tersebut mengetahui pentingnya ilmu yang didapat pengalamannya itu untuk dirinya sendiri.
2. Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal Sugihartono, dkk. 2007: 76. Faktor internal merupakan
faktor yang ada di dalam diri individu yang sedang belajar kemampuan siswa. Faktor eksternal adalah faktor yang datangnya dari luar individu dari
lingkungan siswa belajar. a. Faktor internal
Faktor internal yang mempengaruhi belajar dalam diri individu meliputi faktor kesehatan, minat dan bakat. Kesehatan merupakan faktor
jasmani yang berpengaruh dalam belajar. Siswa akan belajar dengan baik jika dirinya dalam keadaan sehat. Minat dan bakat merupakan faktor
psikologis yang berpengaruh dalam belajar. Minat siswa untuk belajar dapat dilakukan penguatan atau motivasi agar dapat belajar dengan lebih
baik, sedangkan bakat yang dibawa siswa harus dikembangkan agar dapat bermanfaat dengan baik.
b. Faktor eksternal Faktor eksternal yang mempengaruhi dalam belajar meliputi faktor
keluarga dan faktor sekolah. Faktor keluarga dapat meliputi cara orang tua mendidik, hubungan antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan
ekonomi keluarga, pengertian orang tua. Faktor sekolah yang
mempengaruhi belajar meliputi strategi mengajar, hubungan guru dengan siswa, hubungan antar siswa, disiplin sekolah dan metode belajar.
Dari uraian di atas, faktor internal belajar dapat dilakukan dengan cara memberikan suatu motivasi agar siswa lebih bersemangat dalam
berlajar. Sedangkan faktor eksternal belajar yang ada di sekolah yang akan lebih mudah dilakukan guru adalah dengan menggunakan metode
pembelajaran yang menyenangkan, dapat membuat siswa lebih aktif dan bersemangat dalam belajar. Metode belajar termasuk salah satu faktor
pendekatan belajar yang merupakan jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan dalam
mempelajari materi-materi pelajaran.
3. Tujuan Belajar
Tujuan merupakan komponen utama yang terlebih dahulu harus dirumuskan guru dalam proses belajar mengajar Nana Sudjana, 2010: 56.
Tujuan belajar merupakan sejumlah hasil belajar yang menunjukkan siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang meliputi pengetahuan, ketrampilan,
dan perubahan sikappribadi siswa. Bagi guru, tujuan belajar dituliskan pada desain instruksional dan digunakan sebagai acuan yang disesuaikan dengan
perilaku yang hendaknya dapat dilakukan siswa dalam proses belajar tersebut. Selain itu, juga bisa digunakan guru untuk menentukan kriteria dalam
penilaian siswa. Bagi siswa, tujuan belajar adalah suatu bentuk perubahan pada pribadi siswa, yang dapat diketahui dari meningkatnya pengetahuan dan
keterampilan siswa. Dari pernyataan di atas, dapat diartikan bahwa tujuan
belajar itu merupakan suatu pedoman dalam penyelenggaraan proses pembelajaran.
Menurut Oemar Hamalik 2003: 28, dari pengertian belajar maka jelas tujuan belajar itu prinsipnya sama, yakni perubahan tingkah laku, hanya
berbeda cara atau usaha pencapaiannya. Kemudian menurut Sugihartono 2007: 74 tujuan dari belajar adalah untuk memperoleh pengetahuan dan
pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang relatif permanen atau menetap karena adanya interaksi dengan
lingkungan. Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya tujuan belajar itu sama, yaitu untuk merubah tingkah laku menjadi
lebih baik dan menjadikan siswa untuk mengorganisir pengetahuan yang dimilikinya sehingga dapat dimanfaatkan dalam kehidupan. Perbedaan antara
tujuan belajar satu dengan yang lainnya adalah dalam penyampaiannya. Penyampaian dapat menggunakan strategi-strategi belajar yang sesuai dengan
tujuan tersebut.
4. Hasil Belajar