Latar Belakang Masalah Profitabilitas dan strategi penyaluran pembiayaan mikro pada PT.Bank Brisyariah

Tabel 1.2 Tabel Pembiayaan Mikro pada BUS dan UUS pada tahun 2009-2015 dalam Miliar Rupiah 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Total Pembiayaan UMKM 35.799 52.570 71.810 90.860 110.086 59.806 57.780 Pembiayaan Tidak Lancar 1.611 1.824 2.140 2.060 2.879 3.875 4.434 Persentase 4,5 3,47 2,98 2,27 2,62 6,48 7,67 Februari 2015 Sumber: Statistik Perbankan Syariah Februari 2015, diolah Pada tahun 2014 dan 2015 total pembiayaan menurun dikarenakan beberapa bank memiliki tingkat pembiayaan tidak lancar yang cukup tinggi sehingga dihentikan proses pencairan pembiayaan mikro yang disalurkan. Dari beberapa bank tersebut yang memiliki nilai tingkat persentase pembiayaan yang stabil adalah Bank BRI Syariah. Tabel 1.3 memperlihatkan Jumlah pembiayaan dan nilai NPF Pembiayaan Mikro pada Bank Umum Syariah. Tabel 1.3 Tabel nilai NPF Pembiayaan 12 Bank Umum Syariah di Indonesia No. Nama Bank Total Pembiayaan 2013 Miliar NPF 2013 Total Pembiyaan 2014 Miliar NPF 2014 1 Bank Syariah Mandiri 7.355 - - - 2 Bank Muamalat 3,47 1,70 - - 3 Bank BNI Syariah 878 - 950 2,21 4 Bank Mega Syariah 3.200 - 2.680 5,64 5 Bank BRI Syariah 3.070 2,93 3.210 2,5 6 Bank Panin Syariah - - - - 7 Bank BCA Syariah 80,6 0,1 - - 8 Bank Victoria Syariah - - - - 9 Bank Jabar Banten Syariah 817,9 - 1.042,7 - 10 Bank Maybank Syariah Indonesia - - - - 11 Bank Bukopin Syariah 2.690 - 2.820 - 12 Bank BTPN Syariah - - - - Sumber: Laporan Tahunan Bank, diolah Pembiayaan pada Usaha Mikro merupakan satu hal penting demi menjaga keberlanjutan Usaha Mikro. Usaha Mikro sendiri sangat membantu kestabilan perekonomian di Indonesia. Usaha Mikro berperan besar dalam pemberdayaan ekonomi rakyat. Hal ini mengacu pada bagaimana membangun kemampuan masyarakat memberikan ruang gerak bagi masyarakat agar berpartisipasi dengan memilih, menentukan dan melaksanakan pilihan kegiatan riil yang mampu membantu meningkatkan produktivitas ekonomi rakyat menjadi lebih baik. Meskipun Usaha Mikro punya peran yang sangat penting bagi ekonomi rakyat Indonesia saat ini banyak sekali kendala yang dihadapi oleh Usaha Mikro. Menurut Ismawan dalam penelitiannya, Usaha Mikro secara jelas banyak persoalan yang dihadapi oleh ekonomi usaha kecil mikro diantaranya 2 : 2 Muhammad, Bank Syariah:Problem dan Prospek Perkembangan di Indonesia, Yogyakarta: Graha Ilmu 2005, hal. 138 Tabel 1.4 Tabel kesulitan yang dihadapi Usaha Mikro No Jenis Kesulitan Indeks 1 Kesulitan Modal 34,55 2 Pengadaan Bahan Baku 20,14 3 Pemasaran 31,70 4 Kesulitan Lainnya 13,6 Sumber: Data BPS Terolah dalam Ismawan 2003 Dengan begitu ketersediaan dana sebagai bantuan modal Usaha Mikro merupakan bantuan yang sangat berarti untuk Usaha Mikro. Kemudian Bank Syariah sebagai lembaga intermediasi antara pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana merupakan lembaga yang tepat untuk membantu persoalan permodalan yang dihadapi oleh Usaha Mikro melalui pembiayaan mikro yang saat ini banyak dimiliki oleh Bank Umum Syariah. Pembiayaan Mikro dimaksudkan untuk menyediakan solusi berbasis pasar untuk salah satu masalah yang paling rumit yaitu mengintegrasikan golongan miskin ke dalam perekonomian. Karena bank-bank Islam mempunyai moral dan tanggung jawab sosial dalam perekonomian rakyat maka pembiayaan mikro merupakan salah satu solusi yang diberikan oleh Bank Syariah. Bank Umum Syariah juga mendapatkan bagi hasil dan keuntungan dari pembiayaan yang diberikan pada Usaha Mikro. Bahkan tingkat margin pada pembiayaan mikro sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan pembiayaan lainnya. Hal ini dikarenakan risiko yang ditanggung oleh bank dengan memberikan pembiayaan mikro cukup tinggi. Meskipun begitu untuk pembiayaan kepada usaha kecil, menengah dan koperasi. Bank dapat memintakan jaminan dari lembaga penjamin, misalnya PT Askrindo dan PT Jamkrindo sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi lembaga tersebut. 