2
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Suatu bangsa akan mampu membangun negaranya dengan baik jika diimbangi dengan pengembangan karakter kritis dan kreatif. Melalui pengembangan sikap dan respons kritis,
masyarakat secara langsung maupun tidak langsung membangun kekuatan diri, identitas pribadi, sekaligus identitas nasional yang menjadi ciri khas bangsa. Sementara itu, karakter
kreatif memungkinkan dihasilkannya sesuatu yang baru atau modifikasi dari sesuatu yang sudah ada. Hasil ciptaan ini bersifat unik dan tidak mudah ditiru sehingga penciptanya
diapresiasi oleh masyarakat sebagai seseorang atau suatu komunitas yang memiliki keunggulan. Keunggulan inilah yang memungkinkan seseorang atau suatu masyarakat
tidak hanya dapat bersaing tetapi juga dapat berkolaborasi secara sinergis dengan pihak lain. Kemampuan berkolaborasi secara sinergis ini sangat dibutuhkan di dunia modern
yang ditandai dengan semakin banyaknya masalah yang kompleks dan rumit. Dalam kondisi seperti ini, hanya kerja kolaboratif pihak-pihak yang masing-masing memiliki
keunggulanlah yang dapat mengatasi masalah yang muncul silih berganti secara sangat cepat.
Pengembangan karakter kritis dan kreatif secara berkelanjutan dapat dilakukan melalui jalur pendidikan. Hanya para pendidik yang kritis dan kreatif yang memiliki kompetensi
untuk mengembangkan subjek didik menjadi pribadi kreatif. Oleh karana itu, lembaga pendidikan yang berkewajiban menyiapkan calon guru haruslah mengembangkan model
penyiapan guru yang kritis dan kreatif. Di samping itu, calon guru harus dipersiapkan untuk dapat membangun karakter kritis dan kreatif bagi subjek didik di sekolah.
Kesadaran terhadap pengembangan karakter kritis dan kreatif calon guru senantiasa ditumbuhkan oleh semua institusi, khususnya LPTK yang mendidik para calon guru.
Tentunya, upaya ini tidak terlepas dari visi dan misi LPTK serta karakter lokal yang menjadi ciri sekaligus tujuan utama LPTK. UNY sebagai salah satu LPTK yang memberikan
respons positif terhadap pengembangan karakter kritis dan kreatif para mahasiswa calon guru semestinya juga melakukan berbagai kajian untuk mengetahui peta respons dan
karakter kritis dan kreatif civitas akademika. Selama ini, studi mengenai penentuan indikator atau penilaian terhadap karakter kritis dan kreatif belum dilakukan. Oleh sebab itu,
survai pemetaan awal untuk mengetahui indikator karakter kritis dan kreatif mahasiswa calon guru perlu dilakukan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
3
1. Bagaimana respons karakter kritis dan kreatif mahasiswa calon guru di UNY? 2. Bagaimana indikator karakter kritis dan kreatif mahasiswa calon guru di UNY?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui respons karakter kritis dan kreatif mahasiswa calon guru di UNY. 2. Untuk mengetahui indikator karakter kritis dan kreatif mahasiswa calon guru di UNY.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak, antara lain sebagai berikut.
1. Bagi calon guru, karakter kritis dan kreatif dan diserta dengan indikator mengukur karakter kritis dan kreatif diharapkan dapat menjadi acuan dalam mengembangkan diri
menjadi calon pendidik yang kritis dan kreatif sehingga desain pembelajaran untuk peserta didiknya juga mengelaborasi pengembangan karakter kritis dan kreatif.
2. Bagi Dosen, upaya mengembangkan karakter kritis dan kreatif mahasiswa sebagai calon guru dapat dikembangkan secara maksimal dengan berlandaskan pada karakter
universitas sebagai LPTK yang peduli terhadap pengembangan dimensi kritis dan kreativitas mahasiswa.
3. Bagi instansi terkait, pemetaan terhadap respons karakter kritis dan kreatif serta indikator pengukurannya dapat memberikan gambaran kemampuan mahasiswa
sebagai calon guru yang akan terjun langsung di masyarakat untuk mengabdi dalam bidang pendidikan.
II. KAJIAN PUSTAKA