Hipotesis Verbal Hipotesis Statistik

104 Pertama, melakukan pengolahan data mentah dengan bantuan program SPSS Versi 17.00 Pengolahan data dilakukan untuk mencari harga rata-rata, median, modus, simpangan baku, jangkauan, nilai maksimum, dan nilai minimum. Kedua, melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan teknik analisis varians ANAVA menggunakan program SPSS Versi 17.00. Kemudian dilanjutkan dengan Uji-t untuk mengetahui tingkat perbedaan hasil belajar ranah sikap melalui model TGT, Jigsaw, dan GI. Pengujian dilakukan pada taraf signifikansi α = 0,05.

3.9.1 Hipotesis Verbal

Hipotesis verbal disusun berdasarkan hipotesis yang telah dikemukakan dalam hipotesis penelitian. Hipotesis 1 Ha : Ada perbedaan tingkat sikap positif terhadap sistem hukum dan peradilan nasional pada siswa yang pembelajarannya menggunakan model TGT, Jigsaw, dan model GI. Ho : Tidak ada perbedaan tingkat sikap positif terhadap sistem hukum dan peradilan nasional pada siswa yang pembelajarannya menggunakan model TGT, Jigsaw, dan model GI. 105 Hipotesis 2 Ha : Tingkat sikap positif siswa terhadap sistem hukum dan peradilan nasional yang pembelajarannya menggunakan model Team Game Tournamen lebih baik daripada model Jigsaw. Ho : Tingkat sikap positif siswa terhadap sistem hukum dan peradilan nasional yang pembelajarannya menggunakan model Team Game Tournamen lebih rendah daripada Jigsaw. Hipotesis 3 Ha : Tingkat sikap positif siswa terhadap sistem hukum dan peradilan nasional yang pembelajarannya menggunakan model Team Game Tournamen lebih baik daripada model Group Investigation. Ho : Tingkat sikap positif siswa terhadap sistem hukum dan peradilan nasional yang pembelajarannya menggunakan model Team Game Tournamen lebih rendah daripada model Group Investigation. Hipotesis 4 Ha : Tingkat Sikap positif siswa terhadap sistem hukum dan peradilan nasional yang pembelajarannya menggunakan model Jigsaw lebih baik daripada model Group Investigation. Ho : Tingkat Sikap positif siswa terhadap sistem hukum dan peradilan nasional yang pembelajarannya menggunakan model Jigsaw lebih rendah daripada model Group Investigation. 106

3.9.2 Hipotesis Statistik

Hipotesis 1 Hipotesis 2 Ha : µ1 ≠ µ2 ≠ µ3 Ho : µ1 = µ2 = µ3 Ha : µ1 µ2 Ho : µ1 ≤ µ2 Hipotesis 3 Hipotesis 4 Ha : µ1 µ3 Ho : µ1 ≤ µ3 Ha : µ2 µ3 Ho : µ2 ≤ µ3 Adapun kriteria pengujiannya adalah. Hipotesis 1 Ha diterima apabila t hitung t tabel , F hitung F tabel pada taraf signifikansi 0,05. Ho ditolak apabila t hitung t tabel , F hitung F tabel atau apabila taraf signifikansi 0,05 dengan taraf signifikansi 0, 05. Hipotesis 2 apabila t hitung A 1 -A 2 t tabel pada α = 0.05, maka tingkat sikap positif terhadap sistem hukum dan peradilan nasional yang pembelajarannya menggunakan model Team Game Turnamen secara signifikan lebih baik daripada kelompok yang diberi perlakuan model. Jigsaw. Hipotesis 3 apabila t hitung A 1 -A 3 t tabel pada α = 0.05, maka tingkat sikap positif terhadap sistem hukum dan peradilan nasional yang pembelajarannya menggunakan model Team Game tournament secara signifikan lebih baik dari pada kelompok yang diberi perlakuan model Group Investigation. 107 Hipotesis 4 apabila t hitung A 2 -A 3 t tabel pada α = 0.05, maka tingkat sikap positif terhadap sistem hukum dan peradilan nasional yang pembelajarannya menggunakan model Jigsaw secara signifikan lebih positif dari pada kelompok yang diberi perlakuan model Group Investigation.

V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1

Simpulan Berdasarkan hasil konstruksi dan uji hipotesis penelitian dapat disimpulkan bahwa sikap terhadap sistem hukum dan peradilan nasional siswa kelas X SMAN 1 Banjit tahun pelajaran 20122013 sebagai berikut. 1. Ada perbedaan tingkat sikap positif terhadap sistem hukum dan peradilan nasional, antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model Team Game Tournament, Jigsaw, dan model Group Investigation. 2. Tingkat sikap positif terhadap sistem hukum dan peradilan nasional yang pembelajarannya menggunakan model Team Game Tournament lebih baik daripada model Jigsaw. 3. Tingkat sikap positif terhadap sistem hukum dan peradilan nasional yang pembelajaranya menggunakan model Team Game Tournament lebih positif dari pada model Group Investigation. 4. Tingkat sikap positif terhadap sistem hukum dan peradilan nasional yang pembelajarannya menggunakan model Jigsaw lebih baik daripada model Group Investigation.

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Peningkatan hasil belajar IPS siswa melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe team game tournament materi masalah sosial lingkungan setempat kelas IV MI Dayatussalam Cileungsi Bogor Jawa Barat Tahun pelajaran 2013/2014

0 4 121

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VII Smp Islamiyah Ciputat : penelitian tindakan kelas di SMP Islamiyah Ciputat

0 8 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI di SMP N 3 Tangerang Selatan

1 7 202

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DAN MODEL JIGSAW.

0 2 18

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

0 0 6