Pengertian Persediaan Bahan Baku

Pengertian persediaan menurut Sumayang 2003:197 merupakan simpanan material yang berupa bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi. Dari sudut pandang sebuah perusahaan maka persediaan adalah sebuah investasi modal yang dibutuhkan untuk menyimpan material pada kondisi tertentu.Persediaan menurut Prawirosentono 2001:61 adalah aktiva lancar yang terdapat pada perusahaan dalam bentuk persediaan bahan mentah bahan baku, bahan setengah jadi, dan barang jadi. Berdasarkan teori yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan, bahwa persediaan bahan baku adalah sumber daya perusahaan sebagai aktiva lancar dalam bentuk bahan mentah, bahan setengah, dan barang jadi yang disimpan di dalam gudang sebagai antisipasi kurangnya bahan baku dan untuk menjaga kelancaran proses produksi.

2.2.2 Alasan Pengadaan Persediaan

Menurut Slamet 2007:154 mengatakan bahwa secara umum alasan untuk memiliki persediaan adalah untuk : a. Menyeimbangkan biaya pemesanan atau persiapan dan biaya penyimpanan. b. Memenuhi permintaan pelanggan, misalnya menepati tanggal pengiriman. c. Menghindari penutupan fasilitas manufaktur akibat kerusakan mesin, kerusakan komponen, tidak tersedianya komponen, dan pengiriman komponen yang terlambat. d. Menyanggah proses produksi yang tidak dapat diandalkan. e. Memanfaatkan diskon. f. Menghadapi kenaikan harga di masa yang akan datang. Alasan persediaan inventory diperlukan dalam proses produksi menurut Sumayang 2003:201 antara lain : a. Menghilangkan pengaruh ketidakpastian Untuk menghadapi ketidakpastian maka pada system inventory ditetapkan persediaan darurat yang dinamakan safety stock. Jika sumber dari ketidakpastian dapat dihilangkan maka jumlah inventory maupun safety stock dapat dikurangi. b. Memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi dan pembelian Kadang lebih ekonomis memproduksi barang dalam proses atau barang jumlah atau dalam jumlah paket yang kemudian di simpan sebagai persediaan. Selama persediaan masih ada maka proses produksi dihentikan dan akan dimulai lagi apabila diketahui persediaan hampir habis. c. Untuk mengantisipasi perubahan pada demand dan supply Inventory disiapkan untuk menghadapi beberapa kondisi yang menunjukkan perubahan demand dan supply. 1 Bila ada perkiraan perubahan harga dan persediaan bahan baku. 2 Sebagai persiapan menghadapi promosi pasar dimana sejumlah besar barang jadi disimpan menunggu penjualan tersebut. 3 Perusahaan yang melakukan produksi dengan jumlah output tetap akan mengalami kelebihan produk pada kondisi permintaan yang

Dokumen yang terkait

Aplikasi Metode Economic Order Quantity (EOQ) Untuk Mengoptimalkan Persediaan Bahan Bakar Minyak (Studi Kasus PT. Kereta Api (PERSERO) Medan)

5 70 53

Analisis Pengendalaian Persediaan Obat Menggunakan Metode Eoq (Economics Order Quantity) Pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

2 74 115

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Karet Dengan Metode EOQ (Economic Order Quantity) (Studi Kasus: PT. Asahan Crumb Rubber)

25 162 48

Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) (Studi Kasus: PT. Pabrik Es Siantar)

12 94 51

EVALUASI PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEPUNG TERIGU MENGGUNAKAN EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) MODEL PROBABILISTIK PADA PT. DIKA BAKERY.

0 4 11

EVALUASI PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEPUNG TERIGU MENGGUNAKAN EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) EVALUASI PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEPUNG TERIGU MENGGUNAKAN EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) MODEL PROBABILISTIK PADA PT. DIKA BAKERY.

0 4 14

PENDAHULUAN EVALUASI PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEPUNG TERIGU MENGGUNAKAN EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) MODEL PROBABILISTIK PADA PT. DIKA BAKERY.

0 3 11

ECONOMIC ORDER QUANTITY EVALUASI PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEPUNG TERIGU MENGGUNAKAN EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) MODEL PROBABILISTIK PADA PT. DIKA BAKERY.

0 5 28

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) untuk Multi Item (Studi Kasus: Pabrik Syahfira Bakery)

0 0 11

Usulan Persediaan Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EoQ)

1 3 8