12
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka
Penelitian tentang penggunaan kata penghubung h ǎi shì 还是dan huò
zhě(或者)dalam kalimat bahasa Mandarin telah banyak dilakukan. Berikut ini
akan diuraikan hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan kata penghubung.
Di Cina ada yang meneliti tentang kata penghubung yaitu, Yao Yao dengan judul penelitiannya “huò” hé“huòzhě” de yǔfǎ huà2012. Dalam
skripsi tersebut Yao Yao memaparkan bagaimana kata penghubungh ǎi shi dan
huo zhe bisa saling menghubungkan. Maka skripsi ini menguraikan kata penghubung dari segi semantiknya saja, sedangkan dari segi sintaksis tidak
dipaparkan secara jelas, sehingga fungsi dari kata penghubung tersebut belum
jelas terlihat.
Zhou Juan dari Universitas Jinan melakukan penelitian dengan judul penelitiannyaFùcí“háishì” de fēi lèi tóng yòngfǎ shìxī2005, memaparkan
perbedaan dan makna dari kata penghubung bahasa Mandarin. Di dalam skripsinya tersebut cenderung meneliti dari sudut semantik kata penghubung yang
dipakai pada umumnya.
13
Wu Ying dari Shanghai melakukan penelitian dengan judul Háishì de duō yì xìng yǔ xí dé nándù2010. Wu Ying memaparkan kesalahan mahasiswa Cina
dalam penggunaan kata penghubung. Zhang Jin Tao dari Journal of Jilin Normal Universitas melakukan
penelitian dengan judulÈ lùn liáncí “huòzh ě” zài yíwènjù zhōng de shǐyòng
2008, memaparkan penggunaan kata penghubung huo zhe dalam kalimat bahasa Mandarin. Di dalam skripsinya tersebut cenderung diuraikan kata penghubung
dari sudut semantik yang dipakai pada umumnya. Shao Hou Liang dari Universitas Jinan melakukan penelitian dengan
judul Fùcí “háishì” de yuán y ǔ yòngfǎ2013, memaparkan penggunaan dari kata
penghubung hai shi dalam bahasa Mandarin. Di dalam skripsinya tersebut peneliti menguraikan bagaimana cara menggunakan kata penghubung haishi dan
memaparkan fungsinya.
2.2 Konsep
Konsep menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007:588 adalah gambaran mental dari suatu objek, proses ataupun yang ada di luar bahasa yang digunakan
oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. Dalam skripsi ini peneliti akan memaparkan beberapa konsep sesuai
dengan judul penelitian yaitu kata, jenis-jenis kata, kalimat, kata penghubung dan fungsi kata penghubung.
14
2.2.1 Kata
Kata adalah suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih morfem. Kata merupakan bahasa terkecil yang dapat berdiri
sendiri. Umumnya kata terdiri dari satu akar kata tanpa atau dengan beberapa afiks. Gabungan kata-kata dapat membentuk frasa, klausa, atau kalimat.
Berdasarkan bentuknya, kata bisa digolongkan menjadi empat: kata dasar, kata turunan, kata ulang, dan kata majemuk. Kata dasar adalah kata
yangmerupakan dasar pembentukan kata turunan atau kata berimbuhan. Perubahan pada kata turunan disebabkan karena adanya afiks atau imbuhan baik
di awal prefiks atau awalan, tengah infiks atau sisipan, maupun akhir sufiks atau akhiran kata. Kata ulang adalah kata dasar atau bentuk dasar yang
mengalami perulangan baik seluruh maupun sebagian sedangkan kata majemuk adalah gabungan beberapa kata dasar yang berbeda membentuk suatu arti baru.
Menurut Tarigan 1985:6, “Kata adalah bentuk bebas yang paling kecil, yaitu kesatuan terkecil yang dapat diucapkan secara berdikari. Kata ialah satuan
bebas yang paling kecil, atau dengan kata lain, setiap satuan bebas merupakan kata. Kata terdiri dari satu atau beberapa morfem.”
2.2.2 Jenis-jenis Kata
Secara tata bahasa, jenis kata dalam bahasa Mandarin bisa dibagi menjadi dua bagian yaitu kata konkret dan kata abstrak. Kata konkret adalah kata yang
15
mempunyai arti konkret yang dapat berdiri sendiri, sedangkan kata abstrak adalah kata yang tidak mempunyai arti konkret dan tidak dapat berdiri sendiri
Suparto, 2003:21. Yang termasuk dalam kata konkret yaitu:
1.Kata benda 2.Kata kerja
3.Kata kerja bantu 4.Kata sifat
5.Kata bilangan 6.Kata bantu bilangan
7.Kata ganti Yang termasuk dalam kata abstrak yaitu:
1.Kata keterangan 2.Kata depan
3.Kata penghubung 4.Partikel
5.Kata seru 6.Kata tiruan bunyi
2.2.3 Kalimat
16
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap Widjono,2007:102. Kalimat
adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan
suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf
kapital dan diakhiri dengan tanda titik . untuk menyatakan kalimat berita atau yang bersifat informatif, tanda tanya ? untuk menyatakan pertanyaan dan tanda
seru untuk menyatakan kalimat perintah. Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek S dan
sebuah predikat P. Kalau tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa
dengan kalimat Widjono,2007:102.Di sini, kalimat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai satu pola kalimat, yaitu memiliki satu subjek dan satu predikat, serta satu keterangan jika perlu.
2. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Cara
17
membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat letak kata penghubung. Induk kalimat tidak memuat kata penghubung di dalamnya, kata
penghubung hanya terdapat pada anak kalimat.
Adapun ciri- ciri kalimat yaitu : a. Dalam bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
titik, tanda tanya, atau tanda seru. b.
Sekurang-kurangnya terdiri dari atas subjek dan predikat. c.
Mengandung pikiran yang utuh. d.
Mengandung urutan logis, setiap kata atau kelompok kata yang mendukung fungsi subjek, predikat, objek, dan keterangan disusun dalam satuan menurut
fungsinya. e.
Mengandung satuan makna, ide, atau pesan yang jelas. f.
Dalam paragraf yang terdiri dari dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat disusun dalam satuan makna pikiran yang saling berhubungan.
2.2.4 Kata Penghubung
Menurut Moeliono 1996: 235, “Kata penghubung disebut juga konjungsi kata sambung, adalah kata yang menghubungkan kata dengan kata dalam sebuah
kalimat atau menghubungkan kalimat dengan kalimat dalam sebuah paragraf. Kata penghubung dalam bahasa Indonesia berarti kata tugas yang
18
menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa. Sedangkan pengertian yang lain dari
konjungsi adalah kategori yang berfungsi untuk meluaskan satuan yang lain dalam konstruksi hipotaktis, dan selalu menghubungkan bagian-bagian ujaran
baik yang setara maupun tidak setara.” Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kata penghubung adalah
kata yang dipergunakan untuk menghubungkan antara satuan dengan satuan yang lain. Hubungan satuan dengan satuan tersebut dapat berupa kata dengan kata,
frase dengan frase, klausa dengan klausa, dan kalimat dengan kalimat.
2.2.5 Fungsi Kata Penghubung
Ketika menulis tentunya harus memperhatikan ejaan, tanda baca, dan penggunaan kata penghubung, serta pilihan kata. Dalam penggunaan kata
penghubung, anda harus terlebih dahulu memahami fungsi kata penghubung tersebut, berikut ini beberapa kata penghubung beserta fungsinya:
1.
Kata Penghubung Interkalimat
Kata penghubung intrakalimat antar klausa adalah kata yang menghubungkan klausa induk dan klausa anak.
Dalam intrakalimat antar klausa juga ada 2 jenis kata penghubung atau konjungsi, yaitu:
19
a Konjungsi koordinatif, yaitu kata penghubung yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki status sederajat, diantaranya: atau, dan,
tetapi, sedangkan, melainkan, lalu, kemudian, melainkan, padahal. b Konjungsi subordinatif, yaitu kata penghubung yang menghubungkan dua
klausa atau lebih yang tidak sama derajatnya, diantaranya : setelah, jika, andaikan, biar.
2.Kata Penghubung Antarkalimat
Ada sejumlah katafrasa penghubung antarkalimat dalam bahasa Indonesia yang diikuti tanda koma jika digunakan pada awal kalimat. diantaranya : akan tetapi,
akhirnya, akibatnya, artinya, jika demikian, meskipun begitu.
3.Kata Penghubung Antarparagraf
Kata penghubung yang menghubungkan paragraf sebelumnya dengan paragraf berikutnya. Kata penghubung ini ditandai oleh kata a adapun,
mengenai,b alkisah, konon.
2.3 Landasan Teori
Teori dipergunakan sebagai landasan berpikir untuk memahami, menjelaskan, menilai suatu objek atau data yang dikumpulkan, sekaligus sebagai pembimbing
yang menuntun dan memberi arah di dalam penelitian. Subroto 1992:32,
20
memandang teori sebagai landasan untuk menentukan metode dan teknik penelitian.
Di dalam suatu kalimatMandarin yang benar hendaknya terdapat subjek, predikat dan objek. Meskipun terkadang dengan menggunakan tata-tata bahasa
yang salah, seseorang juga dapat mengerti arti tujuan si pembicara. Namun, penggunaan tata-tata bahasa yang salah, akan membuat lawan bicara menjadi
sulit untuk mengerti dan memahami arti yang sebenarnya dari yang ingin diungkapkan oleh si pembicara. Dengan menggunakan tata-tata bahasa yang
benar, komunikasi akan terasa lebih mudah dan si penerima berita akan lebih mudah untuk memahami arti si pembicara. Dengan demikian, kesalahpahaman
dapat dihindari. Teori dipergunakan sebagai landasan untuk memahami, menjelaskan,
menilai suatu objek atau data yang dikumpulkan, sekaligus sebagai pembimbing yang menuntun dan memberi arah di dalam penelitian. Dalam penelitian ini
penulis menggunakan teori tata bahasa Mandarin. Teori tata bahasa mandarin adalah kaidah-kaidah ataupun aturan-aturan di
dalam menyusun kata, gabungan kata dan kalimat Suparto,2003:3. Teori ini dipergunakan untuk menganalisa letak kata bantu struktural dan penggunaannya
dalam kalimat bahasa Mandarin. Berbicara mengenai penggunaan kata penghubungh
ǎi shì 还是 dan huò zhě ( 或 者 ) dalam kalimat bahasa Mandarin, artinya berbicara mengenai tata
21
bahasa Mandarin, berarti juga berbicara mengenai teori tata bahasa Mandarin. Jadi, dalam penelitian ini penulis menggunakan teori tata bahasa Mandarin, yang
memaparkan dan mendeskripsikan pengertian dari tata bahasa dan jenis kata dalam tata bahasa Mandarin.
2.4 Teori Tata Bahasa Mandarin