81
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri
Oleh sebab itulah diperlukan pemahaman yang benar sehingga Xiao tetap sebagai sendi utama ajaran Khonghucu dan pokok kebajikan tanpa
menyempitkan makna terlebih lagi penyimpangan makna.
2. Xiao Sebagai Pokok Kebajikan
Laku bakti merupakan pokok dan akar dari semua kebajikan. Nabi Kongzi bersabda, ”Sesungguhnya laku bakti itu pokok kebajikan,
darinyalah ajaran agama berkembang.” Kamu tentu setuju bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia
di antara makhluk cintaan Tuhan yang lain Apa yang menjadikan manusia menjadi mahkluk termulia? Tentu karena perilakunya, karena manusia
mengerti kebenaran, bukan hanya hidup, tumbuh dan berkembang seperti tumbuhan. Bukan hanya memiliki nyawa seperti hewan, tetapi
karena manusia selain memiliki semua itu, manusia juga mengerti akan kebenaran.
Selanjutnya, di antara perilaku manusia, perilaku yang manakah yang paling mulia? Nabi Kongzi bersabda, ”Di antara watak-watak yang
terdapat di antara langit dan bumi, sesungguhnya manusialah yang termulia. Di antara perilaku manusia tiada yang lebih besar daripada
laku bakti memuliakan hubungan. Di dalam laku bakti tiada yang lebih besar daripada penuh hormat dan memuliakan orang tua, dan hormat
memuliakan orang tua itu tiada yang lebih besar daripada selaras dan harmonis kepada Tuhan.” Xiaojing IX : 2
Yucu salah seorang murid Nabi Kongzi berkata, “Maka seorang Junzi mengutamakan pokok; sebab setelah pokok itu tegak, Jalan Suci
akan tumbuh. Laku bakti dan rendah hati itulah pokok pericinta kasih.” “Pada zaman dahulu, Zhao Gong melakukan sembahyang kepada Ho
Chik leluhur di hadapan altar di alun-alun Selatan menyertai persujudan kepada Tian; dan melakukan sembahyang kepada baginda Wen ayahnya
dihadapan altar Bing Tong ruang gemilang menyertai persujudan kepada Shang Di-Tuhan di tempat Yang Mahatinggi. Demikianlah berbagai
utusan dari empat penjuru lautan datang ikut melakukan sembahyang. Kebajikan seorang nabi, adakah yang lebih besar daripada laku bakti?”
Xiaojing IX : 3
“Rasa kasih itu tumbuh dari bawah lutut orang tua, dan tiap hari merawat ayah-bunda itu menjadikan rasa kasih tumbuh menjadi rasa
gentar. Seorang nabi dengan adanya rasa gentar itu menjadikan sikap hormat; dengan adanya rasa kasih itu mendidik sikap mencintai. Agama
pendidikan yang dibawakan nabi tanpa memerlukan kekerasan sudah
Diunduh dari
http:bse.kemdikbud.go.id
82
Buku Guru Kelas XI SMASMK
menyempurnakan; dan di dalam pemerintahan, tanpa memerlukan hukuman bengis sudah menjadikan semuanya teratur. Yang menjadikan
semuanya itu ialah karena diutamakan yang pokok.” Xiaojing IX : 4
Betapa luas dan dalam makna imani akan Xiao memuliakan hubungan itu, karena mencangkup segala dimensi kehidupan manusia
di atas dunia. Seperti disampaikan di atas bahwa memuliakan hubungan yang dimaksud menyangkut tiga aspek penting kehidupan manusia,
yaitu: 1. Tuhan sebagai khalik pencipta, dimana manusia dituntutwajib untuk patuh dan taqwa. 2. Alam sebagai sarana; dimana manusia wajib
selaras dengan keberadaannya. 3. Manusia sebagai sesama makhluk ciptaan-Nya; di mana kita dituntut untuk membangun keharmonisan.
Menjadi jelas bahwa agama Jiao sebagai pembimbing dan penuntun hidup manusia adalah ajaran tentang Xiao ajaran tentang memuliakan
hubungan. Di dalam bahasa Han Yu Zhong Wen, kata agama ditulis dengan istilah Jiao. Kata Jiao bila ditelaah lebih jauh dari etimologi huruf,
Jiao tersebut terdiri dari dua suku kata yaitu: Xiao dan Wen, sehingga kata Jiao agama dapat diartikan: ”ajaran tentang Xiao” atau “ajaran tentang
memuliakan hubungan.”
教
孝
文
Xiao arinya: Baki
Ajaran tentang Xiao
Wen arinya: Ajaran
E. Pendalaman Materi