Bentuk Kesenian Jonggan Kesenian Jonggan

33 Akhirnya misi Camat Impan ini berhasil, tidak sekedar menghibur masyarakat jalan dari kampung ke kampung pun terbuka dan patut diingat pada waktu itu tradisi kesenian Jonggan ini juga dilaksanakan untuk mengupayakan agar tidak meluasnya salah satu jenis kesenian tradisional lainnya yang agak menyimpang dari kebiasaan masyarakat Dayak yaitu Mak Iyong. Kesenian Mak Iyong ini dinilai merusak tatanan moral orang Dayak karena penarinya dapat melakukan hal-hal yang tidak wajar terhadap lawannya dan sebaliknya, kalau istilah zaman sekarang disebut “karaoke tempel” sehingga kesenian ini menimbulkan kesan pornografi. wawancara kepada Bapak Miden. Kesenian tradisional Jonggan diselenggarakan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Jubata Tuhan. Adapun kesenian Jonggan ini dilaksanakan untuk berbagai keperluan seperti bayar niat, dan naik dango. Misalnya seorang petani yang mendapatkan padi yang berlimpah maka ia akan mengadakan Jonggan. Selain itu, seiring dengan berjalannya waktu kesenian Jonggan juga dilaksanakan masyarakat Dayak Kanayatn sebagai sarana hiburan, misalnya melaksanakan hajatan sunatan atau babalak, acara perkawinan, festival, acara penyambutan tamu penting dan hiburan pasar malam.

2. Bentuk Kesenian Jonggan

Bentuk seni pertunjukan adalah tidak lepas kaitannya dengan masyarakat yang melestarikan dan menjaganya. Sebagai kesenian tradisional, bentuk kesenian Jonggan sangat erat hubungannya dengan lingkungan dimana 34 ia lahir, tumbuh dan berkembang. Pola pikir masyarakat dan faktor lingkungan menjadikan kesenian Jonggan mempunyai peranan penting sebagai salah satu aktivitas sosial budaya yang sudah barang tentu bentuk penyajiannya selaras dengan tingkat kreativitas dan kedudukan masyarakat pendukungnya. Dalam pertunjukan kesenian Jonggan biasanya kostum yang dipakai adalah baju kebaya, paca’ kain batik panjang, dan selendang. Kostum yang digunakan para penari Jonggan adalah sangat sederhana tidak banyak menggunakan aksesoris atau atribut. Pada pertunjukan Jonggan, penari Jonggan merupakan pusat pertunjukan yaitu penari selalu menari di tengah panggung. Lazimnya terdapat 5 sampai 7 penari Jonggan, mereka biasanya menari secara berpasangan dengan penonton. Bagi para penonton yang ingin menari mereka harus menunggu giliran sampai namanya dipanggil. Ketika musik suling bambu mulai dimainkan sebagai awal musik pembuka mulai terdengar dengan membawakan tembang tertentu penari Jonggan mulai turun untuk menari. Tidak lama berselang, para pangebeng penonton yang telah membeli karcis naik ke atas panggung untuk ikut menari dengan para penari Jonggan. Mereka pun menari secara berpasang-pasangan. Akan tetapi jumlah penari Jonggan tidak harus 5 sampai 7 orang, namun sangat dipengaruhi oleh keuangan yang dimiliki oleh si pengundang. Semakin banyak penari Jonggan yang diundang berarti dia memiliki dana yang mencukupi. 35 Gerakan tari Jonggan ini disajikan dari awal hingga akhir merupakan gerak yang telah terpola secara alami, bersumber pada imitasi gerakan silat yang terdiri dari gerakan menangkis lawan, gerakan menghela, gerakan maju mundur, gerakan berkeliling dan gerakan badan berputar ke kiri atau ke kanan. Dasar gerak tari Jonggan ini adalah gerakan silat yang digunakan untuk melindungi diri dari lawan penari yang ingin menyentuh anggota tubuh si penari. Namun hal ini tidak pernah terjadi sebab dalam gerak tari Jonggan sangat menjunjung tinggi nilai-nilai etika di mana antara pangebeng penonton yang menari dengan yang di kebeng penari Jonggan saling menghormati dan selalu menjaga sikap sopan santun. Sedangkan untuk musik yang mengiringi para penari disebut musik Jonggan, yang diiringi oleh 1 penyanyi, 1 orang peniup suling bambu dan 4 orang penabuh, yaitu 1 orang penabuh kendhang, 1 orang gong, 2 orang penabuh saron dan biasanya menggunakan alat musik dau. Instrumen pengiring tersebut merupakan musik yang khusus untuk mengiringi para penari pada saat disajikannya kesenian Jonggan. Irama musik yang digunakan dalam mengiring kesenian Jonggan ada dua yaitu irama lembut dan irama lincah. Irama musik yang lembut seperti lagu We Jonggan, We’ Ola dan Punke Barayun sedangkan irama musik yang lincah yaitu lagu Kasih Sayang, Male’en dan Pak Unjank. Penyajian musik Jonggan ini tergantung dari permintaan atau pilihan para si pangebeng yang ingin menari. Mereka diberi kebebasan untuk menentukan lagu yang mereka inginkan. 36 Namun sebelum kesenian Jonggan ini dipentaskan, terlebih dahulu dilaksanakan ritual upacara adat yang disebut nyangahatn. Tujuan dari upacara nyangahatn ini yaitu untuk meminta izin atau meminta perlindungan kepada Jubata dan awa pama roh-roh leluhur agar pelaksanaan kesenian Jonggan ini dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya gangguan dari roh-roh jahat. Setelah selesai melaksanakan upacara adat nyangahatn maka dilanjutkan dengan pementasan kesenian Jonggan pada malam hari yang dimulai sekitar pukul 20.00 sampai selesai. Dahulu kesenian Jonggan ini hanya diadakan pada saat masyarakat telah memanen hasil padinya. Hal ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Jubata. Bagi mereka yang hasil panennya melimpah maka mereka akan membayar niatnya tadi dengan mengadakan kesenian Jonggan. Namun seiring dengan berjalannya waktu, tradisi ini juga dilaksanakan bagi masyarakat Dayak Kanayatn yang tergolong mampu melaksanakan hajatan seperti acara kawinan, dan sunatan maka untuk acara hiburannya mereka mengadakan kesenian Jonggan.

3. Struktur dan Waktu Pertunjukan

Dokumen yang terkait

Studi komparasi kehidupan sosial ekonomi antara petani karet dan petani kelapa sawit di Desa Senakin, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.

0 1 137

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Kejadian Hipertensi di Desa Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat T1 462012041 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Kejadian Hipertensi di Desa Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat T1 462012041 BAB II

0 2 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Kejadian Hipertensi di Desa Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat T1 462012041 BAB IV

0 0 37

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Kejadian Hipertensi di Desa Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat T1 462012041 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesenian Jonggan di Dusun Tempala Desa Keranji Paidang Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak Kalimantan Barat

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesenian Jonggan di Dusun Tempala Desa Keranji Paidang Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak Kalimantan Barat T1 152009025 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesenian Jonggan di Dusun Tempala Desa Keranji Paidang Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak Kalimantan Barat T1 152009025 BAB II

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesenian Jonggan di Dusun Tempala Desa Keranji Paidang Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak Kalimantan Barat T1 152009025 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesenian Jonggan di Dusun Tempala Desa Keranji Paidang Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak Kalimantan Barat

0 0 15