c. Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi pelajaran.
d. Siswa lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa dan melakukan evaluasi.
e. Umpan-balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran. Di samping karakteristik tersebut di atas, secara umum suatu proses
pembelajaran aktif memungkinkan diperolehnya beberapa hal. Pertama, interaksi yang timbul selama proses pembelajaran akan menimbulkan positive
interdependence di mana konsolidasi pengetahuan yang dipelajari hanya dapat diperoleh secara bersama-sama melalui eksplorasi aktif dalam belajar. Kedua,
setiap individu harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan pengajar harus dapat mendapatkan penilaian untuk setiap siswa sehingga terdapat
individual accountability. Ketiga, proses pembelajaran aktif ini agar dapat berjalan dengan efektif diperlukan tingkat kerjasama yang tinggi sehingga
akan memupuk social skills. dikutip dari, http: zaskia.files.wordpress.commakalah-active-learning.doc.
2. Konsep Keaktifan
a. Keaktifan Keaktifan adalah kegiatan atau aktifitas dan segala sesuatau yang
dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik secara fisik maupun non fisik Mulyono, 2000: 26. Aktivitas tidak hanya ditentukan oleh
aktivitas fisik semata, tetapi juga ditentukan oleh aktivitas non fisik seperti mental, intelektual dan emosional. Keaktifan yang dimaksud di sini
penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan tercipta situasi belajar aktif.
Keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan manakala: 1 pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat pada siswa; 2
guru berperan sebagai pembimbing supaya terjadi pengalaman dalam belajar; 3 tujuan keiatan pembelajaran tercapai kemampuan minimal
siswa kompetensi dasar; 4 pengelolaan kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada kreativitas siswa, meningkatkan kemampuan
minimalnya, dan mencapai siswa yang kreatif serta mampu menguasai konsep-konsep; dan 5 melakukan pengukuran secara kontinyu dalam
berbagai aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan Martinis, 2007: 80- 81.
b. Jenis - Jenis Keaktifan dalam Belajar Menurut Paul D. Dierich dalam Oemar Hamalik, 2001: 172
keaktifan belajar dapat diklasifikasikan dalam delapan kelompok, yaitu: 1 Kegiatan – kegiatan visual
Membaca, melihat, mengamati, eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain yang bekerja atau bermain.
2 Kegiatan – kegiatan lisan Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu
tujuan, mengajukan suatu pertanyaan, memberi saran, memberikan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi.
3 Kegiatan – kegiatan mendengarkan Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan
atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan,mendengarkan radio.
4 Kegiatan – kegiatan menulis Menulis cerita, menulis laporan, membuat rangkuman,
mengerjakan test. 5 Kegiatan –kegiatan metrik
Melakukan percobaan, memilih alat – alat, melaksanakan pameran, menari dan berkebun.
6 Kegiatan – kegiatan mental Merenung, menginggat, memecahkan masalah, menganalisa
faktor – faktor, melihat hubungan – hubungan, dan membuat keputusan.
7 Kegiatan – kegiatan emosional. Minat, membedakan,berani, tenang, dan lain-lain.
c. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan
mengembangkan bakat yang dimilikinya, peserta didik juga dapat berlatih untuk berfikir kritis, dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu, guru juga dapat merekayasa sistem pembelajaran secara sistematis, sehingga merangsang keaktifan
peserta didik dalam proses pembelajaran. Gagne dan Briggs dalam
Martinis, 2007: 84 faktor-faktor yang dapat menumbuhkan timbulnya keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran, yaitu :
1 Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa, sehingga mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
2 Menjelaskan tujuan intruksional kemampuan dasar kepada siswa. 3 Mengingatkan kompetensi belajar kepada siswa.
4 Memberikan stimulus masalah, topik, dan konsep yang akan dipelajari.
5 Memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya. 6 Memunculkan aktivitas, partisipasi siswa dalam kegiatan
pembelajaran. 7 Memberi umpan balik feed back
8 Melakukan tagihan-tagihan terhadap siswa berupa tes, sehingga kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur.
9 Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan diakhir pembelajaran
3. Karakteristik Pembelajaran Demonstration Berbasis Discussion