2.7. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Wiyarsi 2010: 5, “Implementation of Cooperative Learning Type Time
Token to Increase the Students Activitiy and Interest Learning on General Chemistry
”. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, beberapa hal yang dapat disimpulkan adalah bahwa penerapan metode cooperatif
learning teknik time token pada perkuliahan kimia dasar 2 dapat meningkatkan aktivitas kuantitas maupun kualitas, minat serta hasil
belajar kognitif mahasiswa prodi pendidikan kimia Landak tahun pelajaran 20092010.
2. Darmawati 2011: 13, “Penerapan Model Pembelajaran Time Token
untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII3 SMP Negeri 32 Pekanbaru Tahun Pelajaran 20112012”.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Time Token pada proses
pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar biologi siswa kelas VIII3 SMPN 32 Pekanbaru Tahun Pelajaran 20112012.
3. Iriyanti 2012: 96, “Penerapan Metode Pembelajaran Time Token Arends
pada Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Prambanan dalam Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa dan Prestasi Belajar Pendidikan
Kewarganegaraan”. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Time Token Arends pada mata
pelajaran PKn dapat meningkatkan keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa.
4. Bawetik 2014: 1, “Penerapan Model Pembelajaran Time Token dalam
proses Pembelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 1 Likupang Barat”. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dengan menerapkan model
pembelajaran time token untuk materi kegiatan pokok ekonomi masyarakat pada siswa kelas VII IPS Terpadu di SMP Negeri 2 Likupang Barat,
menghasilkan bahwa siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 16 orang 92,72 yang mencapai nilai 6,5, dan yang tidak mencapai ketuntasan
belajar 1 satu orang 7,28. Jadi bisa dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran time token layak untuk diterapkan pada materi
tersebut. Disamping itu juga hasil dari lembar pengamatan menunjukkan adanya kemajuan pada kegiatan belajar mengajar.
5. Mulyaningsih 2013: 79, “Penerapan Model Pembelajaran TTA Time
Token Arends untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Jerman pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 16 Surabaya”. Dari hasil penelitian
ditunjukkan bahwa : 1 Penerapan model TTA TimeToken Arends efektif
digunakan dalam
keterampilan berbicara
karena dapat
mengoptimalkan proses belajar mengajar sehingga kegiatan pembelajaran tidak membosankan dan menumbuhkan minat belajar siswa. Dari hasil
lembar observasi ditunjukkan frekuensi aktivitas siswa keseluruhan 88,3 dan termasuk kriteria sangat baik. 2 Terdapat peningkatan terhadap hasil
belajar siswa kelas XI IPA 7 SMAN 16 Surabaya dalam keterampilan berbicara bahasa Jerman setelah diterapkan model pembelajaran TTA
Time Token Arends.