3 Untuk mengurangi tingkat risiko yang akan ditanggung oleh bank. Selain penjaminan dari beberapa perusahaan tersebut masih banyak strategi lain yang dilakukan oleh bank untuk meminimalisir risiko pembiayaan mikro. Selain membantu kelangsungan Usaha Mikro bank sebagai perusahaan jasa, mengharapkan laba dari setiap produk yang diberikan. Tidak hanya bank konvensional yang dapat memberikan pembiayaan mikro saat ini Perbankan Syariah sudah dapat bersaing dengan pasar konvensional namun belum cukup kuat. Masih banyak masyarakat yang melihat sebuah bank dan menggunakan produk sebuah bank dari kinerja perbankan dan kenyamanan pelayanan. Tugas sebuah Bank Syariah untuk menjaga kinerja perbankan salah satunya Profitabilitas. Oleh karena itu perlu diketahui tingkat profitabilitas sebuah produk pada Bank agar tingkat kesehatan dan Profitabilitas Bank tetap terjaga. Profitabilitas dihitung dengan menghitung laba yang dihasilkan baik oleh sebuah produk maupun sebuah perusahaan. 3 A. Wangsawidjaya, Z, Pembiayaan Bank Syariah, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012 h. 79 Untuk mencapai tingkat Profitabilitas yang baik, bank harus melakukan beberapa langkah salah satunya adalah menggunakan strategi yang baik dalam pemberian pembiayaan mikro. Setiap Bank akan memiliki strategi yang berbeda untuk mempertahankan tingkat profitabilitas dari pembiayaan mikro. Dengan demikian, berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai Pembiayaan Mikro dengan Judul “Analisa Tingkat Profitabilitas dan Strategi Penyaluran Pembiayaan Mikro padaPT. Bank BRISyariah .” B. Identifikasi Masalah Dalam Latar Belakang diatas disebutkan bahwa Jumlah Pembiayaan Mikro yang disalurkan oleh Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah meningkat setiap tahun kecuali pada tahun 2014 dan tahun 2015. Jumlah Pembiayaan yang disalurkan mengalami penurunanyang drastis dari 110.086 miliar rupiah pada tahun 2013 menjadi 59.806 miliar pada tahun 2014. Pembiayaan tidak lancar pada tahun 2013 berjumlah 2.879 miliar rupiah kemudian dengan jumlah pembiayaan mikro yang disalurkan menurun, jumlah pembiayaan tidak lancar pada tahun yang sama mengalami peningkatan menjadi 3.875 miliar rupiah. Hal ini menjadi sebuah pertanyaan besar mengapa Pembiayaan tidak lancar meningkat pada saat jumlah pembiayaan mikro yang disalurkan menurun. Secara teori bahwa ketika jumlah pembiayaan yang disalurkan meningkat maka tingkat keuntungan juga akan meningkat. Dan sebaliknya ketika jumlah pembiayaan yang disalurkan menurun maka tingkat keuntungan juga akan menurun. Jumlah Pembiayaan yang disalurkan secara umum akan mempengaruhi jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh bank-bank umum syariah secara parsial. Maka, ketika jumlah pembiayaan yang disalurkan menurun secara agregat akan menyebabkan penurunan pada jumlah pembiayaan yang disalurkan secara parsial. Hal ini dikarenakan jumlah profit yang dihasilkan akan menurun sejalan dengan penurunan jumlah pembiayaan yang disalurkan. Pada tahun 2014 tersebut terdapat beberapa Bank Umum Syariah yang tetap menyalurkan pembiayaan mikro bahkan cenderung meningkatkan jumlah pembiayaan mikro yang disalurkan meskipun jumlah pembiayaan yang disalurkan secara agregat menurun. Banyak faktor yang mengakibatkan terjadinya penurunan jumlah pembiayaan mikro yang disalurkan oleh bank umum syariah di Indonesia, dan juga akibat yang ditimbulkan oleh penurunan jumlah pembiayaan mikro yang disalurkan oleh Bank Umum Syariah. Salah satu alasan bank-bank umum syariah mengalami penurunan jumlah pembiayaan mikro yang disalurkan adalah karena penurunan jumlah pembiayaan mikro tersebut juga dipengaruhi oleh beberapa bank umum syariah yang memiliki nilai NPF tinggi untuk pembiayaan mikro sehingga Penyaluran Pembiayaan Mikro pada Bank Umum Syariah tersebut ditahan sampai dengan stabilnya nilai NPF untuk pembiayaan mikro. Akibat dari terjadinya penurunan jumlah pembiayaan mikro yang disalurkan adalah berkurangnya profit dari pembiayaan mikro yang disalurkan. Sementara beberapa bank tetap memiliki performa yang baik disaat jumlah pembiayaan mikro yang disalurkan menurun.

