H. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajegan. Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi apabila tes yang
dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Reliabilitas suatu tes pada umumnya diekspresikan secara numerik
dalam bentuk koefisien. Koefisien tinggi menunjukkan reliabilitas tinggi, sebaliknya jika koefisien rendah maka reliabilitas tes rendah. Untuk menguji
reliabilitas instrumen ini menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach. Adapun rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎣ ⎡
− ⎥⎦
⎤ ⎢⎣
⎡ −
=
2 t
2 b
11
1 1
k k
r σ
σ Σ
Keterangan: R11
= reliabilitas instrumen k
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑
σ
b 2
= jumlah varians butir σ
t 2
= varians
total Suharsimi Arikunto 2009: 180
Sebagai pandoman untuk menentukan tingkat kehandalan instrumen penelitian, peneliti ini menggunakan interpretasi nilai r yang dikemukakan
oleh Riduwan 2009: 98 sebagai berikut:
Tabel 8. Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi
Koefisien Alfa Tingkat Keterhandalan
0.800 – 1.000 Sangat tinggi
0.600 – 0.799 Tinggi
0.400 – 0.599 Cukup
0.200 – 0.399 Rendah
0.000 – 0.199 Sangat Rendah
Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas dengan rumus Alpa Cronbach,
diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0.885 lihat lampiran 2 sehingga
instrumen dikatakan mempunyai keterhandalan sangat tinggi sesuai dengan tabel interpretasi nilai koefisien korelasi diatas dan siap digunakan sebagai
instrumen dalam pengambilan data.
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistia desktiptif yang bertujuan mendeskripsikan karakteristik
distribusi skor kecenderungan variabel penelitian. Untuk keperluan tersebut digunakan statistika rata-rata, standar deviasi, tabel distribusi frekuensi,
persentase median, dan modus. Data dalam penelitian ini yaitu pada angket tertutup berupa data yang bersifat kualitatif yang kemudian di skor sehingga
diperoleh data kuantitatif. Data yang berbentuk angka-angka tersebut dapat diukur persentasenya, selanjutnya diadakan interprestasi ke dalam hasilnya
yang bersifat kualitatif. Untuk keperluan ini digunakan skor rerata ideal Mi dan skor simpangan baku ideal SBi sebagai kriterianya. Dari uraian
tersebut, bahwa teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik diskripsi kuantitatif.
Perhitungan sejauhmana Pemanfaatan Internet Sebagai Salah Satu Sumber Belajar Siswa di Jurusan Teknik Elektronika SMK Negeri 2 Depok
ditinjau dari segi siswa dan guru, seberapa besar hambatan yang dihadapi oleh siswa dan guru dalam Penggunaan Internet Sebagai Salah Satu Sumber
Belajar Siswa di SMK Negeri 2 Depok menggunakan rumus persentase sebagai berikut :
100 x
I P
PS Σ
Σ =
Keterangan : PS = Persentase skor
∑P = Skor yang diperoleh ∑I = Skor ideal yang seharusnya diperoleh
Selanjutnya untuk menentukan kategori skor variable-variabel tersebut digunakan norma sebagai berikut:
Mi + 1.5 SDi ke atas = Sangat BaikSangat Tinggi
Mi sampai dengan Mi + SDi = BaikTinggi
Mi – 1.5 SDi sampai dengan Mi = Cukup BaikRendah
Mi – 1.5 SDi ke bawah = Tidak baikKurang
Penentuan jarak 1.5 SB untuk kategori ini dimaksudkan agar jarak kategori tidak terlalu kecil yang menjadikan kategori lebih banyak serta tidak
terlalu lebar yang yang menjadikan kategori terlalu sedikit. Hal ini didasarkan pada distribusi normal yang terbagi enam bagian atau enam deviasi standar
Saifuddin A, 2006: 106. Skor tertinggi ideal adalah skor tertinggi yang mungkin diperoleh
subjek dari keseluruhan pilihan alternatif jawaban. Skor terendah ideal adalah skor terendah yang mungkin diperoleh subjek dari keseluruhan alternatif
jawaban. Selanjutnya hasil perhitungan disusun berdasarkan standar skor kategori sangat tinggi, tinggi, rendah, dan kurang.
Untuk analisa angket terbuka maka jawaban dirangkum dan diambil yang mempunyai kesamaan jawaban yang terbanyak antara siswa dan guru.
82
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN