Pertanyaan Penelitian KAJIAN PUSTAKA
26 Gambar 2. Prosedur Pengembangan Modul
Keterangan: 1. Define Analisis Kebutuhan Modul
Menganalisis keadaan
pembelajaran Sanitasi,
Hygiene dan
Keselamatan Kerja di SMK Negeri 3 Wonosari untuk mengetahui kesesuaian produk yang akan dikembangkan. Analisis kebutuhan
dilakukan dengan cara: a. Observasi kelas
Kegiatan observasi dilakukan pada 29-30 Desember 2014. Pengamatan kelas yang dilakukan pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung didapat bahwa dalam proses pembelajaran guru menyampaikan materi dengan cara ceramah,
presentasi powerpoint serta melakukan tanya jawab. b. Pengumpulan referensi
1 Mengkaji kurikulum, dilakukan dengan mempelajari silabus yang ada di SMK Negeri 3 Wonosari, agar modul yang
dihasilkan tidak menyimpang dari tujuan pembelajaran.
Define Analisis
kebutuhan modul
•Observasi •Pengumpulan referensi
Design
•Perancangan modul •Penyusunan modul
Develop
•Validasi ahli •Revisi modul
•Uji coba instrumen kelayakan modul •Uji kelayakan modul
Disseminate penyebarluasan
•Penyebaran modul skala
besar kepada siswa kelas X
27 2 Mengidentifikasi materi yang dibutuhkan modul, dilakukan
dengan bertukar pendapat kepada guru mata pelajaran Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja dan kemudian
mengumpulkan informasi tentang materi yang dibutuhkan. 2. Design
Tahap ini merupakan tahap dimana peneliti merancang dan menyusun produk awal berupa draft storyboard modul. Draft storyboard dapat
dilihat dilampiran a. Merancang layout modul.
1 Cover Cover dirancang menyesuaikan dengan judul modul
pembelajaran Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja yang disusun berdasarkan kurikulum 2013 untuk SMK kelas X.
Pada cover terdapat berbagai macam gambar-gambar aktifitas dapur, gambar keadaan dapur yang bersih, gambar
orang yang sedang mencuci tangan dengan sabun kemudian diberi lambang hijau bundar yang melambangkan sanitasi dan
hygiene, lambang institusi peneliti. Pemilihan gambar yang digunakan dalam cover disesuaikan dengan ruang lingkup
Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja. 2 Isi modul
Pada bagian isi modul, layout dibuat menyerupai majalah. Menggunakan perpaduan warna merah maroon, abu-abu dan
merah muda, dengan warna tulisan hitam dan putih dengan menyesuaikan keserasian warna. Font yang digunakan yaitu
28 Cambria ukuran 11 untuk pembahasan materi dan ukuran 20
untuk judul dan sub judul. b. Menyusun komponen kerangka modul
Kerangka modul disusun berdasarkan tujuan instruksional yang meliputi: halaman sampul, halaman francis, kata pengantar, daftar
isi, prasyarat, petunjuk penggunaan modul, kompetensi, peta kedudukan modul kemudian menyusun pokok-pokok materi
pelajaran, menyusun
langkah-langkah kegiatan
belajar, menyusun kunci jawaban dan membuat glosarium.
Peneliti membuat rancangan modul atau desain modul Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja yang menarik seperti disebutkan
diatas dengan harapan untuk menarik minat pembacanya dan dapat digunakan pada proses pembelajaran kelas X Tata Boga SMK Negeri
3 Wonosari. 3. Develop
Pada tahap ini peneliti melakukan validasi modul terhadap ahli materi dan ahli media. Berdasarkan hasil validasi ahli kemudian modul direvisi
sesuai komentar dan saran dari ahli. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini divalidasi terlebih dahulu oleh dosen ahli
expert judgement lalu diuji coba validitas dan reliabilitasnya agar menghasilkan instrumen yang baik. Untuk lebih jelasnya, tahap
develop ini antara lain: a. Validasi instrumen kepada dosen ahli expert judgement.
Dimaksudkan untuk mendapatkan instrumen yang baik yang dapat digunakan untuk mengetahui kelayakan modul yang akan