21 3. Fase penerapan konsep elaboration. Pada fase ini siswa diajak untuk
menerapkan konsep pada contoh kejadian yang lain, baik yang sama ataupun yang lebih tinggi tingkatannya.
Pembelajaran kimia yang demikian memberikan pengalaman belajar pada siswa sebagai proses dengan menggunakan sikap ilmiah agar mampu memiliki pema-
haman melalui fakta-fakta yang mereka temukan sendiri, sehingga mereka dapat menemukan konsep, hukum, dan teori, serta dapat mengaitkan dan menerapkan
pada realistis kehidupan. Dengan berpikir apabila pembelajaran seperti ini diterapkan pada pembelajaran
kimia di kelas diharapkan siswa dapat meningkatkan keterampilan menyimpul- kan dan juga penguasaan konsep, sehingga keterampilan menyimpulkan dan
penguasaan konsep siswa menggunakan pembelajaran ini akan lebih baik bila dibandingkan dengan keterampilan menyimpulkan dan penguasaan konsep
siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional.
G. Anggapan Dasar
Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah: 1.
Siswa kelas X semester genapSMA 1 Gading Rejo tahun pelajaran 20112012 yang menjadi populasi penelitian mempunyai kemampuan
awal yang sama dalam penguasaan konsep kimia. 2.
Model pembelajaran LC 3E efektif untuk meningkatkan keterampilan menyimpulkan dan penguasaan konsep siswa.
22 Perbedaan penguasaan konsep reaksi oksidasi-reduksi semata-mata karena
perbedaan perlakuan dalam proses pembelajaran.
H. Hipotesis
Sebagai pemandu dalam melakukan analisis maka perlu disusun hipotesis dengan perumusan sebagai berikut: “model pembelajaran LC 3E efektif pada
reaksi oksidasi-reduksi untuk meningkatkan keterampilan menyimpulkan dan penguasaan konsep pada siswa”.
23
III. METODELOGI PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 1
Gadingrejo tahun ajaran 20112012 yang berjumlah 248 siswa dan terse- bar dalam 8 kelas yaitu X
1
, X
2
, X
3
, X
4
, X
5,
X
6
, X
7
dan X
8
.
2. Sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive
sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yaitu ingin mendapatkan
sampel dengan kemampuan akademik relatif sama. Dalam penelitian ini diambil sebagian dari populasi yang akan dijadikan sampel, yaitu dua
kelas dari delapan kelas yang ada. Satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol dengan latar belakang kemampuan
akademik sama yang dilihat dari nilai mid semester pada materi sebe- lumnya tentang stoikiometri. Dua kelas tersebut antara lain kelas X
2
dan kelas X
4
, kemudian ditentukan kelas X
2
sebagai kelas kontol dan kelas X
4
sebagai kelas eksperimen.
24
B. Metode dan Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Sebagai variabel bebas adalah model pembelajaran yang digunakan, yaitu model
pemebelajaran LC 3E dan pembelajaran konvensional. Sebagai variabel terikat adalah keterampilan menyimpulkan dan penguasaan konsep pada materi reaksi
oksidasi-reduksi pada SMA Negeri 1 Gadingrejo
C. Design Penelitian
Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan Non Equivalent Control Group Design Creswell, 1997 Di dalamnya terdapat langkah-langkah yang
menunjuk-kan suatu urutan kegiatan penelitian yaitu: Tabel 3. Desain penelitian
Kelas Petest
Perlakuan Postes
Eksperimen O
1
X
1
O
2
Kontrol O
1
- O
2
Keterangan: X
1
:Pembelajaran kimia menggunakan LC 3E X
2
:Pembelajaran kimia menggunakan pembelajaran non LC 3E konvensional
O
1
:Pretest yang diberikan sebelum perlakuan O
2
:Posttest yang diberikan setelah perlakuan
25
D. Jenis dan Sumber Data