Kata Jenis-jenis Kata Kata Penghubung

14

2.2.1 Kata

Kata adalah suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih morfem. Kata merupakan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri. Umumnya kata terdiri dari satu akar kata tanpa atau dengan beberapa afiks. Gabungan kata-kata dapat membentuk frasa, klausa, atau kalimat. Berdasarkan bentuknya, kata bisa digolongkan menjadi empat: kata dasar, kata turunan, kata ulang, dan kata majemuk. Kata dasar adalah kata yangmerupakan dasar pembentukan kata turunan atau kata berimbuhan. Perubahan pada kata turunan disebabkan karena adanya afiks atau imbuhan baik di awal prefiks atau awalan, tengah infiks atau sisipan, maupun akhir sufiks atau akhiran kata. Kata ulang adalah kata dasar atau bentuk dasar yang mengalami perulangan baik seluruh maupun sebagian sedangkan kata majemuk adalah gabungan beberapa kata dasar yang berbeda membentuk suatu arti baru. Menurut Tarigan 1985:6, “Kata adalah bentuk bebas yang paling kecil, yaitu kesatuan terkecil yang dapat diucapkan secara berdikari. Kata ialah satuan bebas yang paling kecil, atau dengan kata lain, setiap satuan bebas merupakan kata. Kata terdiri dari satu atau beberapa morfem.”

2.2.2 Jenis-jenis Kata

Secara tata bahasa, jenis kata dalam bahasa Mandarin bisa dibagi menjadi dua bagian yaitu kata konkret dan kata abstrak. Kata konkret adalah kata yang 15 mempunyai arti konkret yang dapat berdiri sendiri, sedangkan kata abstrak adalah kata yang tidak mempunyai arti konkret dan tidak dapat berdiri sendiri Suparto, 2003:21. Yang termasuk dalam kata konkret yaitu: 1.Kata benda 2.Kata kerja 3.Kata kerja bantu 4.Kata sifat 5.Kata bilangan 6.Kata bantu bilangan 7.Kata ganti Yang termasuk dalam kata abstrak yaitu: 1.Kata keterangan 2.Kata depan 3.Kata penghubung 4.Partikel 5.Kata seru 6.Kata tiruan bunyi

2.2.3 Kalimat

16 Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap Widjono,2007:102. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik . untuk menyatakan kalimat berita atau yang bersifat informatif, tanda tanya ? untuk menyatakan pertanyaan dan tanda seru untuk menyatakan kalimat perintah. Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek S dan sebuah predikat P. Kalau tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat Widjono,2007:102.Di sini, kalimat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai satu pola kalimat, yaitu memiliki satu subjek dan satu predikat, serta satu keterangan jika perlu.

2. Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Cara 17 membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat letak kata penghubung. Induk kalimat tidak memuat kata penghubung di dalamnya, kata penghubung hanya terdapat pada anak kalimat. Adapun ciri- ciri kalimat yaitu : a. Dalam bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru. b. Sekurang-kurangnya terdiri dari atas subjek dan predikat. c. Mengandung pikiran yang utuh. d. Mengandung urutan logis, setiap kata atau kelompok kata yang mendukung fungsi subjek, predikat, objek, dan keterangan disusun dalam satuan menurut fungsinya. e. Mengandung satuan makna, ide, atau pesan yang jelas. f. Dalam paragraf yang terdiri dari dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat disusun dalam satuan makna pikiran yang saling berhubungan.

2.2.4 Kata Penghubung

Menurut Moeliono 1996: 235, “Kata penghubung disebut juga konjungsi kata sambung, adalah kata yang menghubungkan kata dengan kata dalam sebuah kalimat atau menghubungkan kalimat dengan kalimat dalam sebuah paragraf. Kata penghubung dalam bahasa Indonesia berarti kata tugas yang 18 menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa. Sedangkan pengertian yang lain dari konjungsi adalah kategori yang berfungsi untuk meluaskan satuan yang lain dalam konstruksi hipotaktis, dan selalu menghubungkan bagian-bagian ujaran baik yang setara maupun tidak setara.” Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kata penghubung adalah kata yang dipergunakan untuk menghubungkan antara satuan dengan satuan yang lain. Hubungan satuan dengan satuan tersebut dapat berupa kata dengan kata, frase dengan frase, klausa dengan klausa, dan kalimat dengan kalimat.

2.2.5 Fungsi Kata Penghubung