37
ini dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya gangguan dari roh-roh jahat. Setelah selesai melaksanakan upacara adat nyangahatn maka dilanjutkan
dengan pementasan kesenian Jonggan pada malam hari. Secara berturut-turut urutan pertunjukan kesenian Jonggan dari
awal pelaksanaan upacara adat sampai pementasan kesenian Jonggan adalah sebagai berikut:
1. Upacara Nyangahatn
Nyangahatn artinya sama dengan berdoa. Hampir setiap peristiwa yang berkaitan dengan adat istiadat selalu diikuti dengan
peristiwa nyangahatn. Tujuan upacara nyangahatn ini adalah bapadah, yang artinya memberitahukan atau meminta izin dan meminta
perlindungan kepada Jubata Tuhan agar pelaksanaan kesenian Jonggan ini dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya gangguan dari
roh-roh jahat. Sebab dalam pertunjukan Jonggan ini menggunakan alat-alat musik tradisional dimana dalam membunyikan alat-alat musik
ini merupakan hal yang sangat sakral karena memanggil roh-roh jadi jika kita membunyikan alat musik tersebut harus bertutur sapa untuk
meminta izin dan meminta keselamatan agar tidak diganggu. Wawancara dengan Bapak Lusi. Komunikasi dengan Jubata
senantiasa memerlukan sarana perantara yang disebut panyangahatn.
2. Sarana Upacara Nyangahatn
Sarana merupakan hal-hal yang mendukung upacara pada saat berlangsung. Sarana-sarana tersebut antara lain:
38
a. Kalangkakng, yaitu tempat yang terbuat dari bambu yang
digunakan untuk menyimpan palantaratn atau sesajen yang dipersembahkan kepada Jubata Tuhan dan awa pama roh-roh
leluhur. b.
Tumpang, yaitu tempat memberi makan para roh-roh leluhur yang terbuat dari daun kelapa yang masih berwarna hijau, bentuknya
persegi empat dan di atasnya disediakan sesajen. c.
Palantaratn, yaitu sesajen yang akan dipersembahkan kepada roh- roh leluhur.
d. Tempayan, yaitu tempat yang dianggap sakral oleh suku Dayak.
e. Berbagai jenis makanan untuk sesajen yang diberikan kepada roh-
roh leluhur, seperti : 1 ekor manok kampong ayam kampung, poe atau pulut yang dimasak didalam bambu, tumpi bagare sejenis
cucur yang terbuat dari tepung beras yang hanya dicampur dengan garam, bontong nasi yang dibungkus dengan daun, baras poe
beras ketan, baras dana beras biasa, baras kuning beras kuning, dan talo’ manok telur ayam, tembakau, rokok daun,
daun sirih, pinang, sekapur sirih, rokok, dan jarum. Wawancara dengan Bapak Yohanes.
2. Prosesi Upacara Nyangahatn