemeliharaan terhadap orang tuanya. 2. Suka berjudi dan bermabuk-mabuk serta tidak mem-
perhatikan pemeliharaan terhadap orang tuanya. 3. Tamak akan harta benda, hanya tahu isteri dan anaknya
sehingga tidak memperhatikan pemeliharaan terhadap orang tuanya.
4. Hanya menuruti keinginan mata dan telinga, sehingga memalukan orang tua.
5. Suka akan keberanian dan sering berkelahi, sehingga membahayakan orang tua.Mengzi IVB:30.
c. Cing cu berkata,”Laku bakti ada tiga tingkat: Laku Bakti yang besar ialah mampu memuliakan orang tua; yang
kedua, tidak memalukan orang tua; dan yang terendah, hanya mampu memberi perawatan.” Li Ji XXIV:18
d. Pelaksanaan bakti itu nampak dalam hal merawatnya. Orang mungkin dapat memberi perawatan, tetapi rasa hormat,
itulah yang sukar. Orang mungkin dapat menghormat, tetapi kemampuan memberi ketentraman, itulah yang sukar. Orang
mungkin dapat memberi ketentraman, tetapi untuk mewujudkan sampai akhir hayatnya, itulah yang sukar. Setelah ayah bunda
meninggal dunia, bila dapat memperhatikan perilakunya sehingga tidak memberi nama buruk untuk ayah bundanya, ia
boleh dinamai mampu menggenapkan.” Li Ji XXIV:18
2 Menjaga kesehatan jasmani dan rohani:
Nabi bersabda,”Tubuh, anggota badan, rambut dan kulit diterima dari ayah dan bunda; perbuatan tidak berani membiarkannya rusak
dan luka, itulah permulaan Laku Bakti.” Xiaojing I : 4 3 Menghadapi orang tua yang khilaf Lihat aktivitas nomor 2
Diunduh dari
http:bse.kemdikbud.go.id
88
Buku Guru Kelas XI SMASMK
G. Penilaian