13
CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS CFA
Dalam analisis CFA menggunakan 2 variabel laten karakter dan model evaluasi dengan 8 indikator. Indikator karakter adalah kemandirian X1, tanggung jawab X2,
santun X3 dan toleransi X4. Indikator model evaluasi adalah SRA tes obyektif X5, EAtes esei X6, PAwawancara X7, dan PCAdiskusi kelas X8. Output path diagram
menghasilkan nilai estimasi yang sama seperti output LISREL persamaan. Loading antara X1 dan model pembelajaran adalah sebesar 0.71. Sedangkan
hubungan antara variabel laten model pembelajaran dan asesmen adalah 0.66. Hubungan ini adalah hubungan korelasi dan bukan kovarians. Hal ini disebabkan
variable laten tidak memiliki unit pengukuran yang sama dengan salah satu indikatornya. Output path diagram t-value, menunjukkan signifikansi hubungan antara
indikator dengan variabel laten. Nampak dari output di atas bahwa seluruh indikator signifikanpada level 5 default yang ditunjukkan pada warna hitam nilai t-value.
Mendasarkan pada gambar output path diagram tersebut di atas, nampak bahwa
seluruh indikator adalah signifikan, karena nilai t lebih besar dari 1.96 angka pada panah paling kiri. Untuk mengetahui model konfirmatory tersebut fit, perlu
memperhatikan output goodness of fit berikut ini.
Degrees of Freedom = 24 Minimum
Fit Function Chi-Square = 50.335 P = 0.00628 Model yang fit, syaratnya memiliki nilai P yang tidak signifikan yaitu nilai P lebih besar
dari 0.005. Chi-Square sebesar 50.335 dengan 24 derajat kebebasan dan nilai P
signifikan karena nilai P = 0.00628 lebih besar dari 0,005. Hal ini mengindikasikan bahwa model fit dan sesuai dengan data. Begitu pula kecocokan model pengukuran
dan struktural didasarkan pada kriteria: P-value0,05, RMSEA0,08, danGFI0,90. Dari
output Lisrel nampak bahwa P-value didapat 0. 3398 0.05. RMSEA = 0.021 0.08 dan
GFI sebesar 0.9250.90. Dengan demikian model struktural fit dan sangat cocok untuk dipergunakan.
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter yang dimiliki siswa kelas V melalui pembelajaran IPS dengan scenario pembelajaran berpusat pada siswa adalah
14 tinggi dengan model evaluasi yang dikembangkan
SRA tes obyektif; EA tes subyektif;
PA wawancara dan PCA diskusi kelas. Dari 4 indikator karakter terbukti karakter kemandiriain X1 merupakan karakter paling baik, untuk indikator model
evaluasi adalah X5 dan X8 SRA dan PCA merupakan model evaluasi yang paling reliabel.
Korelasi antara karakter dan model evaluasi adalah 0.664 dengan standar error SE sebesar 0.171 dan nilai t sebesar 3.882 korelasinya signifikan karena nilai t lebih
besar dari 1.95. Analisis CFA menunjukkan nilai estimasi yang sama. Loading antara X1 kemandirian dan karakter adalah sebesar 0.71. Hubungan variabel laten karakter
dan model evaluasi adalah 0.66, ini adalah hubungan korelasi dan bukan kovarians. Dari output Lisrel nampak P-value didapat 0. 3398 0.05.
RMSEA = 0.021 0.08 dan GFI sebesar 0.9250.90. Jadi model struktural fit dan sangat cocok untuk
dipergunakan .
B. Implikasi Kebijakan
Guru diharapkan untuk merubah pembelajaran yang berpusat pada guru ke pembelajaran berpusat pada siswa dengan menekankan pada karakter peserta didik
dan melakukan evaluasi secara menyeluruh.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Nugraha, dkk. 1998. Penggunaan Performance Assessment untuk
meningkatkan Efektivitas Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Laporan Penelitian Tindakan Kelas di SD Kecamatan Singaparna Kabupaten
Tasikmalaya. PGSD FIP IKIP Bandung.
Fathul Himam. 2006. Strategi Pengembangan Sistem Penilaian untuk Mendeteksi
Potensi Peserta Didik: Situated Learning Approach. Kumpulan Makalah dalam buku : Rekayasa Sistem Penilaian dalam Rangka Meningkatkan Kualitas
Pendidikan. Yogyakarta: Program Pasca Sarjana UNY, HEPI.
Mardapi, D 2004. Penyusunan Tes Hasil Belajar. Yogyakarta: Program
Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Mohamad Surya. 2012. Implementasi Pendidikan Karakter dalam Tatanan Sekolah.
Makalah Seminar Nasional dan Temu Alumni ’Implementasi Pendidikan Karakter dalam Membangun Bangsa’ diselenggarakan oleh IKA UNY, tanggal 5
Mei 2012 di Kampus UNY.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2007. No. 20 Standar
Penilaian. Jakarta: Badan Nasional Standar Pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2007. No. 41
Standar Proses. Jakarta: Badan Nasional Standar Pendidikan
1
A. HALAMAN JUDUL