30 mudah dibandingkan dengan eksperimen yang lain. Dengan eksperimen semu
ini kelas akan dibagi menjadi dua kelompok yaitu missal kelas TPA dan kelas TPB. Dimana kelas TPA akan menjadi grup treatment kelompok yang
mendapat perlakuan dan sedangkan kelas TPB menjadi grup kontrol.untuk lebih jelasnya dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Pretest-Postes Grup Kontrol Tidak Secara Random
Nonrandomized Control Group Pretes-Postes Design Kelas
Group Pretes
Treatment Postest
TPA Eksperimen
Y1 X
Y2 TPB
Kontrol Y1
_ Y2
Keterangan: X = ada treatment
- = tidak ada treatment
G. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan Tes tertulis. Di bagian tes tertulis ini dilakukan dengan cara tes sebelum
treatment yang digunakan untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa awal sebelum mendapatkan treatment. Tes sesudah treatment digunakan
untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa.
31
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Observasi
Dari hasil
observasi peneliti
menemukan beberapa
kekurangan pada pembelajaran matematika kelas XI Jurusan Teknik mesin SMK N 2 depok karena masih menggunakan metode
Konvensional, melihat dari kekurangan itu maka peneliti melakukan eksperimen dengan menggunakan metode Problem Posing untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI Teknik Mesin SMK N 2 Depok.
Untuk lebih jelasnya tentang kelebihan metode Problem Posing dibandingkan dengan metode Konvensional, maka peneliti membuat
prosedur yang akan dilakukan pada waktu eksperimen berlangsung bisa dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2. Prosedur Pelaksanaan Metode Pembelajaran Problem Posing
No. Indikator
Keterlaksanaan Keterangan
Kegiatan awal ya
tidak 1.
Guru membuka pelajaran dengan salam
2. Guru menyampaikan kompetensi
dasar atau tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan
3. Siswa
tidak mengetahui
pada pertemuan hari ini digunakan untuk
penelitian. 4
Guru memotivasi
siswa agar
mengikuti pembelajaran
dengan tertib dan aktif.