31
b. Komponen Sikap
Sikap sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan afeksi, Pemikiran kognisi, dan predisposisi tindakan konasi seseorang terhadap suatu aspek di
lingkungan sekitar Saifuddin Azwar, 2003:5. Apabila kita mengikuti skema
triadik, struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang, yaitu komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif. Komponen
kognitif berhubungan dengan belief, ide dan konsep, komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional, dan komponen
konatif merupakan aspek kec
enderungan berperilaku Mar’at, 1981:13.
1. Komponen Kognitif
Komponen kognitif berisi persepsi, kepecayaan, dan stereotype yang dimiliki individu mengenai sesuatu. Seringkali komponen ini disamakan
dengan pandangan opini, terutama apabila menyangkut masalah isyu atau problem yang controversial. Komponen afektif merupakan perasaan
individu terhadap obyek sikap dan menyangkut masalah emosi. Komponen perilaku berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau bereaksi
terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu Saifuddin Azwar, 2003:24. Kaitannya dengan objek sikap, berarti persepsi siswa terhadap sistem
hukum dan peradilan nasional, danatau keyakinan siswa terhadap keberadaan hukum yang dapat mewujudkan ketertiban masyarakat.
2. Komponen Afektif
Komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional Mar’at, 1981:13. Dimensi afektif merupakan perasaan individu terhadap
32 suatu objek sikap dan menyangkut masalah emosi. Kaitannya dengan
objek sikap berarti dimensi afektif ini akan menimbulkan perasaan setuju atau tidak setuju siswa terhadap keberadaan hukum yang berlaku, dan
perasaan setuju tidak setuju terhadap peradilan nasional dalam upaya
menegakan hukum. 3.
Komponen Konatif
Komponen konatif merupakan aspek kec enderungan berperilaku Mar’at,
1981:13. Komponen Konatif berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu.
Indikasi ini misalnya kesediaan menerima sanksi apabila terbukti melanggar hukum. Kesediaan berperan serta dalam penegakkan hukum
apabila dibutuhkan.
c. Pembentukan Sikap