WACC Weighted average cost of capital
Tingkat Modal Pembiayaan Mikro Bank BRI Syariah
= 8,4
= 30,4
Tingkat Modal E untuk Pembiayaan Mikro dari Bank BRI Syariah sebesar 8,4 kemudian untuk Cost of equity re Pembiayaan Mikro
pada Bank BRI Syariah sebesar 30,4. Sama dengan tingkat hutang, Nilai ini menunjukkan tingkat Modal yang digunakan oleh Bank
untuk produk Pembiayaan Mikro. Nilai ini memang tidak menunjukkan nilai asli tingkat modal yang digunakan oleh bank
karena nilai tingkat modal ini merupakan asumsi besar nilai yang digunakan oleh bank untuk pembiayaan mikro dari nilai tingkat
modal yang digunakan oleh Perusahaan. 3.
Nilai Tax Nilai tax dalam perhitungan Weighted average cost of Capital
WACC merupakan salah satu yang perlu diketahui besarannya
karena nilai pajak sangat mempengaruhi biaya yang dikeluarkan oleh bank.
Nilai Tax Pembiayaan Mikro Bank BRI Syariah
=57
Tabel 4.3 Tabel perhitungan Tingkat Hutang, Tingkat Modal dan
Tax untuk Pembiayaan Mikro pada Bank BRI Syariah
BRI Syariah Tingkat Hutang D
91,60 Biaya Hutang rd
6,27 Tingkat Modal E
8,40 Biaya Modal re
30,4 Tax
57
Nilai Tingkat Hutang, Tingkat Modal dan Tax sudah diketahui maka perhitungan WACC dapat dilakukan dengan menggunakan rumus yang
telah dijelaskan sebelumnya. Berikut perhitungannya:
WACC BRI Syariah = [D x rd1-tax + E x re]
= [0,916 x 0,0627 1-0,57 + 0,084 x 0,304
= 0,0246 + 0.0285 = 0,0501
Nilai WACC yang dihasilkan oleh Bank BRI Syariah sebesar 0,0501. Nilai WACC merupakan nilai gabungan dain tingkat hutang rd dan tingkat
biaya modal re sesuai dengan porsinya terhadap struktur modal.
4.
Nilai EVA Economic Value Added Dari Perhitungan setiap komponen yang akan digunakan untuk
mengetahui nilai EVA Pembiayaan Mikro dari Bank BRI Syariah menggunakan NOPAT yang kemudian dikurangi dengan CapitalCharges.
Nilai EVA Pembiayaan Mikro pada Bank BRI Syariah
Capital Charges = Invested Capital x WACC = 3.835.534 x 0,0501
= 192.160,2534 EVA
= NOPAT – Capital Charges
= 519.191 – 192.160,2534
= 327.030,7466 Rp. 327.030.746.600,-
Nilai EVA menggambarkan kinerja Pembiayaan Mikro pada periode tertentu dan menunjukkan seberapa besar manajemen telah menciptakan
nilai tambah dari suatu produk. Semakin besar nilai EVA yang dihasilkan menunjukkan semakin baiknya kinerja manajemen perusahaan. Nilai EVA
Pembiayaan Mikro pada tahun 2014 menunjukkan nilai sebesarRp. 327.030.746.600,-.
Jika nilai
EVAdiproporsikan dengan
JumlahPembiayaan maka nilai EVA adalah 10,48 dari jumlah Pembiayaan yang diberikan.Dalam perhitungan EVA untuk menciptakan
nilai tambah yang positif perusahaan harus memiliki NOPAT yang lebih besar dari Capital Charges Peusahaan. Nilai EVA ini menggambarkan
nilai tambah yang dimiliki oleh Pembiayaan Mikro PT. Bank BRI Syariah pada tahun 2014. Nilai tambah yang dimiliki oleh Pembiayaan Mikro PT.
