Perhitungan Economic Value Added EVA

Jadi NOPAT adalah laba yang didapat dari operasi-operasi perusahaan setelah dikurangi pajak tapi sebelum membiayai biaya-biaya costs dan masukan- masukan pembukuan yang bukan tunai. Dengan demikian NOPAT adalah jumlah laba yang tersedia untuk memberikan pengembalian return tunai kepada semua penyedia dana untuk modal perusahaan. Dalam Perhitungan sederhana Nopat diketahui dengan: Penjualan bersih xxx Biaya Operasi xxx- Laba sebelum bunga dan pajak EBIT xxx Pajak xxx- Laba Operasi bersih setelah Pajak NOPAT xxx NOPAT= EBIT –Beban Pajak 3. Biaya Modal Cost of Capital Biaya Modal secara teoritis dapat diartikan sebagai tingkat pengembalian minimum yang harus didapatkan oleh perusahaan dari modal yang diinvestasikan. Ada beberapa pandangan mengenai konsep biaya modal itu sendiri yang mengacu pada konsep yang sama. Dalam hal ini Stewart membedakan biaya modal ke dalam empat kelompok. Yaitu: 24 23 Nani Sutianingsih, “Pengaruh Kinerja Keuangan dengan Pendekatan Economic Value Added EVA terhadap Tingkat Pengembalian Saham pada Perusahaan di Industri Semen ”, h. 18 24 Nani Sutianingsih, “Pengaruh Kinerja Keuangan dengan Pendekatan Economic Value Added EVA terhadap Tingkat Pengembalian Saham pada Perusahaan di Industri Semen ”, hal 22 1. Biaya modal atas risiko bisnis The cost of capital for bussiness risk atau ditulis dengan simbol “c”, yaitu tingkat pengembalian yang diharapkan investor sebagai kompensasi atas berubah-rubahnya nilai NOPAT Net Operating Profit after Tax 2. Biaya modal pinjaman cost of borrowing, yaitu tingkat pengembalian yang diharapkan atas risiko kredit. 3. Biaya modal saham cost of equity, yaitu tingkat pengembalian yang diharapkan investor sebagai kompensasi atas nilai dari bottom-line Profit laba terbawah dalam struktur perhitungan rugi laba yang berubah-ubah atau dengan kata lain terhadap adanya risiko. 4. Rata-rata tertimbang biaya modal atau Weighted average cost of capital c, yaitu merupakan penjumlahan dari biaya modal pinjaman hutang dan biaya modal saham. Cost of Capital dapat dihitung dengan menentukan komponen-komponen berikut terlebih dahulu. 4. Biaya Hutang Cost of Debt Beban bunga Kd diasumsikan sebesar tingkat bunga pinjaman untuk investasi dengan ukuran satuan adalah persentase. Karena bunga bersifat mengurangi pajak tax deductable, maka dibutuhkan penyesuaian pajak tax adjusment, sehingga Kd dikonversikan menjadi biaya hutang setelah pajak untuk menghitug besarnya biaya modal hutang ini dapat digunakan rumus berikut: Kd = Kd1-T T = Tarif Pajak Biaya hutang dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus berikut: 25 5. Biaya Modal Ekuitas Cost of Equity Diantara biaya modal yang lain, tingkat biaya modal ekuitas merupakan salah satu biaya modal yang lebih sulit untuk ditentukan secara pasti. Oleh karena itu terdapat berbagai pendekatan yang dapat digunakan untuk memperhitungkan biaya modal ekuitas, dengan rumus: 1. Constant Growth Valuation Gordon Model Expected rate of return dari satu saham tergantung pada deviden dari saham yang dibayarkan. Pada tingkat keseimbangan, rate of return yang 25 Ronald W. Hilton, Managerial Accounting: Creating Value in a Dynamic Business Environment Sevent Edition, Kuala Lumpur:McGraw Hill Irwin, 2008 hal.778 diinginkan oleh pemegang saham adalah sama dengan rate of return dari investasi baru. Jika diperkirakan deviden tumbuh dengan rate yang konstan, kita dapat menggunakan Gordon model, yaitu: Dimana: Po = Harga jual saham D1 = Deviden yang diperkirakan dibayar pada akhir periode 1 Ks = Tingkat pengembalian yang diharapkan g = tingkat pertumbuhan deviden persamaan diatas dapat diubah menjadi: Dari persamaan diatas menyatakan bahwa investor mengharapkan akan menerima deviden sebesar DP percent dan capital gain sebesar g dengan expected return sebesar K s 2. Pendekatan Price Earning Ratio PER Pendekatan ini dapat digunakan untuk mengestimasi cost of equity perusahaan bila perusahaan tersebut belum melakukan Go Public, dimana saham-saham perusahaan tersebut belum diperdagangkan di lantai bursa. PER ini dihitung dengan cara membagi harga pasar dari saham biasa dengan pendapatan per lembar saham EPS. Sehingga untuk menghitung cost of common stock digunakan rumus: Dimana: K s = Biaya Modal Saham PER = Price Earning Ratio Pada dasarnya konsep ini sama dengan cost of retained earning. Konsep ini didasarkan pada argumen bahwa perusahaan menginvestasikan kembali earning yang diperolehnya pada hasil yang sama. 3. Capital Asset Pricing Model CAPM Model ini menggambarkan hubungan antara required rate of return atau cost of common stock Ks dengan resiko non diversible dari perusahaan, yang dinyatakan dengan koefisien beta β. Dengan rumus: Ks = R f +{βx[R m -R f ]} Dimana: Ke = Tingkat hasil minimum para pemegang saham Rf = Tingkat bebas risiko Risk free rate of return Β = Beta coefficient for the market portofolio Berdasarkan rumus untuk menghitung tingkat pengembalian saham biasa tersebut, maka variabel yang diamati adalah ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ Dimana: n = Banyakya periode pengamatan x = Tingkat keuntungan portofolio pasar Rm y = Tingkat keuntungan suatu saham Ri  Tingkat keuntungan portofolio atau return pasar Rm Return pasar diperoleh dari besarnya keuntungan seluruh saham yang beredar di bursa efek. Perhitungan return pasar didasarkan atas Indeks Harga Saham Gabungan IHSG di Pasar Modal, dan perhitungan return pasar ini dapat dilakukan dengan rumus: Dimana: Rm = Tingkat penegembalian pasar bulan ke-t IHSGt = IHSG bulan k t IHSG t-1 = IHSG bulan ke t-1  Tingkat Keuntungan suatu saham atau return individual Ri Return Individual dihitung berdasarkan data perkembangan harga saham individual dan jumlah deviden yang dibagikan. Perhitungan return individual dapat dilakukan dengan rumus: Dimana: PT = Harga saham atau lembar pada periode t PT-1 = Harga saham atau lembar pada periode t-1 Kelemahan dalam metode ini adalah: a. Menghitung besarnya cost common stock model ini sangat bergantung pada nilai historis. Tingkat pengembalian saham dan tingkat pasar merupakan perhitungan model CAPM menggunakan nilai historis, sedangkan nilai historis tidak merefleksikan future. b. Sensitivitas stock return dapan berubah-rubah sewaktu-waktu. Jika saham perusahaan tidak diperdagangkan secara umum maka tidak ada sumber informasi untuk menghitung biaya modalnya. 4. Biaya Modal Perhitungan ini dapat digunakan untuk menghitung Biaya Modal selain menggunakan beberapa cara sebelumnya. Perhitungan ini tidak mempertimbangkan saham sebagai salah satu faktor penghitungan sehingga dapat digunakan untuk perhitungan Biaya Modal pada Perusahaan yang belum Go Public atau menjual saham secara terbuka. 6. Biaya Modal rata-rata tertimbang Weighted-Average Cost of Capital Menurut Hampton dalam Tesis Nani Sutianingsih mengenai Biaya Modal rata-rata tertimbang adalah: 26 “The WACC is technique that measure required rate of return in term of the individual components of the firm’s capital structure. The cost of each debt component and the return of each equity component are separately identified with a weighted value. By adding together each weighted componen, we can determine on overall required return.” Investor dan debitur menginginkan oportunity cost yang minimal sama dengan yang mereka terima dari investasi lain saat mereka berinvestasi pada sebuah perusahaan. Oportunity cost merupakan biaya modal perusahaan yang juga merupakan tingkat pengembalian yang minimum yang dapat dihasilkan perusahaan dengan aset yang ada dan tetap memenuhi harapan dari para pemberi modal. Weighted average cost of capital dihitung dengan mengalikan masing-masing komponen modal dengan biaya masing-masing komponennya. Adapun rumus menghitung WACC adalah sebagai berikut: WACC = Kd x Wd + Ke x We Dimana: Kd = Cost of Debt setelah pajak Wd = Persentase total hutang jangka panjang terhadap struktur modal Ke = Cost of Equity 26 Nani Sutianingsih, “Pengaruh Kinerja Keuangan dengan Pendekatan Economic Value Added EVA terhadap Tingkat Pengembalian Saham pada Perusahaan di Industri Semen ”, Tesis S2 Universitas Widyatama, 2008 hal.28 We = Persentase saham biasa dalam struktur modal Terdapat juga rumus lain untuk menghitung Weighted average Cost of Capital WACC. Berikut cara penghitungannya: 27 Dimana: D = Tingkat Hutang Rd = Biaya Hutang Cost of Debt Tax = Tingkat Pajak E = Tingkat Modal Re = Biaya Modal Cost of Capital C.Review Studi Terdahulu 1. Taufikurrahman 2005 melakukan penelitian pada tesisnya dengan judul Model Analisis Profitabilitas Pembiayaan pada Bank Umum Syariah di Indonesia menggunakan intergrasi konsep Activity Based Costing ABC dan Economic Value Added EVA. Pada penelitian ini digunakan 2 metode yang diintegrasikan menjadi satu dimana ABC dan EVA digunakan untuk menghitung tingkat profitabilitas produk pembiayaan pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada Bank Syariah “X” metode 27 Ronald W. Hilton, Managerial Accounting: Creating Value in a Dynamic Business Environment Sevent Edition, Kuala Lumpur:McGraw Hill Irwin, 2008 hal. ABC digunakan karena dapat menelusuri biaya overhead untuk mengukur profitabilitas secara lebih akurat, namun ABC tidak mempertimbangkan biaya modal capital costing dan hanya fokus pada biaya perusahaan. Oleh karena itu diintegrasikan dengan metode EVA dimana metode ini merupakan ukuran kinerja yang paling akurat dan dapat mencerminkan keadaan perusahaan yang sebenarnya dan dapat mengkaitkannya dengan penciptaan nilai tambah terhadap kekayaan pemilik modal. Integrasi dari dua metode ini akan menghasilkan penilaian profitabilitas yang akurat. Penelitian ini dilakukan agar metode ini dapat menjadi model alternatif dalam melakukan analisa profitabilitas produk pembiayaan untuk suatu Bank Syariah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa produk pembiayaan Bank Umum Syariah yang paling profitable dan memberikan nilai tambah EVA yang terbesar adalah BBA Ba’i Bitsamanin Ajil karena memberikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan biaya operasi yang relatif rendah. 2. Ali Usman 2007, Analisa Komparasi tingkat profitabilitas produk Penyaluran danaantara PT. Bank Syariah Mandiri dengan Baitul Mal Al- Falaah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan tingkat profitabilitas pembiayaan murabahah, mudharabah, dan musyarakah antara PT Bank Syariah Mandiri dan BMT Al-Falaah. Penelitian ini menggunakan Independent sample T-test untuk mengetahui apakah komparasi pembiayaan pada PT Bank Syariah Mandiri dan BMT Al-Falaah berbeda secara signifikan. Hasil dari Penelitian ini adalah tidak ada perbedaan yang signifikan pada tingkat profitabilitas pada tiga pembiayaan pada PT Bank Syariah Mandiri dan BMT Al-Falaah selama periode April 2005 sampai dengan November 2006. 3. Hilman Fathoni 2011, Penilaian Kinerja Bank Syariah dengan Menggunakan Metode Economic Value Added EVA. Penelitian ini dilakukan pada Bank Syariah Mega Indonesia, Peneliti mencoba meneliti suatu perusahaan meningkatkan kinerjanya dengan menggunakan metode EVA dan strategi-strategi apa yang akan diterapkan untuk meningkatkan kinerja berdasarkan keuangan dari tahun-tahun sebelumnya. Hasil kinerja Bank Syariah Mega Indonesia dapat dikatakan semakin baik setiap tahunnya, karena terjadi peningkatan nilai EVA secara terus menerus dari tahun 2006-2010.Untuk meningkatkan kinerja perusahaan, Bank Syariah Mega Indonesia mengedepankan prinsip kehati-hatian prudential banking, sektor usaha mikro dan gadai syariah akan menjadi sektor utama. Namun untuk mengurangi ketergantungan terhadap sektor tersebut Bank meningkatkan pembiayaan melalui Joint Financing. 4. Muhammad Ilham Khairuddin 2007, Strategi Pembiayaan Murabahah dalam rangka meningkatkan jumlah pendapatan di BPRS Harta Insan Karimah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan pengamatan langsung di BPRS Harta Insan Karimah melalui wawancara dan studi dokumen bank. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa BPRS Harta Insan Karimah melakukan beberapa Strategi dalam pemberian pembiayaan murabahah, diantaranya: Strategi pemasaran, Prosedur Pembiayaan Murabahah, Proses Pembiayaan Murabahah, Pengawasan Pembiayaan Murabahah. Dengan melakukan strategi-strategi tersebut BPRS Harta Insan Karimah mengalami peningkatan pendapatan sebanyak 80 dari pendapatan tahun sebelumnya. 5. Farida Ayu Avisena Nusantari 2011, Strategi BRI Syariah dalam Menganalisis Kelayakan Pembiayaan Mikro Studi Kasus BRI Syariah Cabang Pembantu Cipulir. Penelitian ini dilakukan pada BRI Syariah Cabang Pembantu Cipulir dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah BRI Syaraih lebiih menekankan pada aspek Character, Capacity, dan Syariah. Namun aspek pendukung lainnya seperti Capital, Condition of Economy dan Collateral tetap dipertimbangkan. Untuk mengukur Character BRI Syariah melakukan BI Checking, Trade Checking dan pencarian informasi ke rekan kerja, pesaing atau pemilik usaha sejenis. Untuk mengukur Capacity BRI Syariah meneliti mengenai pendidikan dan penglaman usahanya. Dan untuk aspek syariah BRI Syariah menilai melalui usaha yang akan dibiayai berada dalam koridor syariah. D.Kerangka Konseptual Bank Penghimpunan Dana Penyaluran Dana Pembiayaan Mikro Profitabilitas Pembiayaan Mikro Pembiayaan Korporasi Keuntungan Perbandingan Tingkat Profitabilitas Pembiayaan Mikro Strategi Pembiayaan Mikro 43 BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian Kuantitatif Deskriptif dan Penelitian Kualitatif. Menurut Nawawi metode deskriptif yaitu metode-metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interprestasi yang rasional dan akurat. Dengan demikian penelitian ini akan menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian berdasarkan fakta- fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang ada dan mencoba menganalisis kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh. Sedangkan Penelitian Kualitatif adalah Penelitian yang mencoba memahami fenomena dalam setting dan konteks naturalnya bukan dalam laboratorium dimana peneliti tidak berusaha untuk memanipulasi fenomena yang diamati. 28 Penelitian Kualitatif juga merupakan Jenis pendekatan penelitian yang menghasilkan deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari fenomena yang dikaji. Pada Skripsi ini digunakan 2 jenis penelitian yaitu Penelitian Kuantitatif 28 Leedy Ormrod 2005; Pattorn 2001; Saunders, Lewis Thornhill 2007Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar, Jakarta: PT Indeks, 2012 h.7 Deskripif dan Penelitian Kualitatif karena ada 2 penelitian yang berbeda yang saling berkaitan. Penelitian Deskriptif digunakan untuk menganalisa Tingkat Profitabilitas Pembiayaan Mikro dengan menggunakan Kajian Pustaka mengenai Economic Value Added EVA sebagai indikator nilai Profitabilitas sebuah Produk yang bersumber dari Manajemen Biaya. Selanjutnya untuk menghitung tingkat profitabilitas Pembiayaan Mikro akan menggunakan Rumus EVA. Setelah Diketahui Nilai EVA dari masing-masing produk maka hasil perbandingannya digunakan sebagai dasar untuk mengetahui strategi yang digunakan masing- masing Bank untuk meningkatkan Profitabilitas Pembiayaan Mikro. Kemudian Penelitian Kualitatif digunakan untuk menganalisa Strategi yang dilakukan oleh masing-masing Bank untuk meningkatkan Tingkat Profitabilitas Pembiayaan Mikro. Jenis yang digunakan adalah Deskriptif Analitis yakni penelitian yang menggambarkan suatu gejala data-data dan informasi yang berdasarkan pada fakta-fakta yang diperoleh di lapangan. 29 Objek Penelitian ini adalah Pembiayaan Mikro Pada PT Bank BRISyariah tahun 2014. Objek dipilih berdasarkan Kinerja Pembiayaan Mikro PT. Bank BRISyariah yang tetap stabil meskipun Jumlah Pembiayaan Mikro pada BUS dan UUS di Indonesia menurun. 29 Suharsini Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2002 h. 309

B. Jenis dan Sumber Data

Jenis Data yang digunakan adalah Data Kuantitatif dan Data Kualitatif. Data Kuantitatif digunakan untuk menganalisa fenomena yang terjadi pada objek penelitian dengan menggunakan metode tertentu. Dan Data Kualitatif yang menghasilkan Deskriptif dengan informasi dari orang yang terlibat langsung dalam objek penelitian. 30 Dan juga Kajian Kepustakaan lainnya. Sumber Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Sekunder dan Data Primer. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari sumber-sumber yang telah ada. 31 Sedangkan Data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari orang yang terlibat secara langsung dalam objek penelitian. Data Sekunder didapatkan dari Data-data Pembiayaan Mikro yang dimiliki oleh Unit Mikro Bank berupa: a. Laporan Keuangan Pembiayaan Mikro b. Jumlah Pembiayaan yang disalurkan c. Pendapatan Setelah pajak d. Biaya Modal untuk Pembiayaan Mikro Sedangkan Data Primer didapatkan dari manajer Unit Mikro Syariah Head yang dianggap dapat memberikan informasi Prosedur, aspek-aspek penilaian pembiayaan mikro oleh Bank dengan menggunakan Teknik Wawancara. 30 Lexy. J, Maleong, Metode Penelitian Kualitatif, Cet II, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998 h. 3 31 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Jakata:Bumi Aksara, 2006 h.19

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Studi Pustaka Studi Pustaka yaitu pengumpulan data melalui Studi dari buku-buku literatur, catatan, atau informasi dari pihak lain sehubungan dengan masalah yang dibahas. Teknik dilakukan dengan mengumpulkan data-data kuantitatif yang akan diolah dan kemudian dilakukan penghitungan EVA produk dengan melakukan penyesuaian dengan angka-angka akuntansi dalam laporan. Penghitungan dimulai dengan menghitung nilai NOPAT, WACC, biaya modal dan nilai akhir EVA.Kemudian menganalisa nilai akhir EVA dari objek penelitian. 2. Dokumenter Dokumenter adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan data-data dokumentasi yang dimiliki PT. Bank BRISyariah. Baik berupa Laporan Keuangan maupun prospektus lembaga subjek penelitian. 3. Wawancara Wawancara adalah diskusi antara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu. 32 Teknik wawancara yaitu cara pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada pihak-pihak yang terkait. Teknik pengumpulan data dengan wawancara ini dilakukan kepada Manajer Unit Mikro Objek Penelitian untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh Bank dalam rangka meningkatkan profitabilitas pembiayaan mikro. 32 Samiaji Sarosa. Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar.Jakarta: Indeks, 2012 h. 45