12
2. Unsur-unsur Pokok Pembelajaran Kooperatif
Pada umumnya guru, siswa, dan orang tua beranggapan keliru tentang pembelajaran yang dilakukan secara kelompok. banyak murid yang
beranggapan bahwa belajar kelompok adalah tugas kelompok yang hanya dikerjakan oleh satu orang, sedangkan yang lainnya tidak ikut mengerjakannya.
Kemudian, anggapan yang salah dari guru adalah asumsi mereka bahwa semua siswa mengerjakan tugas kelompok tersebut, dan anggapan salah dari orang tua.
Mereka beranggapan bahwa apabila anaknya bekerja kelompok, maka prestasinya akan cenderung menurun.
Anggapan yang salah di atas tidaklah sepenuhnya benar karena tidak semua kerja kelompok dianggap sebagai pembelajaran kooperatif. Terkait hal
ini, menurut Roger dan david Johnson dalam Anita Lie 2005: 31 tidak semua kerja kelompok bisa dianggap sebagai cooperative learning. Untuk dapat
dikatakan sebagai pembelajaran kooperatif setidaknya ada unsur-unsur dasar yang harus dipenuhi. Selanjutnya, Anita Lie 2005: 31 menambahkan satu lagi
unsur yaitu evaluasi proses kelompok. Berikut penjelasan kelima unsur pokok pembelajaran kooperatif tersebut.
1 Saling ketergantungan positif Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu
menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain bisa mencapai tujuan mereka.
Dalam kerja sama tersebut, guru harus mampu menciptakan suasana yang
13 mendorong siswa saling
membutuhkan. Inilah yang dimaksud ketergantungan positif. Ketergantungan positif ini dapat dilakukan dengan
cara: a saling ketergantungan pencapaian tujuan, b saling ketergantungan dalam menyelesaikan tugas, c saling ketergantungan bahan atau sumber, d
saling ketergantungan peran, dan e saling ketergantungan hadiah. 2 Interaksi tatap muka
Interaksi tatap muka menuntut para siswa dalam kelompok untuk dapat saling bertatap muka sehingga mereka dapat berdiskusi. Kegiatan interaksi
ini akan membentuk sikap siswa bekerja secara sinergi yang menguntungkan semua anggota. Interaksi semacam ini akan menciptakan sumber belajar
yang bervariasi dan belajar dengan teman sebaya akan lebih terkondisi. 3 Tanggung jawab perorangan
Unsur ini merupakan efek dari saling ketergantungan positif dalam kelompok. Tugas dan pola penilaian disusun berdasarkan prosedur
pembelajaran kooperatif. Proses penilaiannya merupakan penilaian kelompok yang diambil dari rata-rata hasil belajar semua anggota. Dengan
demikian, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. Penilaian kelompok yang didasarkan atas rata-rata penguasaan
semua anggota kelompok secara individual. Inilah yang dimaksud tanggung jawab individual. Kunci keberhasilan model ini adalah persiapan guru dalam
penyusunan tugasnya.
14 4 Komunikasi antar-anggota
Proses terjadinya komunikasi antar anggota yang baik menuntut keterampilan menjalin hubungan antarpribadi maupun keterampilan sosial,
seperti tenggang rasa, sikap sopan santun terhadap teman, mengkritik ide dan bukan mengkritik teman, berani mempertahankan pikiran logis, tidak
mendominasi orang lain, mandiri, dan berbagai sifat lain yang bermanfaat, guru perlu mengajarkan cara-cara berkomunikasi. Keberhasilan suatu
kelompok juga tergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan keterampilan mereka untuk mengutarakan pendapatnya.
5 Evaluasi proses kelompok Selain keempat unsur yang telah disebutkan di atas, unsur evaluasi
proses kelompok juga merupakan ciri khas yang ada dalam pembelajaran kooperatif. Dalam proses evaluasi ini, guru perlu menjadwalkan waktu
khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama siswa agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.
Waktu evaluasi ini tidak perlu diadakan setiap kali ada kerja kelompok, tetapi bisa diadakan selang beberapa waktu setelah beberapa kali siswa
terlibat dalam kegiatan pembelajaran kooperatif. Agar siswa dapat belajar bekerja sama dalam kelompok yang
heterogen, setidaknya ada dua komponen utama yang harus ada dalam pembelajaran kooperatif, yaitu komponen tugas cooperative task dan
15 komponen struktur insentif kooperatif cooperative incentive structure.
Wina Sanjaya 2007: 241.
3. Tipe - Tipe Pembelajaran Kooperatif