Bank BRISyariah cukup besar maka hal ini yang menjadikan alasan untuk PT. Bank BRI Syariah mempertahankan Jumlah Pembiayaan Mikro yang
disalurkan disamping prinsip dasar perusahaan yang menitik beratkan pada SME Small Medium Enterprise atau UMKM Usaha Mikro Kecil
Menengah. Economic Value Added EVA menunjukkan nilai yang dapat
dijadikan sebagai acuan bagi pemegang saham, Pimpinan Perusahaan dan Divisi Mikro sendiri untuk mempertimbangkan keputusan selanjutnya,
jika nilai tambah yang dihasilkan negatif maka Perusahaan mempunyai beban yang besar untuk memperbaiki strategi manajemen perusaahan
terutama untuk Divisi Mikro, sedangkan jika nilai EVA benilai positif maka Perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaan atau tetap
mempertahankan Strategi manajemen perusahaan yang telah dilaksanakan.
B.Proses Penyaluran Pembiayaan Mikro
PT. Bank BRISyariah memiliki berbagai jenis Produk Pembiayaan yaitu Pembiayaan Komersil, Pembiayaan Konsumer dan Pembiayaan Mikro atau SME
Small Medium Enterprise. Pembiayaan Mikro pada PT. Bank BRISyariah memiliki 3 produk utama yaitu Mikro 25 iB, Mikro 75 iB dan Mikro 500 iB.
Setiap Produk memiliki karakteristik yang berbeda. Berikut karakter Pembiayaan pada PT. Bank BRISyariah:
35
1. Mikro 25 iB merupakan Pembiayaan mikro dengan Plafond 5-25
juta dan merupakan KTA Kredit Tanpa Agunan untuk Mikro 25 iB memiliki jangka waktu 6-24 bulan. Margin sekitar 2-2,5 flat
2. Mikro 75 iB merupakan Pembiayaan Mikro dengan Plafond 5-75
juta dan bukan KTA kredit tanpa Agunan sehingga untuk mendapatkan Pembiayaan ini nasabah harus memiliki jaminan,
jangka waktu untuk Pembiayaan adalah 6-24 bulan. Margin sekitar 1,5-1,8 flat
3. Mikro 500 iB merupakan Pembiayaan dengan Plafond 76-500 juta
dan bukan KTA Kredit Tanpa Agunan sehingga memerlukan Jaminan, jangka waktu untuk pembiayaan ini selama 6-60 bulan atau
6 bulan sampai dengan 5 tahun. Margin sekitar 0,9-1,5 flat Perbedaan tingkat margin pada setiap produk disebabkan 2 hal, yaitu
perbedaan resiko yang dimiliki setiap pembiayaan, semakin tinggi resiko yang dimiliki maka semakin tinggi nilai margin yang ditetapkan. Hal ini dilakukan
untuk mengurangi resiko yang dimiliki. Alasan kedua yaitu karena secara
35
Wawancara pribadi dengan Bapak Irwan selaku Unit Micro Syariah Head, Jakarta 8 September 2015
volume margin kecil untuk Plafond Pembiayaan yang besar akan bernilai lebih besar dibandingkan dengan margin besar pada Plafond Pembiayaan yang kecil.
Produk Pembiayaan Mikro pada PT. Bank BRISyariah memiliki tim Khusus yang menangani Pembiayaan Mikro. Satu tim disebut dengan Unit
Mikro Syariah UMS. Dalam satu tim UMS terdapat Formasi khusus yaitu Unit Head UH, Unit Financing Officer UFO, Sales Officer SO dan Relationship
Officer RO. Dalam satu Kantor Cabang bisa terdiri dari beberapa Unit Mikro Syariah UMS bergantung pada kebutuhan dan Potensi Pembiayaan Mikro di
daerah kantor cabang. Berdasarkan Wawancara yang dilakukan dengan Bapak Irwan Selaku
Unit Mikro Syariah Head Cabang Pondok Gede, maka Prosedur Pemberian Pembiayaan Mikro harus dilakukan secara bertahap sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan, diantaranya: 1.
Tahap Pencarian Nasabah. Pada tahap ini pihak Bank melalukan Canvasing sebagai salah
satu langkah untuk mencari nasabah. Tahap Canvasing ini dilakukan oleh Sales Officer SO yang akan memberikan perkenalan
mengenai Produk Pembiayaan Mikro yang dimiliki oleh PT. Bank BRISyariah, melakukan penawaran Harga, Margin dan Plafond
Pembiayaan yang mungkin diberikan.
2. Tahap Permohonan Pembiayaan
Tahap ini dilakukan setelah proses canvasing dilakukan dan nasabah menyutujui tawaran yang diberikan oleh Sales Officer SO.
