14
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pembiayaan Mikro
1. Pengertian Pembiayaan Mikro
Secara etimologi pembiayaan berasal dari kata biaya, yaitu membiayai kebutuhan usaha.
4
Sedangkan berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah No. 06perM.KUKMI2007 tentang petunjuk
teknis program pembiayaan produktif koperasi dan Usaha Mikro pola syariah bahwa pembiayaan adalah kegiatan penyediaan dana untuk investasi atau
kerjasama permodalan antara koperasi dengan anggota, calon anggota, koperasi lain dan atau anggotanya yang mewajibkan penerimaan pembiayaan itu untuk
melunasi pokok pembiayaan yang diterima kepada pihak koperasi sesuai akad dengan pembayaran sejumlah bagian hasil dari pendapatan atau laba dari
kegiatan yang dibiayai atau penggunaan dana pembiayaan tersebut. Menurut Departemen Tenaga Kerja Depnaker Usaha Mikro adalah usaha
yang memiliki kurang dari 5 orang tenaga kerja. Tujuan Usaha Mikro Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah dalam pasal 3 disebutkan bahwa Usaha Mikro bertujuan menumbuhkan dan mengembangkan usahanya dalam rangka
membangun perekonomian nasional berdasarkan ekonomi yang berkeadilan.
4
Nugraha Ridha, Manajemen Pembiayaan Panduan Untuk Koperasi Syariah SDM Kementerian
Koperasi, artikel
diakses pada
2 Februari
2015 dari
http:hasbullah.multiply.multiplycontent.com
Pemberdayaan dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM merupakan upaya yang ditempuh pemerintah untuk mengatasi masalah
pengangguran dan kemiskinan. Menurut Rudjito Usaha Mikro adalah usaha yang dimiliki dan dijalankan oleh penduduk miskin atau mendekati miskin.
5
Usaha Mikro sering disebut dengan usaha rumah tangga. Besarnya Pembiayaan yang
dapat diterima oleh usaha adalah Rp 50 juta. Usaha Mikro adalah usaha produktif secara individu atau tergabung dalam koperasi dengan hasil penjualan Rp 100
juta. Maka Pembiayaan Mikro adalah pembiayaan yang diberikan untuk pengembangan Usaha Mikro.
Pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah didefinisikan sebagai penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu, berdasarkan persutujuan antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka
waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
6
Menurut Muhammad, terdapat beberapa fungsi dari pembiayaan yang diberikan oleh Bank Syariah kepada
Masyarakat, diantaranya untuk: 1.
Meningkatkan daya guna uang, artinya dengan adanya para penabung yang menempatkan dananya di bank yang kemudian disalurkan kembali
5
Pengertian UMKM Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, artikel diakses pada 3 maret 2015 dari http:abstraksiekonomi.blogspot.com
6
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisa Fiqh danKeuangan Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001, h.46