Pengujian Hipotesis Secara SimultanTotal Uji F

pengaruh terhadap variabel independen.Dari tabel 4.12 dapat diketahui nilai F hitung sebesar 333,694 dengan signifikasi uji tersebut sebesar 0,000. Keputusan penolakanpenerimaan hipotesis pada pengujian simultan dapat digambarkan dalam diagram daerah penerimaan dan penolakan Ho sebagai berikut: Gambar 4.15 Daerah Penerimaan Dan Penolakan Ho Pada Pengujian Simultan Hasil uji diperoleh F hitung 333,694 lebih besar dari F tabel 2,540. Hasil ini juga ditunjukkan oleh nilai signifikansi uji statistik p-value sebesar 0,000. Artinya kesalahan untuk mengatakan ada pengaruh terhadap Harga Saham sangat kecil atau berarti lebih kecil dari tingkat kesalahan yang dapat diterima sebesar 5. Dari hasil uji F ini berarti H ditolak dan dengan demikian kurs mata uang rupiah atas dollar AS, tingkat suku bunga SBI dan tingkat inflasi berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan IHSG. F tabel = 2,540 = 0,05 ; df1 = 4; df2 = 55 F hitung = 333,694 Daerah Penerimaan H0 Daerah Penolakan H0

2. Pengujian Hipotesis Secara Parsial Uji t

Pengujian secara parsial, melakukan uji-t untuk menguji pengaruh masing- masing variabel bebas terhadap variabel .

A. Pengaruh kurs mata uang rupiah atas dollar AS terhadap Indeks Harga

Saham Gabungan IHSG Perumusan hipotesis uji untuk pengaruh kurs mata uang rupiah atas dollar AS terhadap Indeks Harga Saham Gabungan IHSG pada Bursa Efek Indonesia BEI adalah sebagai berikut: H : β 1 = 0, Tidak terdapat pengaruh kurs mata uang rupiah atas dollar AS terhadap Indeks Harga Saham Gabungan IHSG pada Bursa Efek Indonesia BEI. H 1 : β 1 ≠ 0, Terdapat pengaruh kurs mata uang rupiah atas dollar AS terhadap Indeks Harga Saham Gabungan IHSG pada Bursa Efek Indonesia BEI. Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa Nilai tukar menghasilkan nilai t hitung sebesar -1,360 dengan tingkat signifikansi hasil uji sebesar 0,179. Keputusan penolakanpenerimaan hipotesis hasil perbandingan t hitung dengan t tabel pada pengujian parsial dapat digambarkan dalam diagram daerah penerimaan dan penolakan H sebagai berikut : Gambar 4.16 Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji Parsial X 1 terhadap Y Hasil penghitungan nilai statistik uji t yang diperoleh menunjukkan t- hitung berada diantara nilai negatif dan nilai positf t tabel - 2,004 t = -1,360 2,004, maka diperoleh hasil pengujian Ho tidak ditolak H diterima. Apabila tingkat signifikansi hasil uji sebesar 0,179 dibandingkan dengan derajat kesalahan yang telah ditentukan yaitu sebesar 0,05, variabel ini termasuk tidak signifikan. Nilai signifikansi variabel nilai tukar lebih besar dari derajat kesalahan artinya bahwa hipotesis nol tidak ditolak dan H 1 tidak dapat diterima. Dari hasil uji t disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang tidak signifikan kurs mata uang rupiah atas dollar AS terhadap Indeks Harga Saham Gabungan IHSG pada Bursa Efek Indonesia BEI. Daerah Penolakan H o Daerah Tidak tolak Ho t 0,95; 55 = 2,004 Daerah Penolakan Ho -t 0,95; 55 = -2,004 -1,360

B. Pengaruh tingkat suku bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham

Gabungan IHSG Perumusan hipotesis uji untuk pengaruh tingkat suku bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan IHSG pada Bursa Efek Indonesia BEI adalah sebagai berikut: H : β 2 ≥ 0, Tidak terdapat pengaruh negatif tingkat suku bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan IHSG pada Bursa Efek Indonesia BEI. H 1 : β 2 0, Terdapat pengaruh negatif tingkat suku bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan IHSG pada Bursa Efek Indonesia BEI. Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa SBI menghasilkan nilai t hitung sebesar -2.047 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,045. Keputusan penolakanpenerimaan hipotesis hasil perbandingan t hitung dengan t tabel pada pengujian parsial dapat digambarkan dalam diagram daerah penerimaan dan penolakan H sebagai berikut :

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kurs Mata Uang Rupiah Atas Dolar AS Dan SUku Bunga SBI Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2015

0 12 1

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, LAJU INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE TAHUN 2001 - 2010

0 10 206

Pengaruh Inflasi, Kurs dan Suku Bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia Periode 2005 2009

1 5 62

PENGARUH SUKU BUNGA SBI, NILAI KURS DOLLAR DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 14

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, NILAI KURS DOLLAR AMERIKA DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI INDONESIA 2003 – 2006.

0 0 8

Analisis Pengaruh Inflasi, Kurs Rupiah dan Tingkat SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 0 1

Pengaruh Kurs Rupiah per Dollar AS dan Tingkat Suku Bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Sektor Pertambangan di Bursa Efek Indonesia.

0 0 25

PENGARUH SUKU BUNGA SBI, INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 2 85

ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI , TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 8

PENGARUH NILAI TINGKAT SUKU BUNGA SBI, NILAI KURS DOLLAR AS, DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BEI PERIODE 2005-2008 SKRIPSI

0 0 13