11
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan kinerja guru bimbingan dan konseling tanpa alokasi jam masuk kelas beserta
teori teori yang mendukung penelitian ini.
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya oleh peneliti lain dengan tujuan mendapatkan hasil tertentu yang dapat berfungsi
sebagai sumber informasi yang dapat membantu dalam melaksanakan penelitian yang berkaitan. Beberapa penelitian terdahulu yang dapat dikaitkan dengan
penelitian kinerja konselor pada sekolah yang tidak memiliki alokasi jam masuk kelas adalah sebagai berikut:
Penelitian pertama yang berkenaan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Fitriyatin, yaitu Kinerja Konselor dalam pelaksanaan layanan
konseling individu di SMA Negeri Se Kabupaten Brebes tahun ajaran 20092010. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa hasil kinerja konselor dalam layanan
konseling individu dalam kriteria baik 84,14 kecuali pada tahap laporan yang memperlihatkan hasil kurang baik 66. Dari hasil penelitian tersebut dapat
dikatakan bahwa kinerja konselor dalam dalam pelaksanaan sudah baik namun dalam tahap pelaporan masih kurang baik, sehingga penelitian ini berfungsi sebagai data
penguat latar belakang yang menunjukkan bahwa belum optimalnya kinerja yang dilakukan oleh konselor.
Penelitian kedua yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Salmawati yaitu Kinerja Konselor dalam Menghadapi Peserta didik
Usia Pubertas di MTs Negeri 3 Surabaya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konselor di MTs Negeri 3 Surabaya dalam menghadapi peserta didik pada usia
pubertas cukup memuaskan klien pada proses konseling, namun terdapat berbagai kekurangan yang terjadi baik dari segi teknis pelaksanaan dan administrasinya. Dari
hasil analisis data kualitatif kekurangan yang terdapat dari segi teknis pelaksanaan dan administrasi disebabkan oleh tidak adanya masuk kelas bagi konselor sekolah di
MTs Negeri 3 Surabaya sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai fenomena pendukung permasalahan yang berkaitan dengan tidak adanya alokasi jam
masuk kelas bagi bimbingan dan konseling. Penelitian ketiga yang dilakukan oleh Novianto, Dkk. Yaitu Studi Tentang
Alokasi Jam Masuk Kelas Bagi Bimbingan dan Konseling dan Dampaknya di Sekolah Menegah Negeri Se-Kecamatan Sumberejo Bojonegoro. Hasil penelitian
menunjukan dari 4 Sekolah Menengah Negeri di Kecamatan Sumberejo yang diteliti, ternyata Alokasi jam masuk kelas bimbingan dan konseling memiliki makna yang
sangat penting bagi konselor maupun peserta didik. Dalam proses penentuan alokasi jam masuk kelas bimbingan dan konseling sekolah menggunakan landasan
kurikulum namun tidak terlepas dari keputusan ditetapkan oleh kepala sekolah melalui rapat dewan guru. Dampak yang ditimbulkan dengan tidak adanya
alokasi jam masuk kelas bimbingan dan konseling, konselor merasa kesulitan dalam melaksanakan program dan memberikan layanan kepada peserta didik,
sehingga konselor yang tidak memiliki jam masuk kelas memberikan layanan kepada
peserta didik hanya pada saat jam kosong. Selain itu, peserta didik juga kurang memiliki wawasan tentang bimbingan dan konseling. Penelitian ini digunakan
sebagai dasar dalam penentuan penyebab sekolah yang tidak memiliki alokasi jam masuk kelas bagi bimbingan dan konseling serta dampak yang ditimbulkan dari tidak
adanya alokasi jam masuk kelas bagi bimbingan dan konseling.
2.2 Kinerja Konselor