Keterampilan Berkomunikasi Keterampilan Sosial
pesan yang jelas dan mudah dipahami oleh penerima pesan. Dengan adanya komunikasi, sikap dan perasaan suatu kelompok masyarakat atau perorangan
dapat diketahui oleh orang atau kelompok lain. Oleh karena itu, agar mampu melakukan komunikasi yang baik, maka seseorang harus memiliki ide dan penuh
daya kreativitas yang tentunya dapat dikembangkan melalui berbagai latihan dengan berbagai macam cara, salah satunya membiasakan diri dengan berdiskusi.
Menurut Ross Wiryanto, 2005: 6, komunikasi adalah suatu proses menyortir, memilih dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu
pendengar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh sang komunikator.
Berkaitan dengan pendapat tersebut, menurut Handoko 2008: 272, komunikasi
adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih dari
sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah, intonasi, titik putus tidak hanya memerlukan transmisi data, tetapi bahwa
tergantung pada keterampilan-keterampilan tertentu untuk membuat sukses pertukaran informasi.
Jadi dengan kata lain, komunikasi adalah pola interaksi yang sangat mendasar
bagi kehidupan manusia. Komunikasi mempunyai ciri khas, yaitu setiap gerak, tingkah laku, kebiasaan, interaksi, hingga bahasa tubuh merupakan ciri
komunikasi. Setiap individu melakukan komunikasi mempunyai tujuan atau maksud untuk mempengaruhi orang lain dengan persamaan sudut pandang dari
komunikator.
Sedikit banyaknya ada persamaan dari berbagai perspektif para ahli tersebut, bahwasanya komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang berhasil melahirkan
kebersamaan, kesepahaman antara sumber dengan penerimanya. Sebuah komunikasi akan benar-benar efektif apabila yang menerima pesan, informasi,
pengertian dan lain-lain, persis sama seperti apa yang dikehendaki oleh penyampai. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para
pelaku yang terlibat kegiatan. Komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak- pihak yang berkomunikasi dua orang atau lebih sama-sama ikut terlibat dan
sama-sama mempunyai perhatian yang sama terhadap topik pesan yang disampaikan.
Bagian dari keterampilan berkomunikasi diantaranya adalah kemampuan
berbahasa yaitu berbicara. Menurut Tarigan 2007: 39, taraf kemampuan berbicara siswa bervariasi mulai dari taraf baik atau lancar, sedang, gagap atau
kurang. Ada siswa yang lancar menyatakan keinginan, rasa senang, sedih, sakit atau letih. Bahkan mungkin dapat menyatakan pendapatnya mengenai sesuatu
walau dalam taraf sederhana. Beberapa siswa belum dapat menyatakan dirinya secara efisien. Beberapa siswa lainnya masih takut-takut berdiri di hadapan teman
sekelasnya. Bahkan tidak jarang kita lihat beberapa siswa berkeringat dingin, berdiri kaku, lupa segalanya bila ia berhadapan dengan siswa lainnya.
Berdasarkan paparan dari Tarigan tersebut, dapat diartikan bahwa untuk memiliki
keterampilan berkomunikasi siswa perlu dilatih dan diberi motivasi untuk meningkatkan kemampuan berbicara. Pada proses pembelajaran kemampuan
berbicara sangat diperlukan agar terjadi komunikasi dua arah atau multi arah.
Keaktifan siswa untuk bertanya, menjawab, berpendapat dan menyampaikan ide- idenya berpengaruh pada pemahaman materi yang diberikan.
Wilbur Schramm Suprapto, 2006: 2-3, menyatakan komunikasi sebagai suatu
proses berbagi sharing process. Schramm menguraikannya sebagai berikut : “Komunikasi berasal dari kata-kata bahasa Latin communis yang berarti
umum common atau bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu kebersamaan commonnes
dengan seseorang. Yaitu kita berusaha berbagi informasi, ide atau sikap. Seperti dalam uraian ini, misalnya saya sedang berusaha berkomunikasi
dengan para pembaca untuk menyampaikan ide bahwa hakikat sebuah komunikasi sebenarnya adalah usaha membuat penerima atau pemberi
komunikasi memiliki pengertian pemahaman yang sama terhadap pesan
tertentu”.
