Variabel Sub Variabel
Aspek Dokumentasi
Kinerja konselor pada sekolah yang
tidak memiliki alokasi jam masuk
kelas Perencanaan
Instrumen bimbingan dan konseling Data-data tentang peserta didik
Program bimbingan dan konseling Sarana dan prasarana
Pelaksanaan Agenda Kegiatan
Satuan layanan Materi
Evaluasi Laporan Kegiatan bimbingan dan
konseling
Mekanisme Kerja Administrasi
Mekanisme kerja pelaksanaan bimbingan dan konseling
Mekanisme kerja administrasi bimbingan dan konseling
3.10 Teknik Analisis Data
Dengan terkumpulnya data menggunakan teknik wawancara dan observasi, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data. Dalam mengartikan analisis
data, Sugiyono 2012: 335 menyebutkan bahwa: Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Dalam penelitian studi kasus terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan untuk menganalisis datanya yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Supriyo
2008: 15 mengatakan bahwa “baik pendekatan kualitatif maupun kuantitatif pada
akhirnya keduanya menuju pada analisis deskriptif, yaitu pemberian makna berdasarkan pertimbangan tolak ukur tertentu.”
Menganalisis data studi kasus adalah suatu hal yang sulit karena strategi dan tekniknya belum teridentifikasikan secara baik. Tetapi setiap penelitian hendaknya
dimulai dengan strategi analisis yang umum yang mengandung prioritas tentang apa yang akan dianalisis dan mengapa. Demikian pun dengan studi kasus, oleh karena itu
Creswell memulai pemaparannya dengan mengungkapkan tiga strategi analisis penelitian kualitatif, yaitu: strategi analisis menurut Bogdan Biklen 1992,
Huberman Miles 1994 dan Wolcott 1994. Creswell 2014: 276 mengilustrasikan pendekatan linier dan hierarkis yang
dibangun dari bawah ke atas, tetapi dalam praktiknya pendekatan ini lebih interaktif; beragam tahap saling berhubungan dan tidak harus selalu sesuai dengan susunan
yang telah disajikan,penjabaran lebih detail dalam langkah-langkah analisis yakni: 1 mengolah dan mempersiapkan data untuk dianalisis; 2 membaca keseluruhan data;
3 menganalisis lebih detail dengn meng-coding data; 4 terapkan proses coding untuk mendeskripsikan setting, orang-orang, kategori-kategori, dan tema-tema yang
akan dianalisis; 5 tunjukkan bagaimana deskripsi dan tema-tema ini akan disajikan kembali dalam narasi atau laporan kualitatif, dalam studi kasus pemberikan informasi
deskripstif tentang partisipan dalam sebuah table; 6 langkah terakhir dalam analisis data adalah mengnterpretasi atau memaknai data.
Selain itu Yin 1994 dalam Jurnal yang dituliskan oleh Tellis 1997 menyebutkan bahwa analisis data studi kasus bisa dilakukan dengan penelaahan,
kategorisasi, melakukan tabulasi data dan atau mengkombinasikan bukti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Prosedur penelitian ini senada dengan prosedur
penelitian Miles and Huberman dalam Sugiyono, 2012: 337, mengemukakan
bahwa “aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.” Dengan kata lain, sebenarnya analisis data sudah dilakukan oleh peneliti sejak mulai
mengumpulkan data. Ketika melakukan wawancara, peneliti langsung menganalisis jawaban dari narasumber untuk dipastikan bahwa jawaban tersebut sudah
memuaskan untuk menjawab rumusan masalah. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini ialah dengan model Miles
dan Huberman, aktivitas dalam analisis data, meliputi data collection, data reduction, data display, dan conclusion drawingverification. Langkah-langkah
analisis sebagaimana tersaji pada gambar 3.2
Gambar 3.2 Langkah-langkah Analisis Data model Miles and Huberman
1 Data Collection pengumpulan data Penelaahan disini dilakukan dengan mengumpulkan berbagai data di
lapangan sebanyak-banyaknya yang berkaitan dengan kinerja guru bimbingan dan konseling pada sekolah yang tidak memiliki alokasi jam masuk kelas. Peneliti
Penyajian Data Pengumpulan Data
Reduksi Data
Penarikan Simpulan Verifikasi
melakukan proses pengumpulan data dari berbagai informan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Data yang didapatkan akan ditelaah dan dipilah-
pilah. Data yang sesuai akan dianalisis sedangkan yang tidak sesuai akan direduksi. 2
Data Reduction Reduksi Data Reduksi data adalah proses pengurangan sejumlah data yang ada agar lebih
fokus terhadap penelitian yang dikaji. Proses reduksi data ini berlangsung selama penelitian. Reduksi data ini digunakan untuk memfokuskan data penelitian untuk
selanjutnya ditarik kesimpulan, langkah berikutnya adalah pengkodean data, data yang ada di dalam catatan lapangan, ringkasan penelitian akan ditelaah lebih
seksama untuk mengidentifikasi fokus penelitiaan. Setiap fokus penelitian ini mempunyai kode yang digunakan untuk mengorganisasikan data-data yang didapat
dari proses penelitian. Kode yang dilakukan disusun berdasarkan pada subjek penelitian seperti yang tersaji pada tabel berikut.
Tabel 3.5 Kategori dan kode
Kategori Nama
Kode
Koordinator Bimbingan dan Konseling
Dra. Titik Suryani P TSP
Konselor Sekolah 1 Sayogo, S. Pd, M. Pd
SYG Konselor Sekolah 2
Sutrisno, S. Pd STN
Konselor Sekolah 3 Dra. Endahri Wulansri
EWS
3 Data Display Penyajian Data
Data Display yaitu penyajian data. Hal ini dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie chard, pictogram dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut,
maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan mudah dipahami.
4 Conclusion Drawing Verification Penarikan kesimpulan verifikasi
Conclusion Drawing verification, yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi. Penarikan kesimpulan ini masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak
ditemukan bukti-bukti yang kuat yang akan mendukung pada tahap pengumpulan data selanjutnya.
3.11 Teknik Keabsahan Data