Pengaruh Variabel Jarak Terhadap Pemanfaatan Posyandu

Jadwal kegiatan posyandu yang tepat waktu sangat berperan penting dalam hal pemanfaatan posyandu, terkadang alasan kenapa ibu-ibu tidak memanfaatkan posyandu dikarenakan jadwal posyandu yang tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditetntukan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Yulfar 1998 di Provinsi Riau, yang membuktikan secara nyata terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan kader dengan pemanfaatan posyandu.

5.2 Pengaruh Faktor Pendukung Terhadap Pemanfaatan Posyandu

5.2.1 Pengaruh Variabel Jarak Terhadap Pemanfaatan Posyandu

Hasil penelitian menunjukkan responden yang terbanyak yang memanfaatkan pelayanan posyandu adalah responden dengan kategori jarak mudah dicapai atau dijangkau dari rumah menuju posyandu yaitu sebesar 53,1 sedangkan untuk responden yang sulit mencapai pelayanan posyandu sebesar 33,3. Sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa jarak antara tempat tinggal dengan tempat pelayanan kesehatan berpengaruh negatif terhadap jumlah pelayanan kesehatan. Hal ini dapat dipahami karena semakin jauh tempat tinggal dari tempat pelayanan kesehatan akan semakin mahal. Ini telah sesuai dengan teori permintaan yaitu jika barang yang diminta semakin mahal, maka jumlah barang yang dibeli akan semakin sedikit Andersen et al, 1975; Santerre Neun, 2000; Mills Gilson,1990 dalam Laij,2012. Universitas Sumatera Utara Akan tetapi setelah di uji dengan menggunakan uji regresi logistic diperoleh tidak signifikan yang berarti bahwa variabel jarak tidak ditemukan adanya hubungan atau pengaruh antara jarak dengan pemanfaatan pelayanan posyandu. Hal ini dapat dilihat dari nilai p0,05 tetapi pada penelitian ini nilai p=0,7000,05. Selain teori tersebut hasil daripada penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Adri 2008 di provinsi NAD, bahwa variabel jarak tempuh, variabel waktu tempuh dan variabel sarana transportasi dari tempat tinggal responden ke pelayanan kesehatan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan. Depkes RI Tahun 2006 mengatakan beberapa hal yang harus dipertimbangkan untuk menetapkan lokasi atau letak posyandu antara lain: berada di tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat, ditentukan oleh masyarakat itu sendiri dan bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan di rumah penduduk, balai desa, ataupun pos lainnya. Berdasarkan pengamatan di lapangan, masih banyak terdapat keberadaan posyandu yang kurang strategis untuk dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat pada masing-masing tempat. Hal ini menyebabkan ibu semakin malas untuk membawa balitanya ke posyandu.

5.2.2 Pengaruh Variabel Kelompok Referensi Terhadap Pemanfaatan Posyandu