Sejalan dengan pendapat dari Wilbur Schramm tersebut, Lembaga Administrasi Negara 2008: 4 menyatakan bahwa komunikasi secara umum dapat diartikan
sebagai proses penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan dengan menggunakan media dan cara penyampaian informasi yang dipahami oleh
kedua pihak Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa secara
sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampai pesan dan orang yang menerima pesan. Komunikasi adalah proses dimana suatu ide di
alihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
Merujuk pada pengertian Ruben 2006: 16 mengenai komunikasi manusia yaitu, “Human communication is the process through which individuals –in
relationships, group, organizations and societies-respond to and create messages
to adapt to the environment and one another ”. Bahwa komunikasi manusia
adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan
untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.
Dapat dikatakan bahwa komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya
proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah
manusia. K
omunikasi adalah satu usaha praktek dalam mempersatukan pendapat-pendapat, ide-ide, persamaan pengertian dan persatuan kelompok.
Menurut Rogers Cangara, 2011: 20, seorang pakar Sosiologi Pedesaan Amerika
yang telah banyak memberi perhatian pada studi riset komunikasi, khususnya dalam hal penyebaran inovasi membuat definisi: “Komunikasi adalah proses
dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”.
Definisi dari Rogers tersebut kemudian dikembangkan oleh Rogers bersama D.
Lawrence Kincaid 1981 sehingga melahirkan suatu definisi baru yang menyatakan bahwa:
“Komunikasi adalah suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya,
yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam” Cangara, 2011: 20.
Berdasarkan definisi-definisi itu dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai makna
hakiki komunikasi yaitu suatu proses interaksi yang didalamnya terdapat maksud
saling melengkapi, memperbaiki, dan memahami persoalan-persoalan yang dialami oleh personil terlibat dalam komunikasi tersebut. Komunikasi itu adalah
suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan. Keterampilan berkomunikasi adalah kemampuan seseorang untuk menyampaikan atau mengirim
pesan yang jelas dan mudah dipahami oleh penerima pesan. Untuk itu, agar mampu melakukan komunikasi yang baik, maka seseorang harus memiliki ide dan
penuh daya kreativitas yang tentunya dapat dikembangkan melalui berbagai latihan dengan berbagai macam cara, salah satunya membiasakan diri dengan
berdiskusi. Berkaitan dengan penelitian ini untuk dapat meningkatkan keterampilan
berkomunikasi siswa harus dapat menguasai salah satu aspek kemampuan berbahasa yaitu berbicara yang berfungsi untuk menyampaikan informasi secara
lisan. Dalam menyampaikan pesan, informasi yang disampaikan harus mudah dipahami oleh orang lain agar terjadi komunikasi secara lancar. Setiap pembicara
dituntut terampil berkomunikasi, terampil menyatakan pikiran, gagasan, dan perasaannya, terampil menangkap dan menyampaikan informasi yang diterimanya
saat berbicara. Pada proses pembelajaran, keterampilan berkomunikasi dapat membuat siswa
lebih mudah memahami materi, dengan cara aktif bertanya, menjawab, menyampaikan pendapat, dan berpartisipasi dalam kegiatan kelompok. salah satu
unsur yang penting agar belajar itu efektif adalah mengikuti proses belajar dengan baik, sehingga apa yang diharapkan dari kegiatan belajar itu tercapai. Selama
proses belajar mengajar berlangsung siswa diharapkan aktif, baik mendengarkan
uraian guru, maupun mencatat hal-hal yang dianggap penting dan juga memberikan tanggapan-tanggapan, baik berupa saran, pendapat, maupun
pertanyaan. Semua itu adalah untuk memperjelas semua materi yang telah dipelajari. Sehingga apabila siswa aktif dalam belajar, maka ia akan terampil
dalam berkomunikasi.