Pendalaman Materi Penjelasan Bab

63 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri istri berhenti pada sikap patuh mengikuti dan tahu kewajiban; sebagai kakak berhenti pada sikap mendidik; sebagai adik berhenti pada sikap menurut; sebagai sesama teman dalam pergaulan harus berhenti pada sikap dapat dipercaya dan mempercayai. Dari sini dapatlah kamu mengerti, bahwa peran atau predikat kita tidak tunggal. Misalnya, selain sebagai adik karena memiliki kakak juga dapat berperan sebagai kakak karena pada saat yang bersamaan juga memiliki adik. Contoh lainnya, selain sebagai bawahan karena mempunyai atasan pada saat bersamaan dapat berperan sebagai atasan karena memiliki bawahan. Atau pada awalnya peran kita hanya sebagai anak, namun kemudian juga memiliki peran sebagai atasan atau bawahan dan kelak menjadi suami atau isteri; selanjutnya menjadi orang tua. Tentang puncak kebaikan tempat hentian ini lebih jelas sebagaimana tertulis dalam kitab Daxue bab III pasal 3, sebagai berikut: Di dalam Kitab Sanjak tertulis, “Sungguh Agung dan Luhur Raja Wen, betapa gemilang budinya karena selalu di tempat hentian. Sebagai raja ia berhenti di dalam cinta kasih; sebagai menteri berhenti pada sikap hormat akan tugas; sebagai anak berhenti pada sikap bakti; sebagai ayah berhenti pada sikap kasih sayang; dan di dalam pergaulan dengan rakyat senegeri berhenti pada sikap dapat dipercaya.”

E. Pendalaman Materi

Pembinaan diri bertujuan agar kita mempunyai benteng iman dalam mengarungi kehidupan ini. Dengan benteng iman ini diharapkan mampu memilah dan memilih hal-hal yang baik dan menghindari hal-hal yang buruk. Lebih jauh dalam Zhongyong XIX ayat ke 18 disebutkan bahwa hanya orang yang benar-benar sadar tentang apa yang baik, yang dapat memenuhi diri dengan iman. Iman itu bukan dimaksudkan selesai dengan menyempurnakan diri sendiri, melainkan menyempurnakan segenap wujud juga. Cinta kasih itu menyempurnakan diri dan bijaksana itu menyempurnakan segenap wujud. Inilah kebajikan watak sejati dan inilah keesaan luar dalam dari pada jalan suci. Setiap saat jangan dilalaikan. Zhongyong XXIV : 3. Oleh karena itu pembinaan diri dimulai dari dalam diri meneliti hakikat tiap perkara, mencukupkan pengetahuan, mengimankan tekad, meluruskan hati dan membina diri dilanjutkan keluar diri membereskan rumah tangga, mengatur negara dan ikut secara aktif menciptakan perdamaian Diunduh dari http:bse.kemdikbud.go.id 64 Buku Guru Kelas XI SMASMK dunia. Bahkan di dalam mengasihi sesama pun, ada pertingkatannya yakni dimulai dari dekat sampai akhirnya menjangkau yang jauh. Sebagai bahan renungan: Dalam mengasihi orang tua sendiri dengan orang tua orang lain, manakah yang lebih dikasihi? Apakah dalam mengasihi sesama, umat Khonghucu tiada perbedaan? Jawaban : “Cinta Kasih itulah kemanusiaan, dan mengasihi orang tua itulah yang terbesar. Kebenaran itulah kewajiban hidup, dan memuliakan para bijaksana itulah yang terbesar. Perbedaan dalam mengasihi orang tua dan pertingkatan dalam memuliakan para bijaksana itu terjadi oleh adanya tata susila.” Zhongyong IX : 5. Nabi Kongzi mengajarkan sesuai dengan tahapan dan mendahulukan yang pangkal baru kemudian yang ujung. Setelah bisa mengasihi orang tua sendiri, barulah boleh berharap mengasihi orang tua orang lain. Setelah mampu membina diri, barulah membereskan rumah tangga, dan pada akhirnya masyarakat, negara dan dunia. Bagaimana penerapan cinta kasih dalam kehidupan ini? Nabi Kongzi mengajarkan kepada kita bahwa rasa mengasihi memang untuk semua orang, tetapi kita harus meneladani orang-orang yang berpericinta kasih dalam menjalankan cinta kasih. Nasihat ini tertulis dalam kitab Lunyu Jilid 1 pasal 2: “Seorang muda di rumah hendaklah bersikap bakti, di luar hendaklah bersikap rendah hati, hati-hati sehingga dapat dipercaya, menaruh cinta kepada masyarakat sesama, dan berhubungan erat dengan orang-orang yang berpericinta kasih.” Cinta kasih itulah kemanusiaan, memuliakan para bijaksana itulah yang terbesar. Mengapa memuliakan para bijaksana adalah yang terbesar? Karena kita akan mendapatkan teladan dalam berperilaku cinta kasih dan menghindari kesalahan yang tidak perlu.

F. Aktivitas Pembelajaran