Penelitian Terdahulu KERANGKA TEORI
Tedy Susanto dan
Suwardi Optimasi Produksi
dan Pengendalian
Bahan Baku Studi Kasus Pada PT.
Joshua Indo Export 2006
Untuk optimasi
produksi diperoleh penghematan sebesar
Rp. 6.202.554,00 per tahunnya untuk 15 jenis furniture.
Dan untuk pengendalian bahan baku non furniture diperoleh
penghematan
sebesar Rp.
4.045.103,00 per
tahunnya untuk 10jenis bahan baku non
furniture Winda
Natasia Analisis
Pengendalian Persediaan
pada Home
Industry Fanny Bakery di
Kota Salatiga 2010
Dengan menggunakan metode EOQ total biaya persediaan
pada home
indutry Fanny
Bakery sebesar
Rp.11.056.000,00 dan dengan menggunakan
metode EOQ
sebesar 10.676.859,52
dan terdapat penghematan sebesar
Rp.379.140.48. Dengan
menggunakan kebijakan metode EOQ
terdapat penghematan
biaya persediaan. Fenni Dyah
Widayati Analisis
Pengendalian Bahan
Baku Menggunakan
Metode Economic Order
Quantity EOQ Pada CV.
Cahaya Garmen
Ungaran 2011
Pembelian kain cotton combed yang optimal dengan metode
EOQ sebesar 1989 yard dengan frekuensi pembelian 6 kali.
Dengan
selisih biaya
total persediaan
sebesar Rp.
5.025.517,00
Mutiara Simbar
Analisis Pengendalian
Persediaan Bahan Baku
Kayu Cempaka
Pada Industri
Mebel Dengan
Menggunakan Metode EOQ
Studi Kasus Pada UD.Batu Zaman
2014 Berdasarkan perhitungan
menggunakan metode EOQ total biaya persediaan optimal
selama satu tahun menurut metode EOQ sebesar Rp.
881.670, sedangkan menurut kebijakan perusahaan sebesar
Rp. 1.335.000,terjadi penghematan biaya sebesar Rp.
453.330.
Alfiah Analisis
Manajemen Persediaan Bahan
Baku dan Bahan Penolong
dengan Metode Economic
Order Quantity
EOQ Studi Kasus Pada
PT. Sukorejo Indah Textile Batang
2011 Pengendalian bahan baku
benang lusi paling optimal menggunakan EOQ adalah
1.259 bale dengan frekuensi pembelian sebanyak 4kali.
Perusahaan dapat menghemat TIC sebesar Rp.
100.490.900,00.
Sumber : Kumpulan Jurnal dan Hasil Penelitian