Total Inventory Cost TIC menurut Haming dan Nurnajamuddin 2012 adalah biaya variabel persediaan yang lazim disebut increment cost.
Demikian, biaya variabel total Total Increment Cost, TIC dapat ditulis dalam persamaan berikut :
TIC
= +
Keterangan : TIC
= Biaya Variabel Persediaan D
= Kebutuhan bahan per tahun S
= Biaya Pesanan per Order H
= Biaya unit penyimpanan per tahun Q
= Unit yang dipesan per order DQ
= Frekuensi pemesanan bahan Q2
= Persediaan rata-rata yang dipelihara
2.4 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berkaitan dengan pengendalian persediaan bahan baku menggunakan metode Economic Order Quantity EOQ telah dilakukan oleh
beberapa peneliti antara lain :
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Nama
Peneliti Judul Penelitian
Tahun Hasil Penelitian
Tedy Susanto dan
Suwardi Optimasi Produksi
dan Pengendalian
Bahan Baku Studi Kasus Pada PT.
Joshua Indo Export 2006
Untuk optimasi
produksi diperoleh penghematan sebesar
Rp. 6.202.554,00 per tahunnya untuk 15 jenis furniture.
Dan untuk pengendalian bahan baku non furniture diperoleh
penghematan
sebesar Rp.
4.045.103,00 per
tahunnya untuk 10jenis bahan baku non
furniture Winda
Natasia Analisis
Pengendalian Persediaan
pada Home
Industry Fanny Bakery di
Kota Salatiga 2010
Dengan menggunakan metode EOQ total biaya persediaan
pada home
indutry Fanny
Bakery sebesar
Rp.11.056.000,00 dan dengan menggunakan
metode EOQ
sebesar 10.676.859,52
dan terdapat penghematan sebesar
Rp.379.140.48. Dengan
menggunakan kebijakan metode EOQ
terdapat penghematan
biaya persediaan. Fenni Dyah
Widayati Analisis
Pengendalian Bahan
Baku Menggunakan
Metode Economic Order
Quantity EOQ Pada CV.
Cahaya Garmen
Ungaran 2011
Pembelian kain cotton combed yang optimal dengan metode
EOQ sebesar 1989 yard dengan frekuensi pembelian 6 kali.
Dengan
selisih biaya
total persediaan
sebesar Rp.
5.025.517,00
Mutiara Simbar
Analisis Pengendalian
Persediaan Bahan Baku
Kayu Cempaka
Pada Industri
Mebel Dengan
Menggunakan Metode EOQ
Studi Kasus Pada UD.Batu Zaman
2014 Berdasarkan perhitungan
menggunakan metode EOQ total biaya persediaan optimal
selama satu tahun menurut metode EOQ sebesar Rp.
881.670, sedangkan menurut kebijakan perusahaan sebesar
Rp. 1.335.000,terjadi penghematan biaya sebesar Rp.
453.330.