Kajian Produk HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

70

2. Hasil Uji Kelayakan

Uji pada penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu uji validasi oleh ahli, uji coba instrumen dan uji kelayakan. Tahap validasi ahli melibatkan dua guru ahli materi dan satu dosen ahli media, tahap uji instrumen melibatkan siswa kelas X Tata Boga 1 sebanyak 32 siswa, sedangkan uji kelayakan melibatkan siswa kelas X Tata Boga 2 sebanyak 31 siswa. Pada tahap validasi ahli materi terdapat 2 aspek yang dinilai yaitu aspek materi pembelajaran serta aspek fungsi dan kemanfaatan. Pada aspek materi pembelajaran diperoleh skor rata-rata 4,27 dengan kriteria “Sangat Baik” Pada aspek fungsi dan kemanfaatan modul diperoleh skor rata-rata 4,25 dengan kriteria “Sangat Baik”. Modul yang dihasilkan memiliki isi materi yang sesuai dengan silabus dan kemampuan siswa, serta dapat memperjelas penyajian dan penyampaian pesan, mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera dan dapat digunakan secara bervariasi. Pada tahap validasi ahli media terdapat 3 aspek yang dinilai yaitu aspek fungsi dan manfaat, aspek karakteristik tampilan modul dan aspek karakteristik modul sebagai media. Pada aspek fungsi dan manfaat diperoleh skor rata-rata 4,17 dengan kriteria “Baik”, aspek karakteristik tampilan modul diperoleh skor rata- rata 3,89 dengan kriteria “Baik”, dan aspek karakteristik modul sebagai media diperoleh skor rata- rata 4,10 dengan kriteria “Baik”. Modul yang dihasilkan menurut ahli media sudah baik karena didalamnya terdapat daya tarik, format, konsistensi dan organisasi, bentuk dan ukuran huruf serta penggunaan spasi kosong yang sesuai. Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini berupa angket dengan 20 butir penyataan menggunakan validitas konstruk Construct Validity yaitu 71 pendapat dari dosen ahli Expert Judgement. Setelah dilakukan validasi, kemudian dilakukan uji coba pada siswa. Hasil uji coba dikatakan valid jika r hitung r tabel. Hasil uji validitas instrumen berupa angket dengan 20 butir pernyataan dalam penelitian ini memperoleh nilai r hitung 0,349 sehingga semua butir valid dan tidak ada yang gugur. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menunjukkan hasil 0.907 dengan jumlah butir 20 pernyataan. Apabila diinterprestasikan dengan tabel interprestasi diatas maka instrumen tersebut mempunyai tingkat keterandalan yang sangat tinggi dan memenuhi syarat sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian. Setelah instrumen tersebut sudah memenuhi syarat sebagai alat pengumpulan data maka uji coba kelayakan oleh siswa dilakukan. Uji coba lapangan dengan melibatkan 31 orang siswa yang dilakukan untuk mengetahui apakah pengembangan modul yang dihasilkan ini layak digunakan di SMK dan apakah diterima serta bermanfaat untuk siswa maupun guru dalam proses pembelajaran sebagaimana yang diharapkan oleh peneliti. Pada uji kelayakan oleh siswa, terdapat 3 aspek yang dinilai yaitu aspek fungsi dan manfaat, aspek kemenarikan modul dan aspek materi. Pada aspek fungsi dan manfaat diperoleh skor rata-rata 4,56, pada aspek kemenarikan modul diperoleh skor rata-rata 4,40, dan pada aspek materi diperoleh skor rata-rata 4,39. Berdasarkan pada pedoman tabel 7 BAB III ketiga aspek tersebut memperoleh kriteria “Sangat Baik”. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa modul Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja yang dihasilkan ini layak digunakan sebagai media pembelajaran bagi sekolah khususnya SMK Negeri 3 Wonosari.