Rentang Respon Kecemasan Reaksi Kecemasan Gejala Kecemasan

17

6. Rentang Respon Kecemasan

Rentang respon kecemasan terdiri dari respon adaptif dan maladaptif. Respon adaptif seseorang menggunakan koping yang bersifat membangun konstruktif dalam mengatasi kecemasan berupa antisipasi. Respon maladaptif merupakan koping yang bersifat merusak destruktif dan disfungional seperti individu menghindari kontak dengan orang lain atau mengurung diri, tidak mau mengurus diri Suliswati, 2005. Gambar : Rentang Respon Cemas StuartSundeen, 1998

7. Reaksi Kecemasan

Kecemasan dapat menimbulkan reaksi konstruktif maupun destruktif bagi individu. a. Konstuktif : Individu termotivasi untuk belajar mengadakan perubahan terhadap perasaan tidak nyaman dan berfokus pada kelangsungan hidup. b. Destruktif : Individu bertingkah laku maladptif dan disfungsional. Adaptif Maladaptif 18

8. Gejala Kecemasan

Keluhan dan gejala umum yang berkaitan dengan kecemasan dapat dibagi menjadi gejala somatik dan psikologis Conley, 2006. a. Gejala somatik 1 Keringat berlebih. 2 Ketegangan pada otot skelet: sakit kepala, kontraksi pada bagian belakang leher atau dada, suara bergetar, nyeri punggung. 3 Sindrom hiperventilasi: sesak nafas, pusing, parestesi. 4 Gangguan fungsi gastrointestinal: nyeri abdomen, tidak nafsu makan, mual, diare, konstipasi. 5 Iritabilitas kardiovaskuler: hipertensi, takikardi. 6 Disfungsi genitourinaria: sering buang air kecil, sakit saat berkemih, impoten, sakit pelvis pada wanita, kehilangan nafsu seksual. b. Gejala psikologis 1 Gangguan mood: sensitif sekali, cepat marah, mudah sedih. 2 Kesulitan tidur: insomnia, mimpi buruk, mimpi yang berulang-ulang. 3 Kelelahan, mudah capek. 4 Kehilangan motivasi dan minat. 5 Perasaan-perasaan yang tidak nyata. 19 6 Sangat sensitif terhadap suara: merasa tak tahan terhadap suara-suara yang sebelumnya biasa saja. 7 Berpikiran kosong, tidak mampu berkonsentrasi, mudah lupa. 8 Kikuk, canggung, koordinasi buruk. Tidak bisa membuat keputusan: tidak bisa menentukan pilihan bahkan untuk hal-hal kecil. 9 Gelisah, resah, tidak bisa diam. 10 Kehilangan kepercayaan diri. 11 Kecenderungan untuk melakukan segala sesuatu berulang-ulang. 12 Keraguan dan ketakutan yang mengganggu. 13 Terus menerus memeriksa segala sesuatu yang telah dilakukan

9. Mekanisme Koping

Dokumen yang terkait

Manajemen Waktu Belajar Mahasiswa Keperawatan dalam Melaksanakan Metode Problem Based Learning (PBL) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

10 58 116

Pengaruh Zikir Terhadap Skor Kecemasan Mahasiswa Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Menghadapi Ujian Skill-lab

0 30 140

Perbedaan tingkat kecemasan antara mahasiswa kedokteran laki-laki dan perempuan angkatan 2011 FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam menghadapi ujian OSCE

2 12 63

Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Mahasiswa Kedokteran Laki-Laki dan Perempuan Angkatan 2011 FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dalam Menghadapi Ujian OSCE. 2014.

0 12 63

Pengaruh Wudhu Terhadap Kecemasan saat Menghadapi Ujian Praktikum pada Mahasiswi Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

10 69 113

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN WANITA YANG BELUM MENIKAH SAAT MENGHADAPI PREMENOPAUSE

0 3 68

KECEMASAN MAHASISWA SARJANA KEPERAWATAN SAAT MENGHADAPI UJIAN OSCA KOMPREHENSIF DI Kecemasan Mahasiswa Sarjana Keperawatan Saat Menghadapi Ujian Osca Komprehensif Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 6 17

KECEMASAN MAHASISWA SARJANA KEPERAWATAN SAAT MENGHADAPI UJIAN OSCA KOMPREHENSIF Kecemasan Mahasiswa Sarjana Keperawatan Saat Menghadapi Ujian Osca Komprehensif Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 17

PENDAHULUAN Kecemasan Mahasiswa Sarjana Keperawatan Saat Menghadapi Ujian Osca Komprehensif Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 7

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA TINGKAT TIGA D-III KEPERAWATAN DALAM MENGHADAPI UJI KOMPETENSI DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

9 32 38