Pengertian Economic Order Quantity EOQ

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa Economic Order Quantity EOQ merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menentukan jumlah paling ekonomis dalam setiap kali pesan.

2.3.2 Asumsi-Asumsi Economic Order Quantity EOQ

Dalam penggunaan metode ini ada beberapa asumsi-asumsi yang harus ada. Metode ini disebut dengan metode ukuran lot atau lot size yang digunakan untuk pengelolaan independent demand inventory dan didasarkan pada beberapa asumsi. Asumsi Economic Order Quantity menurut Sumayang 2010:206 adalah sebagai berikut : a. Kecepatan permintaan tetap dan terus menerus. b. Lead time yaitu waktu antara pemesanan sampai dengan pesanan datang harus tetap. c. Tidak pernah ada kejadian persediaan habis atau stock out. d. Material dipesan dalam paket atau lot dan pesanan datang pada waktu yang bersamaan dan tetap dalam bentuk paket. e. Harga per unit tetap dan tidak ada pengurangan harga walaupun pembelian dalam jumlah volume yang besar. f. Besar carrying cost tergantung secara garis lurus dengan rata-rata jumlah inventory. g. Besar ordering cost atau set up cost tetap untuk setiap lot yang dipesan dan tidak tergantung pada jumlah item pada setiap lot. h. Item adalah produk satu macam dan tidak ada hubungannya dengan produk lain. Pembelian berdasarkan EOQ dapat dibenarkan kalau syarat-syarat dipenuhi. Adapun syarat-syarat menurut Slamet 2007:71 sebagai berikut : a. Kebutuhan barang relatif stabil sepanjang tahun atau periode produksi. b. Harga beli bahan per unit konstan sepanjang periode produksi. c. Setiap bahan yang diperlukan selalu tersedia dipasar. d. Bahan yang dipesan tidak terikat dengan bahan lain, terkecuali bahan tersebut ikut diperhitungkan sendiri dalam EOQ. Untuk menyerdehanakan perhitungan persediaan atau pesanan barang yang optimal. Model analisis Economic Order Quantity menurut Muslich 2007:123 diperlukan asumsi-asumsi sebagai berikut : a. Biaya yang relevan untuk perhitungan adalah Ordering Cost dan Carrying Cost. b. Pesanan untuk mengganti persediaan barang yang dijual selalu datang pada awal bulan. c. Untuk sementara stock out dan blogging tidak diperbolehkan. d. Permintaan barang dapat diketahui dan dengan tingkat pemakaian atau pengeluaran tetap. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode EOQ harus didasarkan pada asumsi-asumsi berikut kebutuhan barang stabil sepanjang periode produksi, harga per unit konstan ,

Dokumen yang terkait

Aplikasi Metode Economic Order Quantity (EOQ) Untuk Mengoptimalkan Persediaan Bahan Bakar Minyak (Studi Kasus PT. Kereta Api (PERSERO) Medan)

5 70 53

Analisis Pengendalaian Persediaan Obat Menggunakan Metode Eoq (Economics Order Quantity) Pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

2 74 115

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Karet Dengan Metode EOQ (Economic Order Quantity) (Studi Kasus: PT. Asahan Crumb Rubber)

25 162 48

Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) (Studi Kasus: PT. Pabrik Es Siantar)

12 94 51

EVALUASI PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEPUNG TERIGU MENGGUNAKAN EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) MODEL PROBABILISTIK PADA PT. DIKA BAKERY.

0 4 11

EVALUASI PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEPUNG TERIGU MENGGUNAKAN EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) EVALUASI PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEPUNG TERIGU MENGGUNAKAN EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) MODEL PROBABILISTIK PADA PT. DIKA BAKERY.

0 4 14

PENDAHULUAN EVALUASI PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEPUNG TERIGU MENGGUNAKAN EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) MODEL PROBABILISTIK PADA PT. DIKA BAKERY.

0 3 11

ECONOMIC ORDER QUANTITY EVALUASI PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEPUNG TERIGU MENGGUNAKAN EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) MODEL PROBABILISTIK PADA PT. DIKA BAKERY.

0 5 28

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) untuk Multi Item (Studi Kasus: Pabrik Syahfira Bakery)

0 0 11

Usulan Persediaan Bahan Baku Dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EoQ)

1 3 8