Tinjauan tentang Sanitasi Hygiene dan Keselamatan Kerja

22

C. Kerangka Pikir Berdasarkan hasil observasi di lapangan terhadap pembelajaran Sanitasi,

Hygiene dan Keselamatan Kerja di SMK Negeri 3 Wonosari, sumber belajar yang dimiliki sangat terbatas, baik untuk siswa, guru maupun perpustakaan sekolah. Siswa hanya mendapatkan sumber belajar dari guru berupa file yang kemudian diperbanyak menjadi lembaran dan juga tidak jarang siswa mencari sendiri materi Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja melalui media internet. Dalam proses pembelajaran dikelas, guru hanya menyampaikan materi dengan metode ceramah, presentasi menggunakan power point serta tanya jawab. Pada proses pembelajaran siswa hanya menunggu instruksi dari guru, hal ini disebabkan karena terbatasnya sumber belajar sebagai media pembelajaran yang bisa membuat siswa belajar mandiri tanpa tergantung dengan guru. Pembelajaran dengan media dapat mempermudah pembelajaran, memperjelas penyajian, mengatasi keterbatasan waktu dan daya indera, membentuk peserta didik lebih termotivasi serta materi pelajaran dapat lebih dipahami. Kriteria pemilihan media tersebut adalah dengan mempertimbangkan tujuan pembelajaran, kondisi peserta didik, karakteristik media, strategi pembelajaran, ketersediaan waktu dan biaya, serta fungsi media tersebut dalam pembelajaran. Salah satu jenis media adalah modul pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan modul lebih menguntungkan, baik bagi peserta didik maupun pengajar. Berdasarkan pemaparan diatas dapat dilihat bahwa untuk memudahkan siswa dalam menguasai materi dan meningkatkan kualitas belajar, dapat dilakukan dengan melengkapi media pembelajaran yaitu berupa modul. Modul sebagai alat atau sarana pembelajaran berisi materi, metode, batasan-batasan 23 dan cara mengevaluasi dirancang secara sistematis dan menarik untuk dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Dalam pengembangan media pembelajaran modul Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja ini diharapkan dapat menjadi modul yang layak digunakan sebagai bahan belajar mandiri bagi siswa dan sebagai bahan ajar bagi guru. Kerangka berpikir dituangkan dalam diagram alir sebagai berikut: Gambar 1. Diagram Alir Kerangka Berpikir

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir yang telah diuraikan maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam menganalisis data. Pertanyaan penelitian adalah: Mata Pelajaran Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja Keterbatasan sumber belajar  Siswa hanya mendapat file dari guru dan kemudian diperbanyak menjadi lembaran  Terkadang siswa meencari sendiri materi dari media internet Pembelajaran terpusat pada guru  Ceramah  Presentasi  Tanya jawab Pengembangan Media Pembelajaran Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja  Menambah sumber belajar yang praktis bagi siswa maupun guru  Siswa dapat belajar mandiri Modul Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja yang layak digunakan 24 1. Bagaimana prosedur pembuatan modul pembelajaran Sanitasi Hygiene dan Keselamatan Kerja? 2. Materi apa sajakah yang dapat dijelaskan dalam modul pembelajaran Sanitasi Hygiene dan Keselamatan Kerja? 3. Bagaimana kelayakan modul pembelajaran Sanitasi Hygiene dan Keselamatan Kerja ditinjau dari aspek materi, fungsi dan kemanfaatan oleh ahli materi, ahli media, serta responden?