Sejarah Kesenian Jonggan Kesenian Jonggan

31 diketahui kebudayaan suku yang bersangkutan. Hal ini karena kesenian tradisional tumbuh sebagai bagian dari kebudayaan masyarakat di wilayahnya, dengan demikian ia mengandung sifat-sifat atau ciri-ciri yang khas dari masyarakat pula. b. Seni anyam Kegiatan kreatif bagi masyarakat Dayak Kanayatn adalah seni anyam. Seni semacam ini sudah lama diwariskan secara turun temurun. Bahkan kebanyakan bahan yang digunakan dari rotan. Sedangkan hasilnya berupa bakul- bakul kecil dan besar, keranjang atau tikar yang mempunyai motif beragam. c. Seni tari Seni tari yang terdapat di Kalimantan Barat ada dua yaitu tarian upacara ritual dan tarian upacara kesenian. Perbedaan yang mendasar dari kedua bentuk kesenian itu terletak pada proses penggunaannya. Tarian ritual dibawakan pada saat melakukan kegiatan upacara ritual. Tarian tersebut bersifat sakral dan harus digunakan tepat pada waktu dan tempatnya. Tarian kesenian dilakukan pada saat upacara syukuran atau melakukan kegiatan sanggar untuk menyambut tamu yang menghadiri acara tersebut. Tarian ini diiringi ketukan gong dan pukulan alat-alat musik yang berbeda, sehingga menghasilkan irama yang diinginkan sesuai dengan lagu daerah.

B. Kesenian Jonggan

1. Sejarah Kesenian Jonggan

Jonggan muncul pertama kali di Dusun Tempala Desa Keranji Paidang Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak Kalimantan Barat. Nama 32 Jonggan mulai muncul pada tahun 1950 oleh Camat Impan Kepala Camat yang memimpin Kecamatan Sengah Temila pada saat itu. Adapun dari idenya yaitu untuk mendorong masyarakat untuk membangun jalan dari desa ke desa maka dia mengambil simpati masyarakat dengan mengadakan kesenian Jonggan. Jonggan berasal dari bahasa Dayak yang dalam bahasa Indonesia artinya joget atau menari. Jonggan merupakan kesenian tari-tarian sebagai ungkapan kegembiraan dikalangan masyarakat Dayak Kanayatn. Jonggan muncul pertama kali di Dusun Tempala Desa Keranji Paidang Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak Kalimantan Barat. Nama Jonggan mulai muncul pada tahun 1950 oleh Camat Impan Kepala Camat yang memimpin Kecamatan Sengah Temila pada saat itu. Adapun dari idenya yaitu untuk mendorong masyarakat untuk membangun jalan dari desa ke desa, maka dia mengambil simpati masyarakat dengan cara mengadakan kesenian Jonggan. Melihat perkembangan Jonggan yang begitu pesat, muncul keinginan dari Camat Impan untuk melestarikan kesenian tradisional Jonggan sebagai sarana gotong royong, yang tujuannnya agar memudahkan masyarakat di kampung untuk memasarkan hasil-hasil pertanian maupun hutan ke Pasar pada waktu itu. Wujudnya masyarakat diminta untuk membangun jalan dari kampung ke kampung yang terisolir. Malam harinya masyarakat dihibur oleh kelompok kesenian Jonggan yang diselenggarakan oleh Camat Impan secara gratis untuk melepas lelah dan kepenatan setelah siang harinya mereka bergotong royong membangun jalan. 33 Akhirnya misi Camat Impan ini berhasil, tidak sekedar menghibur masyarakat jalan dari kampung ke kampung pun terbuka dan patut diingat pada waktu itu tradisi kesenian Jonggan ini juga dilaksanakan untuk mengupayakan agar tidak meluasnya salah satu jenis kesenian tradisional lainnya yang agak menyimpang dari kebiasaan masyarakat Dayak yaitu Mak Iyong. Kesenian Mak Iyong ini dinilai merusak tatanan moral orang Dayak karena penarinya dapat melakukan hal-hal yang tidak wajar terhadap lawannya dan sebaliknya, kalau istilah zaman sekarang disebut “karaoke tempel” sehingga kesenian ini menimbulkan kesan pornografi. wawancara kepada Bapak Miden. Kesenian tradisional Jonggan diselenggarakan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Jubata Tuhan. Adapun kesenian Jonggan ini dilaksanakan untuk berbagai keperluan seperti bayar niat, dan naik dango. Misalnya seorang petani yang mendapatkan padi yang berlimpah maka ia akan mengadakan Jonggan. Selain itu, seiring dengan berjalannya waktu kesenian Jonggan juga dilaksanakan masyarakat Dayak Kanayatn sebagai sarana hiburan, misalnya melaksanakan hajatan sunatan atau babalak, acara perkawinan, festival, acara penyambutan tamu penting dan hiburan pasar malam.

2. Bentuk Kesenian Jonggan

Dokumen yang terkait

Studi komparasi kehidupan sosial ekonomi antara petani karet dan petani kelapa sawit di Desa Senakin, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.

0 1 137

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Kejadian Hipertensi di Desa Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat T1 462012041 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Kejadian Hipertensi di Desa Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat T1 462012041 BAB II

0 2 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Kejadian Hipertensi di Desa Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat T1 462012041 BAB IV

0 0 37

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Kejadian Hipertensi di Desa Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat T1 462012041 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesenian Jonggan di Dusun Tempala Desa Keranji Paidang Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak Kalimantan Barat

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesenian Jonggan di Dusun Tempala Desa Keranji Paidang Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak Kalimantan Barat T1 152009025 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesenian Jonggan di Dusun Tempala Desa Keranji Paidang Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak Kalimantan Barat T1 152009025 BAB II

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesenian Jonggan di Dusun Tempala Desa Keranji Paidang Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak Kalimantan Barat T1 152009025 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesenian Jonggan di Dusun Tempala Desa Keranji Paidang Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak Kalimantan Barat

0 0 15