Proses pengajuan Pembiayaan ini dilakukan dengan pemenuhan syarat-syarat awal dalam Pembiayaan yaitu
36
: Warga Negara Indonesia dan berdomisili di Indonesia
Usia minimal 21 tahuntelah menikah untuk usia diatas 18 tahun
Wiraswasta yang usahanya sesuai prinsip syariah Lama usaha calon nasabah :
o Untuk Mikro 75iB dan Mikro 500iB, lama usaha
minimal 2 tahun o
Untuk Mikro 25iB, lama usaha minimal 3 tahun Tujuan pembiayaan untuk kebutuhan modal kerja atau
investasi Memiliki usaha tetap
Jaminan atas nama milik sendiri atau pasangan atau orang tua atau anak kandung
Biaya administrasi mengikuti syarat dan ketentuan yang berlaku
36
Persyaratan Pembiayaan
Mikro, diakses
pada 12
September 2015
dari http:www.brisyariah.co.id
Memenuhi Persyaratan Dokumen berikut: Produk
Mikro 25 iB Mikro 75 iB
Mikro 500 iB FC KTP Calon Nasabah
Pasangan √
√ √
Kartu Keluarga akta Nikah √
√ √
Akta Cerai Surat Kematian Pasangan
√ √
√ Surat
Izin UsahaSurat
Keterangan Usaha √
√ √
Jaminan X
√ √
NPWP X
√ √
tanah dan Bangunan, Tanah Kosong, Kendaraan, Kios, atau Deposito Untuk Pembiayaan diatas 50 Juta
Setelah Nasabah melengkapi Persyaratan maka dilakukan Verifikasi Data Nasabah dimulai dengan menilai Karakter nasabah
yang dilakukan dengan cara: a.
BI Checking BI Checking dilakukan untuk mengetahui karakter nasabah
melalui Bank Checking dimana bank dapat mengecek informasi kredit yang pernah diperoleh debitur sebelumnya beserta
kolektibilitasnya. Metode credit checking dapat dilakukan melalui sistem internal bank dan Informasi Debitur Individual
IDI kepada Bank Indonesia. IDI BI adalah informasi mengenai individu atau suatu perusahaan dalam berhubungan dengan
bank, fasilitas kredit yang diperoleh, kolektibilitas, dan informasi kredit lainnya.
37
Jika hasil BI checking menunjukkan Pembiayaan sebelumnya lancar Kolektibilitas 1 atau Dalam
Perhatian Khusus Kolektibilitas 2 maka Proses Pembiayaan dapat dilanjutkan sedangkan jika dalam posisi kolektibilitas 3,4
dan 5 maka Proses Pembiayaan akan dihentikan karena memiliki resiko yang tinggi.
b. Interview
Interview dilakukanpada saat Sales Officer SO melakukan survey kepada nasabah. Pada saat survey SO dapat melalukan
Verifikasi data secara On The Spot dan Trade Checking. On The Spot atau kunjungan langsung ke tempat usahadomisili nasabah
dimaksudkan untuk mengecek kebenaran data dengan melihat secara fisik tempat usahadomisili agunan, serta menggali
aktivitas usaha
debitur. Sedangkan
Trade Checking
dimaksudkan untuk menilai nasabah dalam menjalankan usahanya dan bagaimana manajemen perusahaan dalam
menjalankan usahanya. Trade Checking dilakukan kepada sejumlah Supplier, pelanggan, distributor, dan rekan bisnis
lainya yang terkait dengan nasabah.Pada tahap ini Survey
37
Ikatan Bankir Indonesia, Memahami Bisnis Bank, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2014 hal.128
dilakukan oleh Unit Financing Officer UFO dan Unit Head UH. Jika Pembiayaan diatas 50 juta maka dokumen kemudian
akan diberikan kepada Analys Financing Officer AFO sedangkan jika pembiayaan di atas 100 juta maka Pimpinan
Cabang akan ikut serta dalam survey. 3.
Tahap Analisa Pembiayaan Pada tahap ini dilakukan Analisa Pembiayaan yang dilakukan
oleh Komite. Komite terdiri dari Unit Head UH,Unit Fianncing Officer UFO, Analys Financing Officer AFO, Sales Officer SO
dan pihak bisnis.
38
Komite bertugas untuk menentukan Jumlah Pembiayaan yang akan diberikan kepada nasabah melalui beberapa
Analisa, diantaranya: Analisa Kualitatif
Analisa Kualitatif merupakan penilaian atas prinsip dasar 5C Character, Capacity, Capital, Collateral, dan Condition of
Economic. Beberapa Analisa yang dilakukan pada beberapa aspek yaitu Aspek Manajemen, Aspek Produksi, Aspek
Pemasaran. Ketiga aspek tersebut dianalisa secara sederhana sesuai dengan hasil yang telah didapat pada saat survey. Dalam
Analisa Kualitatif 5C merupakan tujuan utama namun dalam
38
Wawancara pribadi dengan Bapak Irwan selaku Unit Micro Syariah Head, Jakarta 8 September 2015
Analisa Pembiayaan Mikro pada PT. Bank BRISyariah Condition of Economic seringkali tidak digunakan karena Bank
akan mencari usaha yang memiliki omzet harian sehingga tidak terlalu terpengaruh dengan kondisi ekonomi yang terjadi. Bank
juga seringkali menghindari usaha-usaha yang terpengaruh oleh BI rate untuk mengurangi resiko kredit macet.
Analisa Kuantitatif Pada Analisa Kuantitatif, bank melakukan analisa pada
aspekCapital dan Keuangan Debitur. Analisa Kualitatif biasanya dilakukan pada Neraca, Laporan LabaRugi, dan
Laporan Sumber
dan Penggunaan
Dana. Analisa
Kuantitatifdengan menggunakan Neraca, Laporan LabaRugi dan Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Hanya digunakan
pada Pembiayaan Mikro 500 iB, sedangkan untuk Mikro 25 iB dan Mikro 75 iB. Laporan tersebut tidak diwajibkan
penggunaannya kecuali perusahaan memilikinya.
39
Analisa Jaminan Pada tahap ini Bank melakukan Evaluasi pada Jaminan yang
diberikan oleh Nasabah. Analisa Jaminan ini Hanya terjadi pada Pembiayaan Mikro 75 iB dan Mikro 500 iB karena Mikro 25 iB
39
Wawancara pribadi dengan Bapak Irwan selaku Unit Micro Syariah Head, Jakarta 8 September 2015
merupakan Kredit Tanpa Agunan KTA. Analisa Jaminan didasarkan pada pertimbangan berikut:
Keyakinan bank bahwa debitur dapat menyelesaikan kewajiban berdasarkan kelayakan dan kemampuan
keuangan debitur Agunan yang disyaratkan agar memperhatikan struktur
kredit, kompetisi,
jenis agunan,
dan riwayat
pembayaran. Agunan yang diserahkan debitur dipertimbangkan dapat
mencukupi pelunasan kewajiban debitur dalam hal debitur tidak mampu memenuhi kewajiban
Kriteria Agunan pembiayaan: Mempunyai nilai ekonomis, dalam arti dapat dinilai
dengan uang dan dapat dijadikan uang Kepemilikan dapat dipindahtangankan dari pemilik
semua kepada pihak lain marketable Mempunyai nilai yuridis, dalam arti dapat diikat
secara sempurna
berdasarkan ketentuan
dan perundang-undangan yang berlaku.
4. Tahap Pemberian Putusan Pembiayaan
Tahap ini terjadi setelah tahap analisa pembiayaan selesai maka akan keluar Surat Permohonan Pengajuan Pembiayaan SP3 yang
mencantumkan dengan jelas Jumlah Pembiayaan besrta Syarat- syarat pembiayaan sesuai dengan usulanpersyaratan yang telah
dipenuhi dan ditetapkan oleh pemegang kewenangan termasuk jumlah jaminan yang harus dipenuhi oleh debitur. Surat ini bertujuan
untuk memastikan: Syarat pembiayaan sesuai usulanpersyaratan yang
disetujui dan ditetapkan, termasuk persyaratan jaminan yang harus dipenuhi calon nasabah pembiayaan.
Bersifat tidak mengikat secara legal, pemberian fasilitas tergantung dari dipenuhinya ketentuan kondisi dan
dokumentasi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan prosedur persetujuan pembiayaan.
