Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik memiliki berbagai karakteristik atau ciri-ciri yang
beragam. Pembelajaran tematik menitikberatkan pada pengintegrasian konsep dari berbagai mata pelajaran dan penyesuaian materi terhadap
kebutuhan dan minat siswa.
3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Tematik
Salah satu upaya kreatif dalam melaksanakan pembelajaran yang menggunakan kurikulum 2013 di SD adalah dengan melaksanakan
pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik ini diharapkan dapat membantu dalam pencapaian berbagai tujuan pendidikan. Namun,
pembelajaran tematik tetap tidak terlepas dari kelebihan maupun kekurangan.
Menurut Suryosubroto
2009: 136-137
pelaksanaan pembelajaran tematik memiliki beberapa kelebihan dan juga
kelemahan. a.
Kelebihanan yang dimaksud, yaitu: 1
Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan siswa.
2 Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan siswa. 3
Hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan bermakna.
4 Menumbuhkan keterampilan sosial, seperti bekerja sama,
toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan utama.
b. Pembelajaran tematik di samping memiliki beberapa
keuntungan sebagaimana dipaparkan di atas, juga terdapat beberapa kekurangan. Kekurangan yang ditimbulkannya, yaitu:
1 Guru dituntut memiliki keterampilan yang tinggi.
2 Tidak setiap guru mampu mengintegrasikan kurikulum
dengan konsep-konsep yang ada dalam mata pelajaran secara cepat.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan, guru haruslah menelaah
dan memahami aspek-aspek yang terkandung di dalamnya supaya ketika pelaksanaan, dapat mencapai hasil yang maksimal sesuai dengan
keunggulan yang dimiliki oleh pembelajaran tematik.
4. Pendekatan dalam Pembelajaran Tematik
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah scientific
appoach. Kemendikbud 2013: 208 menerangkan bahwa dalam kurikulum 2013 proses pembelajaran harus menyentuh tiga ranah, yaitu
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik
soft skills dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak hard skills dari peserta didik yang meliputi aspek
kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Kemendikbud 2013: 206 menyatakan bahwa pendekatan ilmiah
berarti konsep dasar yang menginspirasi atau melatar belakangi perumusan metode mengajar dengan menerapkan karakteristik yang ilmiah. Penerapan
pendekatan ilmiah dalam pembelajaran tidak hanya fokus pada bagaimana mengembangkan kompetensi siswa dalam melakukan observasi atau
eksperimen, tetapi bagaimana mengembangkan pengetahuan dan keterampilan berpikir sehingga dapat mendukung aktivitas kreatif dalam
berinovasi atau berkarya. pembelajaran ilmiah mencakup strategi pembelajaran siswa aktif yang mengintegrasikan siswa dalam proses