Pengertian Model Pembelajaran Model Course Review Horay

Langkah-langkah model Talking Stick menurut Suprijono 2013: 109 adalah sebagai berikut: 1 Guru menyiapkan sebuah tongkat. 2 Guru menjelaskan materi pokok yang akan dipelajari. 3 Siswa diberi kesempatan membaca dan mempelajari materi tersebut. Berikan waktu yang cukup untuk aktivitas ini 4 Guru selanjutnya meminta siswa untuk menutup bukunya. 5 Guru mengambil tongkat yang telah dipersiapkan sebelumnya. Tongkat tersebut diberikan kepada salah satu siswa, siswa yang menerima tongkat diwajibkan menjawab pertanyaan dari guru. Ketika tongkat bergulir dari satu siswa ke siswa lainnya, sebaiknya diiringi musik. 6 Guru memberikan kesempatan kepada siswa melakukan refleksi terhadap materi yang telah dipelajarinya. 7 Guru memberi ulasan terhadap seluruh jawaban yang diberikan siswa, selanjutnya bersama-sama dengan siswa merumuskan kesimpulan. Sedangkan Uno 2013: 86 menjelaskan langkah-langkah model Talking Stick sebagai berikut: 1 Guru menyiapkan sebuah tongkat. 2 Guru menyiapkan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan bagi kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pada buku pegangannyapaketnya. 3 Setelah siswa selesai membaca buku dan mempelajarinya, guru mempersilakan siswa untuk menutup bukunya. 4 Guru mengambil tongkat dan memberikannya kepada salah satu siswa, setelah itu guru memberi pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya. Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaaan guru. 5 Guru memberi kesimpulan. 6 Evaluasi. 7 Penutup. b Kelebihan dan Kelemahan Talking Stick Huda 2013: 225 menyatakan model ini bermanfaat untuk menguji kesiapan siswa, melatih keterampilan mereka dalam membaca dan memahami materi pelajaran dengan cepat, serta mengajak mereka untuk terus siap dalam situasi apapun. Tetapi Metode ini kurang sesuai bagi siswa yang secara emosional belum terlatih untuk bisa berbicara dihadapan guru. Setiap model pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kelemahnnya, karena tidak ada satupun model pembelajaran yang dapat diterapkan disegala situasi. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa model Talking Stick adalah, model pembelajaran yang yang membuat siswa selalu siap menjawab pertanyaan saat tongkat bergulir dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Guru menyiapkan sebuah tongkat. 2 Guru menjelaskan materi pokok yang akan dipelajari. 3 Siswa diberi kesempatan membaca dan mempelajari materi tersebut 4 Guru selanjutnya meminta siswa untuk menutup bukunya. 5 Guru mengambil tongkat yang telah dipersiapkan sebelumnya. Tongkat tersebut diberikan kepada salah satu siswa, siswa yang menerima tongkat diwajibkan menjawab pertanyaan dari guru. Setelah itu tongkat terus bergulir sampai sebagian besar atau seluruh siswa mendapatkan kesempatan menjawab pertanyaan guru. 6 Guru memberikan kesempatan kepada siswa melakukan refleksi terhadap materi yang telah dipelajarinya. 7 Guru memberi ulasan terhadap seluruh jawaban yang diberikan siswa, selanjutnya bersama-sama dengan siswa merumuskan kesimpulan. 8 Penutup.

5. Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema dalam mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi siswa Muslich, 2008: 164. Suryosubroto 2009: 133 menyatakan bahwa pembelajaran tematik dapat diartikan suatu kegiatan pembelajaran yang mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tematopik pembahasan. Pembelajaran tematik dilakukan untuk mengupayakan perbaikan kualitas pendidikan. Pembelajaran tematik juga menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran tematik menurut Sutirjo Sri Istuti Mamik dalam Suryosubroto, 2009: 133 merupakan satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai atau sikap pembelajar, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Dari beberapa pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik adalah suatu kegiatan pembelajaran yang mengaitkan aspek pengetahuan, keterampilan, nilai atau sikap, serta pemikiran dalam sebuah materi pelajaran menggunakan tema atau topik tertentu. a Karakteristik Pembelajaran Tematik Karakteristik pembelajaran tematik menurut Muslich 2008: 166 adalah: 1 Berpusat pada siswa, 2 Memberikan pengalaman langsung, 3 Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, 4 Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, 5 Bersifat fleksibel, 6 Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa, 7 Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan. b Rambu – Rambu dalam Pembelajaran Tematik Muslich 2008: 167 juga menyebutkan bahwa rambu-rambu dalam pembelajaran tematik yaitu: 1 Tidak semua mata pelajaran harus dipadukan, 2 Dimungkinkan terjadinya penggabungan kompetensi dasar lintas semester, 3 Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, jangan dipaksa dipadukan., 4 Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu harus tetap diajarkan, baik melalui tema lain maupun disajikan secara tersendiri, 5 Kegiatan pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung, serta penanaman nilai-nilai moral, 6Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa, minat, lingkungan, dan daerah setempat. c Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Tematik Suryosubroto 2009: 136-137, pelaksanaan pembelajaran tematik memiliki beberapa keutungan dan juga kelemahan. Keuntungan yang dimaksud, yaitu: 1 Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan siswa. 2 Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembamgan dan kebutuhan siswa. 3 Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan bermakna. 4 Menumbuhkan keterampilan sosial, seperti bekerja sama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain. Selain kelebihan, pembelajaran tematik juga memiliki kelemahan. kelemahan pembelajaran tematik menurut Suryosubroto 2009: 137 yaitu guru dituntut memiliki keterampilan yang tinggi, dan tidak setiap guru mampu mengintegrasikan kurikulum dengan konsep-konsep yang ada dalam mata pelajaran secara tepat. d Pendekatan Ilmiah Scientific Approach dalam Pembelajaran Tematik Sudarwan Kemendikbud, 2013: 201 menjelaskan tentang pendekatan ilmiah bahwa pendekatan ini bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Maka, proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah. Proses pembelajaran disebut ilmiah jika memenuhi kriteria seperti berikut ini. 1 Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu. 2 Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru- siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV B SEKOLAH DASAR NEGERI 2 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 12 46

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BANGUN RUANG SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 10 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 52

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DAN TALKING STICK PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 TEGINENENG TAHUN PELAJARAN 2012-2013

3 14 45

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VA SD NEGERI 7 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 48

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 11 79

PERBEDAAN ANTARA MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 1 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 12 70

PENERAPAN MAPPING DALAM MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVA SD NEGERI 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 10 77

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DAN TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) PADA SISWA KELAS VIII SMP KARTIKATAMA METRO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 6 76

261 KEEFEKTIFAN MODEL TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV

0 1 6

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

0 0 9