Konfirmasi persetujuan nasabah pembiayaan selanjutnya jadi dasar untuk menandatangani perjanijan pembiayaan
dan pengikatan agunan serta pengikatan lainnya yang terkait.
5. Tahap Pencairan Pembiayaan
Tahap Pencairan Pembiayaan dilaksanakan setelah Nasabah dan pihak Bank sepakat dengan Jumlah Pembiayaan yang ditawarkan.
Pada tahap ini terjadi Pengikatan Akad dan Pencairan Pembiayaan. Akad yang digunakan dalam Pengikatan Akad adalah Akad
Murabahah dimana Nasabah dapat memutuskan akan tetap melanjutkan Pembiayaan atau tidak dengan Jumlah yang ditawarkan
oleh Bank. Jika nasabah menyetujui Jumlah Pembiayaan yang ditawarkan oleh Bank maka tahap selanjutnya yaitu Pencairan dapat
dilakukan. Pengikatan Akad Pembiayaan Mikro terdiri dari Pengikatan
Pembiayaan dan Pengikatan Jaminan. Secara garis besar, terdapat dua macam Pengikatan yaitu:
a. Pengikatan di bawah tangan
Pengikatan dibawah
tangan adalah
Proses penandatanganan akad yang dilakukan oleh Bank Syariah
dan Nasabah. b.
Pengikatan Notariel Pengikatan Notariel adalah proses penandatanganan akad
yang disaksikan oleh Notaris. Perbedaan antara keduanya adalah pada saat terjadi penyangkalan
terhadap akad transaksi dimaksud. Pada pengikatan dibawah tangan,
maka pada saat terjadi penyangkalan, bank harus membuktikan bahwa
nasabah yang
bersangkutan benar-benar
telah menandatangani sedangkan pada notariel, nasabah harus yang harus
membuktikannya. Setelah
dilakukan pengikatan
terhadap pembiayaan, selanjutnya pengikatan terhadap jaminan. Terkait
dengan jaminan, maka jenis pengikatan terdiri dari: 1.
Hak Tanggungan, untuk jaminan berupa tanah. Dasar hukumnya adalah UU No. 4 tahun 1996 tanggal 9 April 1996
tentang Hak Tanggungan. 2.
Hipotik, untuk jaminan berupa barang tidak bergerak selain tanah dan kapal berukuran 20 m
3
ke atas. Dasar hukumnya adalah Kitab undangUndang Hukum Perdata pasal 1162. 41
3. FEO Fiducia Eigendoms Overdracht atau Fidusia, untuk
jaminan berupa barang bergerak. Dasar hukumnya adalah UU No. 42 tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia.
4. Gadai, untuk jaminan berupa barang perniagaa, surat berharga
dan logam mulia yang penguasaannya ada di tangan bank. Pengikatan gadai ini biasanya disertai dengan Surat Kuasa
Mencairkan. Dasar hukumnya adalah Kitab Undang-Undang Hukum Perdata pasal 1152. 42
5. Cessie, untuk jaminan berupa piutang. Dasar hukumnya
adalah Kitab Undang-Undang Hukum Perdata pasal 613. 43
6. Borght, untuk jaminan berupa personal guarantee jaminan
pribadi. Proses selanjutnya adalah pencairan fasilitas pembiayaan kepada
nasabah. Sebelum melakukan proses pencairan, maka harus dilakukanpemeriksaan kembali semua kelengkapan yang harus
dipenuhi sesuai disposisi Komite Pembiayaan pada proposal pembiayaan. Apabila semua persyaratan telah dilengkapi oleh
nasabah, maka proses pencairan fasilitas dapat diberikan.
40
Untuk pencairan fasilitas sebelumnya telah ada, maka proses yang perlu
dilakukan adalah memeriksa kelonggaran tarik fasilitas. Jika pencairan masih dalam batas kelonggaran tarik, maka pencairan
dapat dilakukan, namun jika melebihi kelonggaran tarik maka pencairan harus dihentikan hingga ada persetujuan dari Komite
Pembiayaan.Persetujuan lanjutan
ini disebutkan
sebagai penyimpangan.Penyimpangan ini dapat dilakukan jika telah
mendapat persetujuan kembali dari Komite Pembiayaan. 6.
Tahap Monitoring Setelah semua tahapan dilakukan dan dipenuhi maka proses yang
terakhir dari pembiayaan adalah proses monitoring atau proses pemantauan. Bagi officer bank syariah, pada saat memasuki tahap ini
40
Sunarto Zulkifili, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, Jakarta: Zikrul Hakim, 2006 h. 154
maka sebenarnya risiko pembiayaan baru saja dimulai saat pencairan dilakukan. Proses pemantauan dapat dilakukan dengan memantau
realisasi pencapaian target usaha dengan business plan yang telah dibuat sebelumnya. Apabila terjadi tidak tercapainya target, maka
officer bank harus segera melakukan tindakan seperti turun langsung ke lapangan menemuinasabah untuk mengetahui permasalahan yang
dialami nasabah, kemudian memberikan solusi penyelesaian masalah kepada nasabah.Tugas ini dilakukan oleh Relationshif Officer RO
yang tugas dan tanggung jawab utamanya adalah Maintenance Nasabah. Beberapa langkah monitoring yang harus dilakukan antara
lain: Memantau mutasi rekening koran nasabah.
Memantau pelunasan angsuran Melakukan kunjungan rutin ke lokasi usaha nasabah untuk
memantau langsung operasional usaha dan perkembangan usaha. Melakukan pemantauan terhadap perkembangan usaha sejenis
melalui media massa atau media lainnya. Dalam memberikan pembiayaan, bank wajib mempunyai
keyakinan berdasarkan analisis yang mendalam atas kemampuan dan kesanggupan nasabah debitur untuk melaksanakan kewajibannya
yaitu melunasi pembiayaan sesuai dengan perjanjian.
1 SO
Melakukan Prospek terhadap Calon Nasabah Baru
2
SO
Melakukan Verifikasi karakter dan analisa usaha terhadap calon nasabah
3
SO
Memberikan aplikasi peermohonan pembiayaan untukdiisi lengkap oleh
calon nasabah dan ditandatangani berikut menginformasikan persyaratan
dokumen pembiayaan yang harus dilengkapi
4
SO
Menerima aplikasi permohonan pembiayaan dari calon nasabah yang
telah diisi lengkap dan ditandatangani, copy dokumenpembiayaan dan
menyiapkan DCL kemudian checklist status dokumen yang telah lengkap,
bubuhkan paraf pada sisi checklist Tidak
ya 5a
UFO
Meregistrasi aplikasi permohonan pembiayaan pada registrasi dan
memverifikasi nomor registrasi pada aplikasi tersebut
1b SO
Menerima Walk in Costumer baru yang mengajukan Pembiayaan
1c
SO
Menerima Form aplikasi Top UpPenambahan Fasilitas yang telah
diisi lengkap oleh nasabah
Mulai
A Ke Proses 2
TolakSelesai
Ketentuan Top UpPenambahan
Fasilitas Pastikan apakah tempat
calon nasabah usaha masuk dalam radius
area 5 km dari UMS
UFO memastikan
kelengkapan dokumen proposal pembiayaan,
dan melakukan dedupe calon nasabah pada
register pembiayaan
6
UFO
Mengajukan permohonan BI Checking ke Financing Support dan setelah
mendapatkan hasil dilengkapi pada berkas aplikasi permohonan
pembiayaan
7 UFO
Melalukan verifikasi atas keabsahan dokumen persyaratan, verifikasi hasil
BI Checking dan daftar hitam BI
UFO
Melakukan survei ke calon nasabah untuk Check Character,trade
Checking dan atau penilaian jaminan
9 UFO
Membuat LKN, MUP dan atau LPBJ serta menandatanganinya
10
UHPincapem
Melakukan verifikasi terhadap karakter dan kondisi usaha
11 UHPincapem
Membuat LKN UH, menandatangani LKN UFO, MUP dan LPBJ
5a UFO
Registrasi suatu aplikasi Reject dan aplikasi disimpan di tempat yang aman
5b UFO
Menerima status aplikasi yangditolak dan diinformasikan pada calon
nasabah
A
Dokumen absah BI Checking Daftar
Hitam BI Clear
Hasil Survai OK?
Hasil Verifikasi OK
?
B Selesai
Tidak ya
14 UFO
Registrasi status proposal yang disetujui, membuat SP3 dan
memberikan kepada SO
Ya
15 SO
Menginformasikan ke calon nasabah bahwa status permohonan telah
disetujui dan memberikan SP3 ntuk ditandatangani oleh calon nasabah
16
UFO
Membuat Akad Pembiayaan Pengikatan Jaminan Jika
Menggunakan Jaminan dan Surat Bukti Serah Terima Jaminan Asli
17 Nasabah
Menyerahkan dokumen asli,jaminan jika ada jaminana dan menerima
Surat Bukti Serah Terima Jaminan dan Surat Bukti Serah Terima
DokumenJaminan Asli BSTJ
18 UFO
Menerima, memverifikasi dokumen pembiayaan dan jaminan asli untuk
memastikan dokumen yang diberikan sesuai dengan kondisi saat verifikasi
awal, kemudian dilengkapi dengan DCL sesuai kelengkapan fisik
dokumen dan menandatanganinya serta menandatanganinya BSTJ
bersama UH
19
Nasabah, UFO, UH
Menandatangani akad pembiayaan dan atau pengikatan Jaminan
12
AFO
Melakukan survei ke calon nasabah untuk Check Character, Trade
Checking dan atau penialaian jaminan
13 PincapemMMMPinca
Review dan menandatangani MUP sesuai limit BWPP
19b
Nasabah
Nasabah didampingi SOUFOmembuka rekening tabungan
di cabang dan menyetorkannya
19c
Nasabah
Menerima Salinan Akad Pembiayaan Pengikatan Jaminan, Bukti Serah
Terima Jaminan yang telah ditandatangani oleh kedua belah pihak
19d
Cabang
Create CIF dan membuka rekening tabungan mikro untuk hasil realisasi,
pendebetan biaya-biaya dan pembayaran angsuran
B
Persetujuan sesuai limit BWPP UMS
Persetujuan sesuai limit BWPP UMS
Ke Proses 5b dan 5c
B Tidak
Ya Tidak
20 UFO
Membuat IRP sesuai kondisi yang ada pada MUP dan menandatanganinya
21
UFO
Menerima IRP, DCL, dokumen pembiayaan dan jaminan asli serta BSTJ dll
22 UFO
Check kelengkapan dokumen asli sesuai dengan DCL serta menandatanganinya dan menyusun
pembiayaan sesuai ketentuan
23 UH
Memastikan isi IRP sudah sesuai dengan MUP, kelengkapan dokumen asli dokumen
pembiayaan dan jaminan sesuai dengan ketentuan dan menandatangani IRP tersebut
24 PincapemMMM
Memastikan IRP telah sesuai dengan MUP serta telah ditandatangani oleh UFO dan UH
kemudian menandatanganinya
25 UH
Menyampaikan berita IRP yangtelah ditandatangani oleh UFO, UH dan
PincapemMMM ke Financing Support
26 Financing Support
Check kelengkapan pengisian IRP, verifikasi tandatangan pejabat berwenang yang ada pada
IRP dibandingkan dengan speciment
C
D
Tidak Ya
27 a Operasi Pembiayaan
Melakukan Create Financing Account dan membukukan realisasi Pembiayaan
28
Operasi Pembiayaan
Menginformasikan hasil realisasi setiap akhir hari sesuai berita realisasi dari UMS sebagai
konfirmasi bahwa URP telah dijalankan
29
UFO
Membuat rekap hasil realisasi per hari dan wajib melakukan rekonsiliasi hasil realisasi
setiap akhir hari berdasarkan informasi dari financing support
30 UH
Melakukan pencocokan hasil realisasi antara rekap realisasi dengan report realisasi dari
Financing Support
Sumber: Pedoman Pemberian Pembiayaan Mikro PT.Bank BRISyariah
Keterangan: MMM: Micro Marketing Manager
MM : Marketing Manager DCL : Document Check List
D
IRP Ok?
Selesai
Ke Proses 22
Gambar 4.1 Bagan Alur Proses Pemberian Pembiayaan Mikro
LKN : Laporan Kunjungan Nasabah LPBJ : Laporan Penilaian Barang Jaminan
MUP : Memorandum Usulan Pembiayaan BWPP: Batas Wewenang Persetujuan
IRP : Intruksi Realisasi Pembiayaan BSTJ : Bukti Serah Terima Jaminan