C. Perumusan dan Pembatasan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang Masalah diatas maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Tingkat Profitabilitas Pembiayaan Mikro pada Bank BRI Syariah menggunakan Economic Value Added EVA? 2. Bagaimana Strategi Penyaluran Pembiayaan Mikro yang dilakukan oleh PT. Bank BRISyariah? Untuk membatasi masalah, peneliti hanya meneliti mengenai bagaimana tingkat profitabilitas bank yang tetap menyalurkan pembiayaan mikro meskipun jumlah pembiayaan mikro yang disalurkan saat ini mengalami penurunan dan bagaimana strategi bank tersebut tetap mempertahankan performanya dalam penyaluran pembiayaan mikro. Bank Umum Syariah yang tetap stabil memberikan Pembiayaan Mikro disaat Jumlah Pembiayaan Mikro secara agregat menurun salah satunya adalah Bank BRISyariah. Bank BRISyariah merupakan Bank yang tetap konsisten memberikan Pembiayaan Mikro oleh karena itu Bank BRISyariah peneliti pilih sebagai objek penelitian.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian Berdasarkan Rumusan Masalah di atas maka, tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk menganalisa tingkat Profitabilitas Pembiayaan Mikro pada PT. Bank BRISyariah dengan menggunakan Economic Value Added EVA. b. Untuk menganalisa perbedaan Strategi yang digunakan pada Penyaluran Pembiayaan Mikro pada PT. Bank BRISyariah. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi Penulis Sebagai Tolak ukur akan kemampuan diri dalam menerapkan ilmuyang telah didapatkan mengenai Bank Syariah selama di Universitas. b. Bagi Mahasiswa Menambah wawasan dan memperdalam ilmu pengetahuan mengenai Pembiayaan mikro pada Bank Syariah yang diterima selama masa perkuliahan agar dapat diterapkan saat terjun pada dunia kerja. c. Bagi Akademisi Sebagai bahan pertimbangan sejauh mana kurikulum atau program yang telah diterapkan pada pembiayaan mikro pada Bank Syariah mempunyai relevansi dengan kebutuhan nantinya. d. Bagi Perusahaan Memberikan informasi tentang tingkat Profitabilitas pembiayaan mikro pada Bank Syariah dan dapat dijadikan pertimbangan untuk menentukan kebijakan pembiayaan mikro selanjutnya. e. Bagi Masyarakat Membantu masyarakat untuk lebih memahami bagaimana tingkat keuntungan pada Pembiayaan Mikro dihasilkan, serta memberikan gambaran dan wawasan tentang fakta yang terjadi di lapangan tentang penghitungan profitabilitas pada Pembiayaan Mikro.

E. Sistematika Penulisan

Secara garis besar penelitian ini terdiri dari 5 lima bab dengan beberapa sub bab. Agar mendapat arah dan gambaran yang jelas mengenai hal tertulis, berikut ini sistematika penulisannya secara lengkap: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan penelitian, penelitian terdahulu dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tinjauan pustaka terhadap hal-hal yang akan dibahas, yang berisikan teori-teori mengenai konsep pemberian Pembiayaan Mikro dan karakteristik pembiayaan Mikro pada bank Umum Syariah dan konsep pengelolaannya serta Pengukuran LabaProfitabilitas menggunakan Economic Value Added EVA untuk menghitung tingkat Profitabilitas Pembiayaan Mikro. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang sumber-sumber data dan analisisnya untuk menjawab permasalahan yang ada menggunakan metode penelitian yang sesuai BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi perhitungan data-data yang diperoleh dalam penelitian sehingga didapat hasilnya, yang kemudian dilakukan pembahasan terhadap hasil yang didapat guna mendapatkan kesimpulan. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian serta menghasilkan saran dan rekomendasi yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti