untuk nasabah melalui keputusan komite pembiayaan yang akan menentukan fasilitas pembiayaan yang akan diberikan.
42
Komite pembiayaan membatasi pihak lain di luar komite untuk memutuskan fasilitas pembiayaan yang akan
diberikan. Dan ini cukup membantu untuk menghindari adanya pihak yang turut ikut campur dalam penetapan keputusan. Meskipun begitu tahap ini merupakan
tahap yang akan memberikan pilihan kepada nasabah untuk menandatangani Surat persetujuan permohonan pembiayaan atau tidak.
Tahap Pencairan Pembiayaan dilakukan setelah tahap pemberian putusan pembiayaan dilakukan. Pada tahap ini terjadi pengikatan akad dan pencairan
jaminan, tahap ini merupakan awal dari fasilitas pembiayaan yang akan berdampak pada kelancaran fasilitas pembiayaaan. Tahap ini fokus pada
legalisasi kelengkapan fasilitas Pembiayaan. Sehingga tahap ini akan mengikat nasabah dan bank secara legal atas fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh
bank. Adanya pengikatan dibawah tangan dan pengikatan notariel membantu proses pelegalan pembiayaan. Namun pengikatan dibawah tangan memiliki
resiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikatan notariel karena pengikatan dibawah tangan hanya melibatkan nasabah dan bank pada proses
pengikatannya. Selain Pengikatan proses ini juga melalui verifikasi dokumen agar tahap
pengikatan tidak dilakukan dengan tanpa pertimbangan, dokumen yang melalui
42
Wawancara pribadi dengan Bapak Irwan selaku Unit Micro Syariah Head, Jakarta 8 September 2015
verifikasi adalah dokumen BSTJ Bukti Serah Terima Jaminan dan Akad Pembiayaan. Setelah hasil kedua dokumen baik maka akan ada IRP Intruksi
Realisasi Pembiayaan, MUP Memorandum Usulan Pembiayaan. Semua dokumen tersebut akan diverifikasi dan disetujui secara bertahap dari UFO
kemudian ke UH dan selanjutnya menuju Pincapem, setelah disetujui oleh Pincapem maka tahap selanjutnya ke Financing Support untuk proses
Pembiayaan. Sedangkan untuk Pencairan Dana Pembiayaandilakukan oleh Operasi Pembiayaan seperti ketentuan Pencairan Pembiayaan lainnya.
43
Tahap Monitoring dilakukan oleh Relationship Officer RO wewenang dan tanggung jawab RO yang paling penting adalah maintenance nasabah.
Untuk monitoring, Relationship Officer melakukan kunjungan rutin kepada nasabah dan memantau langsung operasional usaha dan perkembangannya.
Namun Relationship Officer tidak ikut membantu dalam proses pengembangan usaha yang dilakukan nasabah. Untuk memaksimalkan usaha yang dijalankan
oleh nasabah bank memiliki potensi untuk mendampingi usaha yang diberikan fasilitas pembiayaan, agar usaha nasabh tidak hanya terbantu secara finansial
namun juga terbantu untuk meningkatkan nilai tambah perusahaan melalui fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh bank.
43
Pedoman Pemberian Pembiayaan Mikro PT. Bank BRISyariah Edisi Desember 2009, hal 29- 30
D. Strategi Penyaluran Pembiayaan Mikro PT. Bank BRISyariah
Strategi Penyaluran Pembiayaan Mikro PT. Bank BRI Syariah dilakukan dengan beberapa hal yang seringkali dilakukan oleh semua pihak di Unit Mikro
Syariah UMS. Setiap bagian memiliki tugas yang berbeda dan memaksimalkan beban kerja yang dimiliki. Berikut Strategi yang dilakukan oleh Bank:
1. Bank Memiliki Standard Operating Procedure SOP yang wajib dipatuhi
oleh seluruh Staff sesuai dengan beban kerja masing-masing.
44
Setiap Staff memiliki tugas masing-masing yang akan saling berkaitan dan saling
melengkapi satu sama lain. Berikut tugas setiap Staff dalam satu Unit Mikro Syariah UMS:
a. Unit Head
Melakukan Cek Karakter dan usaha calon Nasabah Memberikan Keputusan Pembiayaan sesuai batas wewenang
Menandatangani Perjanjian Pembiayaan dan Pengikatan Jaminan Menandatangani Perintah Realisasi Pembiayaan
b. Unit Financing Officer
Membuat Registrasi aplikasi Pembiayaan. jumlah aplikasi disetujui dan jumlah aplikasi yang ditolak
Mengajukan permohonan BI Checking Memastikan Kelengkapan dokumen Pembiayaan
44
Wawancara Pribadi dengan Bapak Irwan selaku Unit Micro Syariah Head, Jakarta 8 September 2015
Melakukan Verifikasi dan memastikan Keabsahan dokumen Pembiayaan
Melakukan cek karakter calon nasabah, analisa usaha dan penilaian jaminan.
Memberikan rekomendasi keputusan pembiayaan Menyerahkan seluruh dokumen pembiayaan dan jaminan dan
perintah realisasi pembiayaan c.
Sales Officer Melakukan prospek ke calon nasabah yang tempat usahanya
masuk dalam radius 5 km dari kantor Unit Mikro Syariah UMS. Melakukan verifikasi karakter dan analisa usaha terhadap calon
nasabah Memberikan aplikasi permohonan pembiayaan yang diisi lengkap
oleh calon nasabah dan ditandatangani berikut menginformasikan persyaratan copy dokumen pembiayaan yang harus dilengkapi.
Melengkapi persyaratan pembiayaan calon nasabah Membuat prescreening cek karakter minimal 3 responden, cek
kemampuan usaha on the spot Menyampaikan persetujuanpenolakan keputusan pembiayaan ke
calon nasabah
d. Relationship Officer
Melakukan kunjungan intensif kepada nasabah pembiayaan untuk mengecek keadaan nasabah, stabilitas usaha, dan kelancaran
Pembiayaan. Mendampingi nasabah dalam pemanfaatan Pembiayaan yang
telah diberikan oleh pihak Bank. Mengingatkan nasabah atas kewajiban yang dimiliki nasabah
terhadap Bank Proses Pembiayaan yang dilakukan oleh PT. Bank BRISyariah memilki
Prosedur yang cukup baik dan semua pihak telah memiliki beban kerja masing-masing yang harus dilakukan pada proses pembiayaan. Dalam
konteks manajeman modern, proses pembiayaan yang baik merupakan suatu proses yang tercatat dan teradministrasikan dengan baik.
45
Proses pembiayaan harus berjalan sesuai dengan ketentuan internal dan eksternal yang berkaitan dengan pembiayaan. Hal tersebut perlu dilakukan
karena pembiayaan melibatkan 2 pihak yaitu nasabah dan Bank dimana proses pembiayaan harus memberikan manfaat untuk keduanya. Karena
melibatkan berbagai kepentingan itulah maka, proses dan pengelolaan pembiayaan harus dilakukan secara patut dan bertanggung jawab. Proses
pembiayaan yang ketat dinilai penting untuk menghasilkan pembiayaan
45
Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syaraih, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2015 hal. 104
yang sehat, berkualitas, dan memberikan pendapatan bagi bank. Semua proses tersebut akan berjalan dengan baik apabila sumber daya manusia
yang mengelola pembiayaan menjaga amanah yang diberikan oleh perusahaan untuk bekerja sesuai dengan ketentuan.
2. Melakukan Analisa Pembiayaan, analisa pembiayaan yang dilakukan oleh
bank untuk Pembiayaan Mikro dilakukan dengan melakukan Analisa Kualitatif, Analisa Kuantitatif, dan Analisa Jaminan. Berikut Analisa yang
dilakukan oleh Bank: 1.
Analisa Kualitatif digunakan untuk menilai karakter Nasabah yang akan dilakukan pada Proses Awal Pembiayaan dengan Proses On the Spot,
Bank Checking, dan Trade Checking. Analisa ini menghasilkan data berisi deskripsi karakter nasabah yang membantu komite untuk
menentukan kelayakan Nasabah untuk diberikan Pembiayaan. 2.
Analisa Kuantitatif dilakukan dengan mengecek Laporan keuangan Perusahaan untuk Pembiayaan Mikro 500 iB sedangkan untuk Mikro 25
iB dan Mikro 75 iB analisa Kuantitatif dilakukan dengan Survey langsung ke tempat Usaha karena untuk nasabah Mikro 25 iB dan
Mikro 75 iB tidak memiliki Laporan Keuangan yang baik. 3.
Analisa Jaminan dilakukan pada Pembiayaan Mikro 75 iB dan Mikro 500 iB karena kedua Produk Pembiayaan ini mensyaratkan Jaminan
untuk pemberian pembiayaan. Jaminan yang diberikan akan